Baliho Puan dkk 'Mejeng' di Lampung, Pengamat: Pesan Politik Harus Hati-hati

PKB tidak tahu siapa pemasang baliho Cak Imin

Bandar Lampung, IDN Times - Fenomena baliho menampilkan sejumlah sosok Ketua Umum (Ketum) atau pimpinan Partai Politik (Parpol) di sejumlah daerah tengah ramai menjadi pembicaraan publik. Hal serupa terjadi di Kota Bandar Lampung, Provinsi Lampung.

Aroma perburuan kursi pemilihan presiden (Pilpres) 2024, seakan mulai 'tercium' di beberapa sudut jalan protokol Kota Bandar Lampung. Sebut saja di Jalan Raden Intan terdapat dua baliho Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto dan Ketua Umum PKB Abdul Muhaimin Iskandar (Cak Imin).

Selain itu, ada juga baliho Ketua DPP PDI Perjuangan sekaligus Ketua DPR RI, Puan Maharani terpasang di perempatan bundaran Tugu Adipura, tepatnya antara Jalan Raden Intan dan Jalan Jenderal Sudirman, Kota Bandar Lampung.

1. Embel-embel 2024 di setiap tulisan baliho

Baliho Puan dkk 'Mejeng' di Lampung, Pengamat: Pesan Politik Harus Hati-hatiKumpulan baliho para petinggi Parpol di Kota Bandar Lampung (IDN Times/Tama Yudha Wiguna)

Berdasarkan pengamatan IDN Times, ada pesan khusus pada tulisan di baliho. Misalnya, baliho Airlangga Hartarto, mengusung latar belakang warna kuning serupa dengan bendera partai. Di sana tertulis 'Kerja Untuk Indonesia Airlangga Hartarto 2024'.

Tulisan serupa ikut ditampilkan pada baliho Cak Imin, 'Padamu Negeri Kami Berbakti Gus Muhaimin 2024'

Serasa tak mau kalah dengan dua partai itu, baliho Puan Maharani ikut terpejang dengan menyematkan pesan 'Kepak Sayap Kebhinnekaan, Puan Maharani Ketua DPR RI'.

Uniknya, baliho Puan terpasang tepat di atas atau lebih tinggi dari baliho Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bandar Lampung, Eva Dwiana bersama Dedi Amarullah, yang menyampaikan ucapan HUT RI ke-76.

2. Golkar sudah rencanakan pemasangan sejak jauh hari

Baliho Puan dkk 'Mejeng' di Lampung, Pengamat: Pesan Politik Harus Hati-hatiKumpulan baliho para petinggi Parpol di Kota Bandar Lampung (IDN Times/Tama Yudha Wiguna)

Ketua DPD Partai Golkar Kota Bandar Lampung, Yuhadi mengatakan, pemasangan baliho tersebut sejatinya merupakan agenda rutin partai dan sudah direncanakan sejak jauh-jauh hari.

"Iya intruksi dari pusat (DPP Gollar), ini sudah rutin kita lakukan menyambut Muharam, Agustus, Idul Fitri. Ini mengkapitalisasi gerakan Ketum Airlangga, namanya membranding," ujar dia, kepada IDN Times, Rabu (11/8/2021).

Menurutnya, tidak ada pesan khusus dalam baliho tersebut, apalagi guna memperebutkan hati masyarakat untuk sang Ketum melaju di Pilpres 2024.

"Gak ada itu, pesan maju Presiden. Tujuannya kita untuk mengajak Indonesia sehat dan sejahtera saja. Di sana kan gak ada tulisan Presiden," sambungnya.

3. Tidak ada hubungan Pilpres 2024

Baliho Puan dkk 'Mejeng' di Lampung, Pengamat: Pesan Politik Harus Hati-hatiANTARA FOTO/Adeng Bustomi

Yuhadi menjelaskan, penulis kalimat 'Kerja Untuk Indonesia Airlangga Hartarto 2024' itu berhubungan dengan posisi Airlangga saat ini sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI.

"Ya namanya dia Menko, kalau ada penafsiran sendiri ya silahkan kita serahkan kepada masyarakat. Saya sebagai ketua partai, tidak ada (menerima) perintah pasang banner itu buat calon presiden," tegas dia.

Baca Juga: [BREAKING] Way Kanan dan Mesuji Kini Zona Merah, Total 11 Daerah di Lampung

4. DPW PKB Lampung tidak tahu siapa pemasang baliho Cak Imin

Baliho Puan dkk 'Mejeng' di Lampung, Pengamat: Pesan Politik Harus Hati-hatiKumpulan baliho para petinggi Parpol di Kota Bandar Lampung (IDN Times/Tama Yudha Wiguna)

Berbeda kasus dengan balho memperlihatkan sosok Cak Imin, DPW PKB mengaku tidak tahu persis, siapa telah memasang baliho tersebut dan tak mengerti maksud di balik pemasangan pada salah satu alat media informasi itu.

"Kami ini gak tahu siapa yang masang banner ketum kami itu, tapi kami berterima kasih bahwa artinya ketum kami dicintai oleh rakyat. Bahkan sangking cintanya sampai masang banner-banner itu," tukas Wakil Ketua DPW PKB Noverisman Subing.

Disinggung terkait orang-orang pemesan atau pemasangan baliho Cak Imin, Nover menegaskan itu bukan tindakan kader dan instruksi pimpinan partai. "Bukan, gak tahu juga apa simpatisan, gak tahu kok banyak benar (baliho itu) keliling Lampung ini," lanjutnya.

5. Bukti kecintaan masyarakat terhadap Cak Imin

Baliho Puan dkk 'Mejeng' di Lampung, Pengamat: Pesan Politik Harus Hati-hatiIDN Times/Ardiansyah Fajar

Nover mengungkapkan, hal tersebut sejatinya sebagi bukti kecintaan masyarakat terhadap sang ketum. Bahwa tanpa instruksi pimpinan kepada kader, namun itu semua bisa terpasang dengan baik.

"Kami bangga, bahwa ketum kami memang dicintai. Maka mereka memasang benner-bennernya. Biar saja, bila perlu di setiap kecamatan ada banner-banner seperti itu," ucap dia.

6. Pemasangan baliho harus dengan pesan politik yang tepat

Baliho Puan dkk 'Mejeng' di Lampung, Pengamat: Pesan Politik Harus Hati-hatiilustrasi pria memberikan presentasi (freepik.com/rawpixel-com)

Pengamat Politik dari Unila, Bendi Juantara berpendapat, pada dasarnya kegiatan promosi ketum atau pimpinan parpol melalui baliho sah-sah saja. Pasalnya, mereka tengah berusaha merebut hati masyarakat umum.

Apalagi, masyarakat juga dianggap perlu mengkomunikasikan keinginan. Itu dengan menentukan pemimpin yang tepat dikemudian hari.

"Tinggal caranya saja yang disampaikan atau pesan politik itu yang harus hati-hati betul. Jika tidak tepat bukannya dapat dukungan malah membangun pesan skeptis," kata Bendi.

Menurutnya, ketidakjelasan terhadap pesan disampaikan bisa menjadi boomerang tersendiri bagi sang petinggi partai. Ini akan menurunkan tingkat kepercayaan dan dukungan rakyat pada calon tersebut," tambahnya.

7. Baliho tidak memperlihatkan solusi meredam laju pandemik

Baliho Puan dkk 'Mejeng' di Lampung, Pengamat: Pesan Politik Harus Hati-hatiKumpulan baliho para petinggi Parpol di Kota Bandar Lampung (IDN Times/Tama Yudha Wiguna)

Seperti halnya terjadi di masa sekarang, Bendi menyampaikan, umumnya pesan politik pada baliho-baliho tidak memperlihatkan solusi ke depan dalam meredam laju penyebaran COVID-19.

"Ya harusnya para petinggi partai yang banyak mewarnai baliho hari ini, setidaknya sampaikan pesan empati yang tinggi dengan rakyat. Karena hari ini sedang berjuang melawan COVID," pungkas dia.

Selain itu, Bendi menyebut, petinggi parpol selayaknya memasukan pesan motivasi, agar masyarakat tetap kuat menjalani kehidupan berdampingan dengan COVID-19 seperti saat ini.

"Mereka juga bisa memberikan arah road map yang jelas dan terstruktur dalam meredam COVID ke depannya. Jadi pesan optimis ke depan justru harus lebih kuat, jika dibandingkan hanya sekedar keinginan maju Pilpres 2024," tandas dia.

Baca Juga: Rincian Target Testing Kasus COVID-19 Enam Daerah Lampung PPKM Level 4

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya