Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Waspada! Cuaca Ekstrem Bakal Warnai Libur Isra Mikraj-Imlek di Lampung

Ilustrasi cuaca ekstrem (freepik.com)
Ilustrasi cuaca ekstrem (freepik.com)
Intinya sih...
  • BMKG mengimbau masyarakat dan wisatawan waspada terhadap potensi cuaca ekstrem selama sepekan kedepan, termasuk hujan lebat, banjir, tanah longsor, angin kencang, puting beliung, serta hujan es.
  • Kondisi saat ini wilayah Lampung berada di musim hujan dan beberapa wilayah sudah memasuki puncak musim hujan dengan suhu muka laut hangat dan kelembaban udara cukup tinggi.
  • BMKG Lampung mengimbau masyarakat agar senantiasa waspada dan selalu memantau kondisi cuaca terkini melalui website resmi BMKG maupun informasi peringatan dini yang disediakan.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bandar Lampung, IDN Times - BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Radin Inten II mengimbau masyarakat hingga wisatawan mewaspadai potensi cuaca ekstrem selama sepekan kedepan tepatnya masa libur panjang Isra Miraj-Imlek 2025.

Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Meteorologi Lampung, Rudi Harianto mengatakan, waspadai potensi cuaca ekstrem di beberapa wilayah Lampung itu meliputi periode 25-31 Januari 2025.

"Potensi cuaca ekstrem mengakibatkan bencana hidrometeorologi seperti hujan lebat, banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, puting beliung, serta hujan es bisa terjadi sepekan kedepan. BMKG mengimbau masyarakat dan wisatawan waspada," ujarnya dikonfirmasi, Senin (27/1/2025).

1. Masuk puncak musim hujan

Ilustrasi cuaca ekstrem. (IDN Times/Aditya Pratama)
Ilustrasi cuaca ekstrem. (IDN Times/Aditya Pratama)

Rudi menjelaskan, kondisi saat ini wilayah Lampung berada di musim hujan dan beberapa wilayah sudah memasuki puncak musim hujan. Oleh karenanya, dinamika atmosfer menunjukkan pola atmosfer yang mendukung pertumbuhan awan hujan di sejumlah wilayah Indonesia.

Menurutnya, MJO berada pada Fase 3 atau Indian Ocean, ini berkontribusi terhadap proses pembentukan awan hujan di wilayah Indonesia. Sirkulasi Siklonik terpantau di Samudera Hindia Selatan Jawa yang membentuk daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) yang memanjang dari Laut Cina Selatan, Laut Natuna Utara, hingga Laut Natuna, di Samudra Hindia Barat Daya Bengkulu, dan di Laut Sulawesi.

"Daerah konvergensi lainnya terbentuk memanjang dari Pesisir Barat Sumatera Barat, Bengkulu, hingga Lampung. Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah konvergensi atau konfluensi tersebut," terangnya.

2. Melintas gelombang Ekuatorial Rossby

pexels/pixabay
pexels/pixabay

Seiring kondisi tersebut, Rudi melanjutkan, suhu muka laut teramati hangat berkisar antara 29°C hingga 31°C, dengan anomali positif 0.5°C hingga 1,0°C di perairan barat dan timur Lampung. Kemudian kelembaban udara pada lapisan 850 mb, 700 mb dan 500 mb cukup tinggi berkisar antara 70-100 persen.

Oleh sebabnya, kondisi cuaca terjadi kali ini amat signifikan untuk mendukung pertumbuhan awan-awan konvektif di wilayah Provinsi Lampung.

"Selain itu gelombang Ekuatorial Rossby juga diprediksi melintasi wilayah Lampung mulai 27 Januari. Kondisi ini juga akan menambah pasokan awan-awan konvektif di wilayah Provinsi Lampung," ucapnya.

3. Imbau masyarakat dan instansi terkait waspada

Penampakan banjir merendam 3 kecamatan di Kabupaten Tulang Bawang. (DOK. BPBD Tulang Bawang).
Penampakan banjir merendam 3 kecamatan di Kabupaten Tulang Bawang. (DOK. BPBD Tulang Bawang).

Rudi menambahkan, BMKG Lampung mengimbau masyarakat dan instansi terkait agar senantiasa waspada, terutama menyikapi potensi cuaca ekstrem berupa hujan lebat hingga sangat lebat yang disertai petir dan angin kencang selama sepekan ke depan.

Wilayah dengan topografi curam, bergunung, tebing diharapkan lebih waspada terhadap dampak yang dapat ditimbulkan akibat cuaca ekstrem seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, jalan licin, pohon tumbang serta berkurangnya jarak pandang.

"Masyarakat juga diimbau untuk selalu memantau kondisi cuaca terkini melalui website resmi BMKG maupun informasi peringatan dini 3 harian dan peringatan dini 2-3 jam ke depan yang selalu kami bagikan," serunya.

4. Potensi cuaca ekstrem sepekan ke depan

Ilustrasi air hujan
Ilustrasi air hujan

Berikut catatan kewaspadaan cuaca ekstrem di Lampung pada 25-31 Januari 2025.

  • 25 Januari 2025
    Wilayah Pesisir Barat, Tanggamus, Lampung Barat, Pringsewu, Pesawaran, Bandar Lampung, Lampung Selatan, Metro, Lampung Timur, Lampung Tengah, Lampung Utara, Tulang Bawang Barat, Tulang Bawang, Mesuji, dan Way Kanan
  • 26 Januari 2025
    Wilayah Bandar Lampung, Lampung Selatan, Metro, Lampung Timur, Pesawaran, Pringsewu, Tanggamus, Pesisir Barat, Lampung Barat, Way Kanan, Lampung Utara, Lampung Tengah, Tulang Bawang Barat, Tulang Bawang, dan Mesuji
  • 27 Januari 2025
    Wilayah Mesuji, Tulang Bawang, Tulang Bawang Barat, Way Kanan, Lampung Utara, Lampung Tengah, Metro, Lampung Selatan, Bandar Lampung, Pringsewu, Pesawaran, Tanggamus, Pesisir Barat, Lampung Barat, dan Lampung Timur.
  • 28 Januari 2025
    Wilayah Way Kanan, Lampung Utara, Lampung Tengah, Pesisir Barat, Lampung Barat, Tanggamus, Pringsewu, Pesawaran, Bandar Lampung, Lampung Selatan, Metro, Lampung Timur, Tulang Bawang, Tulang Bawang Barat, dan Mesuji.
  • 29 Januari 2025
    Wilayah Pesisir Barat, Tanggamus, Lampung Barat, Pringsewu, Pesawaran, Bandar Lampung, Lampung Selatan, Metro, Lampung Timur, Lampung Tengah, Lampung Utara, Tulang Bawang Barat, Tulang Bawang, Mesuji, dan Way Kanan
  • 30 Januari 2025
    Wilayah Way Kanan, Lampung Barat, Pesisir Barat, Tanggamus, Pesawaran, Lampung Selatan, Lampung Utara, Pringsewu, Lampung Timur, dan Bandar Lampung
  • 31 Januari 2025
    Wilayah Pesisir Barat, Lampung Barat, Tanggamus, Way Kanan, Pringsewu, dan Lampung Utara.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Tama Wiguna
Martin Tobing
Tama Wiguna
EditorTama Wiguna
Follow Us