47 Nasabah Bank Lampung Jadi Korban Skimming, Kerugian Ratusan Juta

Modus terpasang kamera scanner di bantalan tombol ATM

Bandar Lampung, IDN Times - Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrisum) Polda Lampung total menerima sebanyak 47 laporan kepolisian. Itu terkait aduan korban kasus skimming, atau tindakan kejahatan pencurian data pengguna Anjungan Tunai Mandiri (ATM) untuk membobol rekening.

Direskrimsus Polda Lampung, Kombes Pol Arie Rachman Nafarin mengatakan, aksi kejahatan tersebut mayoritas menyasar para nasabah Bank Lampung. Para pelaku skimming mengincar mesin ATM minim pengamanan.

"Laporan datang dari pihak Bank Lampung, kurang lebih ada 47 nasabah. Sampai detik ini belum ada korban melaporkan pribadi," ujarnya, saat dimintai keterangan, Senin (20/6/2022).

1. Kerugian nasabah dari belasan hingga ratusan juta

47 Nasabah Bank Lampung Jadi Korban Skimming, Kerugian Ratusan JutaDireskrimsus Polda Lampung, Kombes Pol Arie Rachman Nafarin. (IDN Times/Tama Yudha Wiguna)

Dari hasil penyelidikan kasus tersebut, Arie menambahakan, para nasabah menanggung kerugian bernilai variatif dan fantasi, akibat raibnya uang dalam rekening mulai dari belasan hingga ratusan juta Rupiah.

Menurutnya, hingga detik ini termonitor terdapat 2 mesin ATM Bank Lampung menjadi lokasi skimming. Itu lantaran lemah pengawasan hingga pengamanan dari pihak bank.

"Kerugian bisa 15 sampai 300 juta per nasabah, ciri-ciri ATM incaran skimming diincar karena ATM yang tidak terpantau, atau ketika ada masalah di ATM pemilik banknya justru lambat datang," kata Dirreskrimsus.

Baca Juga: Mutasi Polda Lampung, Kasatreskrim Polresta Bandar Lampung Berganti 

2. Modus memasang kamera scanner pada bantalan tombol ATM

47 Nasabah Bank Lampung Jadi Korban Skimming, Kerugian Ratusan JutaPixabay.com/jarmoluk

Terkait modus kejahatan kasus skimming di Lampung, Arie mengungkapkan, para pelaku sengaja memasang alat semacam scanner berupa kamera kecil tepat berada di atap pada bantalan tombol.

Tujuannya, pelaku in mencuri data khususnya yaitu, PIN pada ATM korban. Kemudian disalin untuk dicuri uangnya menggunakan ATM bank lain berada luar Provinsi Lampung.

"Pelaku ini pintar dalam beraksi. Jadi mereka menyalin data nasabah di Lampung, kemudian mengeluarkan uangnya seperti di Jawa Tengah sampai Bali. Sepertinya mereka bukan sindikat tapi beraksi perorangan," kata Arie.

3. Upaya menghindari aksi skimming

47 Nasabah Bank Lampung Jadi Korban Skimming, Kerugian Ratusan Jutabankedge.in

Untuk menghindari kejahatan skimming, Ari turut mengimbau para nasabah untuk lebih teliti dan cermat saat menggunakan fasilitas pada mesin ATM. Salah satunya dengan meraba bagian atas bantalan tombol PIN di mesin ATM, untuk menghindari pemasangan kamera scanner.

Selain itu, baiknya nasabah mencari mesin ATM dipantau dan dijaga langsung petugas keamanan, agar saat terjadi masalah cepat dilaporkan dengan pihak pengamanan setempat.

"Sebaiknya kita waspada, meskipun uang nasabah ini bisa dikembalikan oleh pihak Bank tapi butuh waktu dan proses yang panjang," imbau Ari.

4. Bank Lampung membenarkan adanya laporan kejahatan skimming

47 Nasabah Bank Lampung Jadi Korban Skimming, Kerugian Ratusan JutaFreepik

Humas Bank Lampung, Edo Lazuardi membenarkan ihwal laporan kejahatan skimming tersebut. Meski demikian dirinya belum dapat memastikan detail rinci jumlah nasabah hingga nilai total kerugian.

"Ini tindakan kriminal, jadi Bank Lampung melaporkan bahwa ada nasabah kita mengalami kerugian, ini pihak bank yang melaporkan bukan nasabah. Kami taat hukum dan proses hukum harus tetap berjalan," imbuhnya.

Terkait dugaan minimnya pengawasan hingga pengamanan, dirinya menegaskan bank daerah tersebut sudah menjalankan kedua prosedur tersebut sesuai SOP. "Analoginya kasus ini seperti, rumah sudah dikunci tapi tetap kebobolan, yang jelas ini sudah kami tangani juga dengan tim investigasi," tandas dia.

Baca Juga: HUT Bhayangkara ke-76, Polda Lampung Tebar 7.600 Paket Sembako 

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya