Tari Cangget, Tarian Tradisional Lampung Populer Sambut Tamu Agung

Mencerminkan kewibawaan gadis Lampung yang anggun

Bandar Lampung, IDN Times – Tari Cangget salah satu tarian tradisional asal Lampung paling populer. Tarian ini biasanya ditampilkan ketika menyambut sang tamu agung, upacara pernikahan, bahkan pesta adat di Provinsi Lampung.

Tarian ini juga dianggap untuk mencerminkan kewibawaan gadis Lampung yang anggun.

1. Macam-macam Tari Cangget

Tari Cangget, Tarian Tradisional Lampung Populer Sambut Tamu AgungIlustrasi tari cangget. (youtube.com/gorio rio).

Berdasarkan laman kemendikbud, Tari Cangget ini memiliki beberapa macam antara lain:

  • Tarian Cangget Nyambuk Temui, merupakan tarian yang dibawakan oleh pemuda pemudi saat upacara untuk menyambut tamu agung yang datang.
  • Tarian Cangget Bakha, merupakan tarian yang dibawakan oleh pemuda pemudi ketika bulan purnama atau selesai panen.
  • Tarian Cangget Penganggik, merupakan tarian yang dibawakan oleh pemuda pemudi ketika menerima anggota baru.
  • Tarian Cangget Pilangan, merupakan tarian yang dimainkan oleh pemuda pemudi ketika mereka melepas anggota keluarga yang segera menikah.
  • Tarian Cangget Agung, merupakan tarian yang dimainkan oleh pemuda pemudi ketika ada upacara adat pengangkatan Kepala Adat.

Baca Juga: Mengenal Tari Melinting, Tertua di Lampung dan Masih Eksis

2. Penampilan Tari Cangget

Tari Cangget, Tarian Tradisional Lampung Populer Sambut Tamu AgungTari Cangget Lampung. (indomenari.blogspot.com).

Tari Cangget ini telah dikenal sejak masa penjajahan Jepang tahun 1942 di mana sudah menjadi sebuah hiburan dan berkembang hingga sekarang. Pada zaman Jepang, Tari Cangget ini dibawakan untuk memperingati acara gawi adat seperti saat panen raya, mendirikan rumah atau lainnya.

Akan tetapi pada masa sekarang Tari Cangget ini sering dibawakan untuk mengiringi acara perkawinan yang di dalamnya terdapat juga pemberian gelar adat. Sama halnya tari tradisional lainnya, pada saat menampilkan Tari Cangget ini menggunakan pakaian adat dan juga alat musik khas Lampung. Adapun beberapa properti yang digunakan seperti:

  • Keris, digunakan ketika tari igel.
  • Jepana, alat yang digunakan ketika mengantar atau menjemput tamu agung, sesepuh adat maupun puteri kepala adat.
  • Payung, alat ini terbagi menjadi dua warna yaitu putih yang melambangkan kesucian dan kuning melambangkan keagungan.
  • Tombak, digunakan saat tari igel.
  • Talam emas, digunakan sebagai landasan untuk menurunkan atau menaikkan para sesepuh adat atau tetua adat dari jepana yang memasuki Sesat Agung maupun sebaliknya.

Selain itu, Tari Cangget ini juga memakai beberapa musik pengiring seperti:

  • Canang Lunik sebanyak 8-12 buah.
  • Bende sebanyak 1 buah.
  • Gujeh sebanyak 1 buah.
  • Gong sebanyak 2 buah.Gendang sebanyak 1 buah.
  • Pepetuk sebanyak 2 buah.
  • Busana dan properti.

Lagu-lagu yang mengiringi penampilan dari Tari Cangget antara lain:

  • Tabuh Mapak/Nyabuik Temui
  • Tabuh Tari
  • Serliah Adak
  • Mikhul Bekekes
  • Gupek
  • Hujan Turun

3. Busana Penari Tari Cangget

Tari Cangget, Tarian Tradisional Lampung Populer Sambut Tamu AgungTari cangget. (Dok).

Secara lengkapnya, baik penari laki-laki dan perempuan akan memakai busana yang berbeda. Adapun perbedaan busananya antara lain:

Busana penari laki-laki

  • Kain tipis setengah tiang
  • Bulu seratai
  • Ikan pandan
  • Jubah
  • Baju sebelah

Busana penari perempuan

  • Kain tapis
  • Kebaya panjang berwarna putih
  • Siger
  • Gelang burung
  • Gelang ruwi
  • Jarum
  • Kalung papan jajar
  • Bulu seratai
  • Tanggai
  • Paneken
  • Anting-anting
  • Kaus kaki berwarna putih

4. Gerakan Tari Cangget

Tari Cangget, Tarian Tradisional Lampung Populer Sambut Tamu AgungTari cangget. (budaya-indonesia.org).

Tari Cangget ini biasanya dibawakan oleh sekitar 6-14 penari wanita dan 2 penari laki-laki. Walaupun gerakan tarian ini banyak macamnya, pada dasarnya Tari Cangget memiliki gerakan yang sama seperti:

  • Gerakan sembah, dibawakan sebagai ungkapan rasa hormat.
  • Gerakan rebah pohon, dibawakan sebagai lambang kelembutan hati.
  • Gerakan igel, dibawakan sebagai lambang keperkasaan.
  • Gerakan ngetir, dibawakan sebagai lambang keteguhan dan kesucian hati.
  • Gerakan knui melayang, dibawakan sebagai lambang keagungan.
  • Gerakan jajak/picak, dibawakan sebagai lambang kesiagaan dalam menghadapi mara bahaya.
  • Gerakan knui tabang, dibawakan sebagai lambang rasa percaya diri.

Baca Juga: Panggung Sirat, Suarakan Kondisi Sosial lewat Gerak Tari dan Musik

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya