KKN Itera Perkenalkan Bank Sampah dan Green Economy di Lamsel

- Ekonomi hijau berorientasi pada kelestarian lingkungan dan kesejahteraan sosial
- Mahasiswa KKN mengajarkan cara mengolah sampah organik menjadi pupuk yang bermanfaat
- Sampah anorganik dapat ditukar dengan tabungan melalui program Bank Sampah untuk mendorong budaya menabung dan mengurangi pencemaran lingkungan
Lampung Selatan, IDN Times - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Pemberdayaan Desa Binaan (KKN-PDB) Institut Teknologi Sumatera (Itera) melaksanakan Sosialisasi Green Economy, Pengelolaan Sampah, dan Bank Sampah di Dusun Sinar Laut, Desa Tarahan, Kecamatan Katibung, Lampung Selatan.
Salah satu mahasiswa KKN Natasya Aulia Taruna Putri mengatakan, kegiatan ini bertujuan mengajak warga lebih peduli terhadap kelestarian lingkungan dan upaya menciptakan pola hidup yang lebih berkelanjutan.
1. Ekonomi hijau tidak hanya berorientasi pada pertumbuhan ekonomi

Hadir sebagai pemateri dosen Program Studi Farmasi Itera, Winni Nur Auli, menyampaikan materi mengenai konsep green economy serta strategi pengelolaan sampah yang ramah lingkungan.
Winni menekankan, ekonomi hijau tidak hanya berorientasi pada pertumbuhan ekonomi, tetapi juga memperhatikan kelestarian lingkungan dan kesejahteraan sosial.
"Sosialisasi ini memberikan pemahaman kepada masyarakat untuk lebih bijak dalam mengurangi, menggunakan kembali, serta mendaur ulang sampah di lingkungan sekitar," jelasnya.
2. Cara mengolah sampah organik menjadi pupuk

Selain sosialisasi, mahasiswa KKN juga mengadakan praktik pembuatan pupuk kompos berbahan dasar limbah organik rumah tangga dan kotoran hewan (kambing). Praktik dipandu oleh Natasya Aulia Taruna Putri dari Program Studi Farmasi dan Ryan Raphael Aditya Sibarani dari Program Studi Teknik Lingkungan.
Keduanya memberikan pengetahuan praktis kepada warga tentang cara mengolah sampah organik menjadi pupuk yang bermanfaat bagi tanaman.
"Dengan langkah sederhana ini, masyarakat tidak hanya mampu mengurangi sampah, tetapi juga memperoleh nilai tambah berupa pupuk ramah lingkungan yang dapat digunakan sendiri maupun dikembangkan sebagai peluang ekonomi produktif," kata Natasya.
3. Sampah anorganik yang terkumpul dapat ditukar dengan tabungan

Sebagai inovasi tambahan, mahasiswa KKN PDB Itera juga memperkenalkan dan mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam kegiatan Bank Sampah. Melalui program ini, warga diajak memilah sampah rumah tangga sejak dari sumbernya untuk kemudian disetorkan ke bank sampah yang dikelola secara kolektif.
Sampah anorganik yang terkumpul dapat ditukar dengan tabungan atau insentif tertentu, sehingga mendorong budaya menabung sekaligus mengurangi pencemaran lingkungan.
"Dengan adanya sosialisasi ini, masyarakat Dusun Sinar Laut diharapkan semakin sadar akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, memanfaatkan sampah menjadi sesuatu yang bernilai, dan bersama-sama mendukung konsep green economy," imbuhnya.