Bahaya Gunakan Minyak Jelantah Berulang, Ada Cara Jernihkan Lho 

Kurangi zat bahaya pada minyak jelantah

Bandar Lampung, IDN Times - Minyak goreng menjadi bahan dasar paling dibutuhkan untuk memasak. Penggunaannya seringkali lebih hemat karena bisa digunakan berulang kali.  

Ternyata itu tidak bagus lho. Menurut Dosen Institut Teknologi Sumatera (ITERA) Alvien Ghifari, penggunaan minyak goreng bekas atau minyak jelantah dapat menimbulkan penyakit akibat zat-zat hasil reaksi selama proses penggorengan berulang.

Namun, ada cara mudah bisa mengurangi zat-zat berbahaya tersebut menggunakan bahan dari lingkungan sekitar. Berikut IDN Times rangkum selengkapnya.

Baca Juga: Mantap! Dosen ITERA Selama Dua Tahun Terbitkan 100 Buku

1. Gunakan lempung alam

Bahaya Gunakan Minyak Jelantah Berulang, Ada Cara Jernihkan Lho thesprucecrafts.com

Alvien Ghifari, menjelaskan, zat-zat berbahaya dalam minyak jelantah dapat dikurangi dengan cara penjernihan melalui penyerapan menggunakan lempung alam atau disebut bleaching earth.

"Upaya pemurnian menggunakan bahan alami tersebut bertujuan menghilangkan zat-zat berbahaya akibat penggunaan minyak secara berulang," jelas dosen Kimia tersebut, Sabtu (19/11/2022).

2. Bahan bisa didapat dari lingkungan sekitar

Bahaya Gunakan Minyak Jelantah Berulang, Ada Cara Jernihkan Lho Pengabdian Masyarakat Dosen ITERA di Kabupaten Pringsewu tentang penjernihan minyak jelantah menggunakan lempung (dok.Itera)

Alvien mengatakan, masyarakat perlu memahami penjernihan minyak jelantah yang akan digunakan kembali supaya menghilangkan residu berbahaya terkandung di dalam minyak bekas. Apalagi, sering terjadi kelangkaan minyak goreng, membuat masyarakat lebih hemat dan menggunakan minyak secara berulang.

"Dalam pelatihan ini, warga bisa menggunakan bahan alami berupa tanah lempung alam yang biasanya mudah didapatkan di daerah yang memproduksi batu bata, genteng, hingga keramik,” jelasnya.

3. Cara menjernihkan minyak jelantah

Bahaya Gunakan Minyak Jelantah Berulang, Ada Cara Jernihkan Lho Ilustrasi menyimpan minyak jelantah ke dalam wadah sementara. (sumber: fatbusta.com)

Menurut Alvien, ciri-ciri lempung alam biasanya ketika dalam kondisi kering tanah retak-retak dan jika basah bersifat liat.

Tahapan penjernihan dilakukan dengan mencampur minyak goreng sekitar satu gelas dengan dua setengah sendok makan lempung. Lalu dihangatkan sambil diaduk selama kurang lebih 10-30 menit.

Kemudian hasil campuran minyak dan lempung alam didiamkan selama satu hari, dan disaring sebelum digunakan. “Lempung alam relatif alami karena digunakan juga diproses pengolahan minyak sawit,” terangnya.

Baca Juga: Kisah Dosen ITERA Buat Tenun dari Limbah Plastik, Juara Satu Nasional

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya