Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Fakta Unik Film Serdam: The Death Whistle Karya Sineas Lampung

Film "Serdam: The Death Whistle" garapan Movie Lab menjadi film pendek asli Lampung pertama tayang di Bioskop Online (IDN Times/Silviana)

Bandar Lampung, IDN Times - Film Serdam: The Death Whistle garapan Movie Lab menjadi film pendek asli Lampung pertama tayang di Bioskop Online (www.bioskoponline.com). Hal ini dinyatakan pada konferensi pers diadakan Movie Lab di Gedung Dewan Kesenian Lampung, Jumat (14/6/2024) sore.

Film ini menawarkan cerita kental budaya Lampung, tentang kepunahan alat musik tradisional Lampung, Serdam dibalut dengan cerita drama keluarga, khususnya relasi ayah-anak relate dengan kehidupan sehari-hari.

Yuk simak fakta unik lainnya tentang Film Serdam tayang di bioskop online hingga November 2024.

1. Cerita menarik dibalut sinematografi memukau

Film "Serdam: The Death Whistle" garapan Movie Lab menjadi film pendek asli Lampung pertama tayang di Bioskop Online (IDN Times/Silviana)

Saat menyaksikan film ini kamu akan disuguhkan visual lanskap laut lepas dengan gulungan ombak menyapu bibir pantai di Pesisir Barat Lampung. Suasana pedesaan serta logat bicara para tokoh menggunakan Bahasa Lampung dialek Api juga bisa mengobati rasa rindu warga Lampung  sudah berada di perantauan.

Film dibintangi oleh aktor teater kawakan Iswadi Pratama (Hamdan), Aditya Panoet (Jaya), Deddy Sulaimawan (Pun Ibrahim), Erika Novalla (Nur), Farid Masda (Ujang), dan Haikal Arifin (Jaya kecil), Rio Wirawan (Rahmat), Muhammad Faris (Dennis) ini bercerita tentang Hamdan, seorang maestro Serdam asal Lampung.

Ia harus kembali membuat alat musik Serdam dengan cara tradisional untuk memenuhi permintaan Pun Ibrahim, Tetua Adat setempat. Dalam prosesnya, Hamdan mengalami hambatan untuk memenuhi syarat pembuatan Serdam, yaitu menancapkan Serdam pada makam bujang atau gadis yang meninggal dengan tidak wajar.

Di sisi lain, Hamdan juga tengah mengalami konflik dengan anaknya, Jaya, yang enggan menjadi penerus dirinya sebagai ahli pembuat Serdam.

2. Beri pengalaman lain bagi aktor teater kawakan Indonesia

Film "Serdam: The Death Whistle" garapan Movie Lab menjadi film pendek asli Lampung pertama tayang di Bioskop Online (IDN Times/Silviana)

Bagi Iswadi Pratama, Serdam adalah cerita menarik sehingga tak ada alasan baginya untuk menolak tawaran menjadi pemeran film ini. Baginya film ini memberikan pengalaman lain karena harus menjadi seorang ayah dari anak laki-laki, sementara dalam kehidupan nyata ia memiliki seorang anak perempuan. 

"Ini pengalaman keaktoran yang menarik, tapi tidak menjadi sulit karena dalam keseharian di Teater Satu ada banyak murid laki-laki dan saya anggap seperti anak sendiri. Tantangannya justru pada aspek lainnya, yaitu alih wahana dari teater ke film yang memang membutuhkan beberapa penyesuaian. Tapi dengan kerja sama tim yang baik, semua bisa dilalui dengan baik juga," bebernya.

Menurutnya, selain aspek cerita dan isu yang dikandung, film ini juga merupakan bukti nyata bahwa kolaborasi komunitas khususnya film, jika diberi bimbingan dan dukungan yang tepat, dapat memberikan hasil yang baik dan membanggakan bagi Lampung. 

3. Cuma Rp7 ribu bisa nonton sekaligus lestarikan budaya Lampung

Film "Serdam: The Death Whistle" garapan Movie Lab menjadi film pendek asli Lampung pertama tayang di Bioskop Online (IDN Times/Silviana)

lin Zakaria selaku Produser dan Penulis dari film Serdam: The Death Whistle mengatakan, film ini ingin menyampaikan bahwa orang tua tidak akan berarti apa-apa tanpa anak muda, pun sebaliknya. Sehingga hidup itu tidak bisa berjalan tanpa anak muda atau sebaliknya.

