Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Modal KUR BRI, Kisah Inspiratif Nanas Nadi: Dari Lapak Pasar ke Hotel

IMG-20250920-WA0018.jpg
Penampakan lapak Nanas Nadi di Pasar SMEP, Bandar Lampung. (IDN Times/Istimewa).
Intinya sih...
  • Nadi berinovasi agar tetap bertahan di tengah tantangan harga pasar yang fluktuatif dan persaingan dagang, dengan memperluas pasar ke restoran, hotel, dan toko roti.
  • Usaha Nadi memberi dampak bagi warga sekitar dengan membuka peluang kerja bagi beberapa karyawan tetap hingga 15 orang saat permintaan melonjak.
  • KUR BRI menjadi titik balik perkembangan usaha kuliner Nadi, dengan modal Rp50 juta pertama kali dan Rp65 juta kemudian berhasil meningkatkan produksi dan memperluas pasar.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bandar Lampung, IDN Times – Di tengah riuhnya Pasar Tradisional SMEP, Kota Bandar Lampung, ada satu lapak buah yang tak pernah sepi pengunjung. Lapak itu milik Nadi Sugiharto (53), pria sederhana yang sejak 1993 setia menjajakan buah nanas lokal manis dan segar.

Dari generasi ke generasi pelanggan, nama “Nanas Nadi” terus melekat, menjadi bagian cerita kuliner khas kota berjuluk Tapis Berseri.

“Dulu saya cuma jual buah segar, khususnya nanas. Lalu terpikir, kenapa tidak coba olahan lain supaya lebih tahan lama? Dari situ saya buat selai, sampai bahan petisan,” ujar Nadi seraya mengenang perjalanan panjangnya, Sabtu (20/9/2025).

1. Berinovasi agar tetap bertahan

IMG-20250920-WA0019.jpg
Penampakan lapak Nanas Nadi di Pasar SMEP, Bandar Lampung. (IDN Times/Istimewa).

Perjalanan Nadi tak selalu mulus. Tantangan demi tantangan ia hadapi, mulai dari harga pasar yang fluktuatif hingga persaingan dagang. Namun, prinsip tak mudah menyerah membuatnya terus bertahan.

Lebih dari itu, Nadi bahkan mencoba peruntungan mengambil langsung memperluas pasar dengan memasok nanas dan produk olahannya ke restoran, hotel, hingga toko roti.

“Kalau hanya tunggu pembeli datang ke pasar, kadang gak cukup. Jadi saya coba masuk ke usaha kuliner, alhamdulillah makin banyak yang kenal produk kami,” katanya.

2. Beri dampak bagi warga sekitar

IMG-20250920-WA0017.jpg
Penampakan lapak Nanas Nadi di Pasar SMEP, Bandar Lampung. (IDN Times/Istimewa).

Tak sekadar menghidupi keluarga, usaha Nadi juga membuka peluang kerja bagi warga sekitar. Dari awalnya dikelola secara mandiri, kini ada beberapa karyawan tetap telah dipekerjakan untuk membantu usahanya tersebut.

Bahkan ketika Ramadan tiba dan permintaan melonjak, pekerja bisa bertambah hingga 15 orang. “Alhamdulillah, usaha ini bermanfaat bukan hanya untuk saya, tapi juga bisa memberi rezeki orang lain,” kata Nadi dengan nada syukur.

3. Titik balik lewat KUR BRI

IMG-20250920-WA0020.jpg
Penampakan lapak Nanas Nadi di Pasar SMEP, Bandar Lampung. (IDN Times/Istimewa).

Diakui Nadi perkembangan usaha kulinernya tersebut semakin pesat sejak 2020, tepatnya ketika ia mendapat pembiayaan melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) BRI. Modal Rp50 juta dipinjam pertama kali, kemudian meningkat jadi Rp65 juta berhasil mendongkrak kapasitas produksi dan memperluas pasar.

“Prosesnya mudah, dan hasilnya luar biasa. Produksi naik, omzet bertambah, pelanggan makin banyak. Harapan saya usaha ini bisa terus maju,” ungkapnya.

Tak berhenti di situ, Nadi kini juga melek digital. Ia memanfaatkan aplikasi BRImo untuk mengatur keuangan, mulai dari cek saldo, transfer, hingga pembayaran kebutuhan usaha. Bahkan, ia menyediakan QRIS agar pelanggan bisa membayar dengan cepat dan aman. “Sekarang semua jadi lebih praktis, nggak ribet lagi urusan bayar-bayar,” lanjut dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Martin Tobing
EditorMartin Tobing
Follow Us

Latest Life Lampung

See More

7 Tantangan Mempertahankan Romantisme Setelah Menikah, Pahami!

20 Sep 2025, 21:03 WIBLife