Cara ITERA Kenalkan Pendidikan Astronomi, Bikin Alat Praktik Sendiri
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandar Lampung, IDN Times - Institut Teknologi Sumatera (ITERA), Lampung melalui UPT Observatorium Astronomi ITERA Lampung (OAIL) berpartisipasi gelaran workshop astronomi internasional, International Astronomy Union–Network for Astronomy School Education (IAU-NASE) 2021. Acara itu diadakan Pusat Studi Astronomi, Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta.
Workshop tersebut bertujuan memberi edukasi para guru dengan memperkenalkan metode baru dalam pengajaran astronomi baik kepada para guru sekolah dasar, tingkat menengah, dan orang yang berkecimpung dalam pendidikan astronomi.
Baca Juga: Keren! Mahasiswa ITERA Bikin Teknologi Penyuling Air Laut Tenaga Surya
1. Praktik pakai alat sendiri
Kepala UPT OAIL ITERA, Hakim L Malasan, menerangkan IAU-NASE Workshop menyediakan fasilitas bagi para guru untuk membuat alat-alat praktikum mendukung pengajaran di kelas.
Selain itu, IAU-NASE Workshop juga mempromosikan proses belajar aktif dalam bidang astronomi dengan melakukan praktik menggunakan alat peraga yang dapat dibuat sendiri.
2. Hadirkan instruktur internasional
Hakim menyampaikan, IAU-NASE workshop tahun ini didukung lima instruktur lokal yang merupakan dosen ITERA. Selain itu, menghadirkan 3 instruktur internasional yaitu Rosa Maria Ros (Presiden IAU-NASE), Alexandre Jose Da Costa, dan Alan C Pickwick, dan Kepala UPT OAIL ITERA, Hakim L. Malasan sebagai kepala kegiatan.
“Sepanjang workshops, para instruktur didampingi asisten dari Universitas Achmad Dahlan yang diharapkan di masa yang akan datang dapat berperan sebagai instruktur NASE local,” ujar Hakim, Senin (16/8/2021).
3. Kunjungan dan pengamatan secara virtual
Kegiatan IAU-NASE workshop kali ini dihadiri lebih dari 60 peserta yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia seperti Yogyakarta, Lampung, Makassar, Kalimantan, Surabaya, dan daerah lainnya.
Para peserta yang sebagian besar guru-guru SMA antusias menempuh empat perkuliahan, 10 workshops dan dua workgroups.
Di antaranya kegiatan pengamatan astronomi dan kunjungan virtual ke Museum Muhammadiyah yang mengetengahkan tradisi modern dalam astronomi Islam di Indonesia.
Baca Juga: Dosen ITERA Bilang Gunung Anak Krakatau Ada Potensi Bisa Dimanfaatkan