"Tradisi itu antara tua dan muda harus berjalan beriringan, karena ketika salah satunya tidak ada maka yang ada adalah ketimpangan dan rasa sakit," ujarnya.

Menurut Iin, hanya merogoh kocek senilai Rp7 ribu penonton dapat mengetahui lebih dalam tentang Serdam dan mendukung perfilman serta melestarikan kebudayaan Lampung ke depannya. 

4. Perjalanan film Serdam sampai di bioskop online

Film "Serdam: The Death Whistle" garapan Movie Lab menjadi film pendek asli Lampung pertama tayang di Bioskop Online (IDN Times/Istimewa)

Lebih lanjut Iin menjelaskan, tujuan awal Movie Lab membuat film ini adalah untuk membentuk ekosistem perfilman dan industri mikro film di Lampung.

"Karena itu kami berupaya membuka peluang seluas-luasnya untuk film ini ditayangkan dan menjadi kendaraan kami untuk berkelanjutan, agar sineas-sineas muda di Lampung bisa memproduksi film lagi," kata Iin.

Iin menceritakan, perjalanan film ini dimulai 2022 setelah selesai produksi  dan mulai menayangkan film ini di beberapa pemutaran alternatif komunitas. Lalu 2023, film ini menjadi perwakilan Lampung di festival film internasional Kenduri Serumpun Melayu Film Festival.

"Festival ini kemudian bekerjasama dengan Jogja-NETPAC Asian Film Festival untuk menayangkan film-film Sumatra di Bioskop Online dalam program Sajian Film Sumatra. Setelah ini kami akan promo ke sekolah dan kampus untuk membangkitkan gerakan sineas mikro di Lampung. Karena di sekolah ternyata banyak talenta sineas muda. Terbukti setiap ada festival nasional, Lampung ini gerakan filmnya lumayan," terangnya.

5. DKL Lampung tak punya alasan tolak film Serdam

Film "Serdam: The Death Whistle" garapan Movie Lab menjadi film pendek asli Lampung pertama tayang di Bioskop Online (IDN Times/Silviana)

Satria Bangsawan sebagai Produser Eksekutif dan Ketua Dewan Kesenian Lampung juga mengaku tak memiliki alasan untuk menolak film ini. Sebab, film ini membahas tentang alat musik Lampung hampir punah, lalu proses syuting ini juga dilakukan di Pesisir Barat dengan menampilkan alam Lampung yang indah di sana.

Menurutnya sebagai lembaga yang menaungi kesenian di Lampung berkomitmen untuk mendukung berbagai bentuk kesenian, termasuk juga film.

"Maka tidak ada alasan untuk tidak mendukung produksi film ini karena film ini selain menjadi hasil atau produk kesenian, juga menjadi kendaraan bagi penyebaran informasi mengenai kegelisahan kita tentang kepunahan alat musik Serdam, serta berpotensi memperkenalkan Lampung di sektor pariwisata," ujarnya.

6. Berharap diterima dengan baik oleh masyarakat

Film "Serdam: The Death Whistle" garapan Movie Lab menjadi film pendek asli Lampung pertama tayang di Bioskop Online (IDN Times/Silviana)

Sang sutradara, Dede Safara Wijaya mengaku sangat terharu dengan perjalanan panjang dan apresiasi besar untuk film ini. Menurutnya, dengan anggaran minim, para tim bisa memaksimalkan film kolaorasi pertama tersebut dan mengalir ke ruang-ruang sudah semestinya film itu berada.

"Saya sangat terharu, bangga, dan berterima kasih kepada seluruh rekan komunitas, anak-anak muda berbakat yang memproduksi film ini bersama saya. Saya harap, sederhana kami dari Movie Lab ini dapat diterima dengan baik oleh penonton dari seluruh Indonesia, khususnya masyarakat Lampung," paparnya.

Pernyataan ini juga dilengkapi oleh Razi Al Farisi, Founder Movie Lab dan representatif dari Komite Film Dewan Kesenian Lampung yang juga menyampaikan apresiasi dan harapannya.

"Harus kami akui ini diluar dari apa yang kami prediksi sebelumnya. Kami sangat bangga dan berharap film-film yang kami produksi kedepannya juga bisa memiliki perjalanan seperti Serdam: The Death Whistle, atau bahkan melampaui film ini," tandasnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Silviana
Martin Tobing
Silviana
EditorSilviana
Follow Us