Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Kontainer yang ada di depan gedung KONI Lampung. (IDN Times/istimewa)
Kontainer yang ada di depan gedung KONI Lampung. (IDN Times/istimewa)

Intinya sih...

  • Penempatan tidak pasTaufik Hidayat menilai penempatan posko Bhayangkara FC di depan kantor KONI Lampung mengganggu estetika dan seharusnya dipindahkan ke area lain.

  • Urgensi posko dipertanyakanRudy Antoni mempertanyakan urgensi pembangunan posko Bhayangkara FC yang hanya bertanding sekitar 12 kali dalam setahun di Stadion Sumpah Pemuda.

  • Tidak ada permohonan tertulisKepala UPTD PKOR Way Halim menyatakan tidak pernah menerima permohonan tertulis terkait pembangunan posko Bhayangkara FC dan menyarankan untuk memindahkan lokasi posko.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bandar Lampung, IDN Times – Ketua Umum KONI Lampung, Taufik Hidayat, menyoroti keberadaan bangunan semi permanen berupa kontainer yang disebut posko keamanan Bhayangkara FC di kompleks PKOR Way Halim, Bandar Lampung.

Bangunan itu berdiri tepat di depan Gedung Sumpah Pemuda, kantor KONI Lampung, tanpa ada izin maupun koordinasi resmi.

“Prinsipnya kami tidak menghalangi kalau mau membangun posko. Tapi seharusnya ada komunikasi antar lembaga, bukan tiba-tiba berdiri di depan kantor kami. KONI ini lembaga sah yang sudah puluhan tahun di sini,” katanya, Kamis (18/9/2025).

1. Ganggu estetika

Ketua umum KONI Lampung, Taufik Hidayat. (IDN Times/Muhaimin)

Taufik menilai, persoalan utamanya bukan pada keberadaan posko, melainkan penempatan yang dianggap tidak pas.

“Kalau mau membangun, silakan di area PKOR yang lain. Jangan persis di depan wajah kami. Geser 20 sampai 30 meter ke kanan atau kiri, lahan masih luas,” tambahnya.

Menurutnya, bangunan kontainer itu secara kasat mata mengganggu estetika kawasan olahraga, karena berdiri membelakangi kantor KONI yang menjadi rumah besar masyarakat olahraga Lampung.

2. Urgensi posko

Tampak dari samping pembuatan kontainer yang ada di depan gedung KONI Lampung. (IDN Times/istimewa)

Wakil Ketua Bidang Organisasi KONI Lampung, Rudy Antoni, ikut mempertanyakan urgensi pembangunan posko tersebut. Menurutnya, Bhayangkara Presisi FC hanya bertanding sekitar 12 kali dalam setahun di Stadion Sumpah Pemuda.

“Kalau pun mau bikin posko permanen, silakan. Tapi kenapa harus di depan kantor KONI tanpa komunikasi? Saya dengar Kepala UPTD PKOR juga sudah mengingatkan agar tidak dibangun di situ, tapi tetap dilanjutkan,” ujarnya.

3. Tak ada permohonan tertulis

Ilustrasi dokumen. (Pexels.com/Mohammad Danish)

Kepala UPTD PKOR Way Halim, Heris Meyusep, membenarkan tidak pernah menerima permohonan tertulis terkait pembangunan posko itu. Ia bahkan sudah menyarankan agar posko digeser ke sisi kiri atau kanan, namun diabaikan.

“Selain KONI keberatan, memang secara estetika tidak bagus. Masak iya bangunan kontainer membelakangi kantor utama olahraga Lampung,” katanya.

KONI Lampung maupun UPTD PKOR sepakat, solusi terbaik adalah memindahkan posko dari lokasi sekarang ke titik lain di kawasan PKOR. “Kami tidak menolak adanya posko, tapi kami minta dipindahkan. Ini soal etika kelembagaan dan penghargaan antar institusi,” tegas Taufik.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team