Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

6 Alasan Seseorang Memilih Membatasi Ambisi, Gak Mau Pusing?

ilustrasi sosok ambis (pexels.com/Mikhail Nilov)
ilustrasi sosok ambis (pexels.com/Mikhail Nilov)
Intinya sih...
  • Ambisi bisa membantu meraih tujuan, tapi juga bisa tumbuh tanpa terkendali dan menantang arus.
  • Orang membatasi ambisi karena ingin fokus pada kehidupan yang tenang dan bermakna, serta menghindari stres dan tekanan.
  • Kesehatan mental, sumber daya yang terbatas, dan kebahagiaan menjadi alasan orang memilih membatasi ambisi.

Ambisi memang menjadi bagian dari tujuan hidup. Jika dikelola secara bijaksana, ambisi membantu seseorang meraih tujuan secara sempurna.

Tapi yang perlu diketahui, ambisi juga bisa tumbuh tanpa terkendali. Tidak jarang seseorang dikendalikan oleh ambisi toksik sehingga berani menantang arus.

Meskipun begitu, beberapa orang justru memilih membatasi ambisi. Mereka hanya memprioritaskan yang sesuai dengan tujuan dan tatanan.

Terdapat beberapa alasan mengapa seseorang memilih membatasi ambisi. Secara garis besar bisa kamu lihat dalam penjelasan artikel berikut.

1. Lebih berfokus pada kehidupan yang tenang

ilustrasi suasana tenang (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Terkadang kita dikelilingi oleh orang yang memiliki sifat ambisius. Mereka memaksa  tujuannya tercapai secara menyeluruh.

Hanya demi ambisi buta sampai rela menjatuhkan antar sesama. Namun demikian, apakah seseorang nyaman dengan kehidupan demikian?

Jawabannya tentu saja tidak. Fakta satu ini menjadi alasan mengapa seseorang memilih membatasi ambisi.

Ia lebih memilih berfokus pada kehidupan yang tenang dan bermakna. Dengan ambisi yang tetap terukur, kehidupan tidak terasa membebani.

2. Tidak ingin ambil pusing

ilustrasi merelakan ambisi (pexels.com/Anna Shvets)

Pernahkah kamu menjalani hidup dengan tuntutan ambisi berlebihan? Satu belum tercapai, sudah muncul ambisi yang lain.

Akibat terlalu fokus pada ambisi, pikiran justru mengalami kekacauan. Dalam mengambil keputusan tidak bisa mempertimbangkan secara logis dan realistis.

Kondisi demikian ternyata menjadi alasan seseorang memilih membatasi ambisi. Ia tidak ingin dipusingkan oleh tujuan hidup berlebihan.

Orang-orang tersebut ingin memfokuskan pikirannya tanpa terpecah belah. Daripada mengejar banyak ambisi, lebih baik fokus pada satu tujuan yang berperan penting dalam kehidupan.

3. Memprioritaskan kesehatan mental

ilustrasi merasa bahagia (unsplash.com/Magnet Me)

Kesehatan mental tidak kalah pentingnya dengan kesehatan fisik. Karena saat mental terganggu, aktivitas seseorang juga terhambat.

Fokus dalam menyelesaikan pekerjaan akan terpecah. Tentu setiap orang berharap mampu menjaga kesehatan mental dengan baik.

Memprioritaskan kesehatan mental adalah salah satu alasan di balik seseorang membatasi ambisi. Karena mengejar tujuan hidup berlebihan rawan mendatangkan stres dan tekanan yang tinggi. Terutama saat ambisi tidak tercapai, bisa saja terbawa arus emosi negatif.

4. Keterbatasan dalam hal sumber daya

ilustrasi pusing bekerja (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Upaya meraih ambisi tidak bisa dilakukan dengan cara-cara instan. Semakin besar ambisi, tentu semakin besar sumber daya yang diperlukan.

Baik dari segi pikiran, finansial, sampai tenaga. Tapi apakah semua orang memiliki sumber daya tersebut secara lengkap? Sudah tentu tidak.

Terkadang, beberapa orang tidak memiliki aspek sumber daya yang dibutuhkan. Tentu ini menjadi alasan mengapa seseorang memilih membatasi ambisi. Ia hanya ingin mengalokasikan sumber daya secara tepat dan efisien untuk satu tujuan yang pasti.

5. Tidak ingin tumbuh menjadi sosok ambisius

ilustrasi merelakan ambisi (pexels.com/Nathan Cowley)

Sebenarnya tidak ada yang salah dengan sosok ambisius. Namun, saat sudah tidak terkontrol bisa saja terbawa arus pengaruh negatif.

Contohnya saja terlibat sikap menjatuhkan hanya untuk meraih ambisi sesaat. Padahal, cara mengelola ambisi seperti ini bisa menimbulkan kekacauan.

Jangan heran dengan seseorang yang memilih untuk membatasi ambisi. Mereka hanya tidak ingin tumbuh menjadi sosok manusia ambisius secara berlebihan.

Orang-orang tersebut lebih mementingkan kehidupan yang seimbang dan terukur. Karena ini kunci kebahagiaan yang sesungguhnya.

6. Paham tidak semua ambisi harus direalisasikan

ilustrasi berpikir logis (pexels.com/Karolina Grabowska)

Satu ambisi belum terwujud, ada kalanya kita sudah tertarik dengan ambisi lain. Bahkan banyak ambisi ingin diwujudkan dalam satu waktu.

Mulai dari ambisi dalam skala kecil, sampai yang membutuhkan proses panjang dan sumber daya besar. Dalam mengelola ambisi tentu harus bisa berpikir bijaksana.

Terdapat alasan mengapa seseorang memilih membatasi ambisi. Mereka paham tidak semua tujuan harus direalisasikan. Terutama yang sudah di luar batas kemampuan. Agar kehidupan tetap seimbang, adakalanya beberapa ambisi harus dilepaskan.

Cara seseorang dalam mengelola ambisi bermacam-macam. Pastinya, tidak terlepas dari bermacam alasan dan pemikiran unik. Termasuk mereka yang memilih membatasi ambisi dalam hidup. Keputusan demikian diambil atas dasar pertimbangan matang. Mereka hanya ingin fokus pada kehidupan yang tenang dan seimbang. Bukan membebani diri dengan ambisi yang mustahil direalisasikan.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Mutiatuz Zahro
EditorMutiatuz Zahro
Follow Us