2 Warga Bandar Lampung Diduga Meninggal Sepekan Pasca Vaksin COVID-19

Sempat menjalani perawatan di RS Graha Husada

Bandar Lampung, IDN Times - Dua warga Kelurahan Kaliawi, Kecamatan Tanjungkarang Pusat, Kota Bandar Lampung meninggal dunia diduga usai sepekan menerima vaksinasi COVID-19 jenis Sinovac. Kegiatan vaksinasi itu dilaksanakan di kawasan RT 04 daerah setempat 23 Oktober 2021

Peserta vaksinasi meninggal tersebut masing-masing bernama Idris (65) dan Yatimah (69). Kedua warga lanjut usai pemilik komorbid atau penyakit penyertaan itu menghembuskan nafas terakhir setelah sepekan menjalani perawatan intensif di rumah sakit pasca diduga disuntik vaksin COVID-19.

Berdasarkan pengakuan masing-masing pihak keluarga, Idris sejatinya mengidap komorbid gula darah dan Yatimah memiliki penyakit penyertaan darah tinggi dan gula darah. Itu merujuk hasil rekam medis kedua korban sejak beberapa tahun lalu.

1. Korban menyambangi tempat vaksinasi dalam kondisi prima

2 Warga Bandar Lampung Diduga Meninggal Sepekan Pasca Vaksin COVID-19Dua warga Kaliawi, Tanjungkarang Pusat, Bandar Lampung meninggal dunia diduga usai sepekan menerima vaksinasi COVID-19 Sinovac. (IDN Times/Tama Yudha Wiguna)

Adik Yatimah, Herman menjelaskan, peristiwa pilu ini berawal saat sang kakak terlihat dalam kondisi prima menyambangi tempat pelaksanaan vaksinasi dan mendaftarkan diri untuk bisa mendapatkan vaksin COVID-19. Sesaat dilakukan pemeriksaan awal, ia pun telah menyampaikan bahwa gula darahnya tengah naik.

Alih-alih dilarang disuntik vaksin, tenaga vaksinator justru meminta dirinya untuk lebih dahulu meminum segelas air putih. Tujuannya, supaya keluhan Yatimah tersebut dapat sedikit teratasi.

"Tapi ternyata ketika dia divaksin, justru gula darahnya naik. Pertama dia menyampaikan itu gula darahnya di level 300, pulang ke rumah setelah divaksin kita cek lagi pakai alat sendiri ternyata naik jadi 500," terang dia.

Dua hari berselang pasca menerima vaksin, Herman menyebut kondisi kesehatan korban semakin lemah. "Kakak saya tidak bisa makan, buka mata susah, luar biasa lemasnya. Akhirnya kita bawa ke dokter spesialis, sebelum masuk rumah sakit," sambung Herman.

2. Menghembuskan nafas pasca dirawat sepekan di rumah sakit

2 Warga Bandar Lampung Diduga Meninggal Sepekan Pasca Vaksin COVID-19ilustrasi seorang pasien COVID-19. (ANTARA FOTO/REUTERS/Marko Djurica)

Saat melakukan pemeriksaan di dokter spesialis tersebut, Herman menyampaikan sang dokter pun mengaku cukup keheranan lantaran seorang pengidam komorbid gula darah dapat lolos skrining vaksinasi COVID-19.

Meski sudah berobat, dua hari kemudian keadaan Yatimah justru kian parah, sehingga pihak keluarga memutuskan membawanya ke Rumah Sakit Graha Husada, Sabtu (6/11/2021) malam.

"Jadi dia drop sangat luar biasa dan masa perawatan itu pas juga selama satu minggu di rumah sakit, Allah memberikan keputusan terbaik beliau menghembuskan nafas terakhir 13 November 2021," imbuhnya.

Baca Juga: 300 Pasien ODGJ RSJ Provinsi Lampung Divaksinasi COVID-19

3. Anak telah mengingatkan agar sang ayah tidak ikut vaksin

2 Warga Bandar Lampung Diduga Meninggal Sepekan Pasca Vaksin COVID-19Ilustrasi vaksinasi COVID-19 (ANTARA FOTO/Jojon)

Hal serupa ikut dikisahkan oleh Agung Satria, ia merupakan anak dari korban Idris yang menyampaikan, kondisi sang ayah dalam keadaan baik-baik saja. Itu sebelum akhirnya disuntik vaksin COVID-19 secara kebetulan memang kegiatan vaksinasi tengah berlangsung dekat dengan rumah korban.

"Kalau bapak memang sudah lama mengidap penyakit gula, sudah dari 2005. Cuma memang almarhum tetap rutin berolahraga, makan pun terkontrol semua," ucapnya, saat ditemui di kediaman korban.

Sejatinya, sang anak telah mengingatkan agar Idris tidak mengikuti program vaksinasi, mengingat ia telah dinyatakan oleh dokter memiliki penyakit bawaan tersebut. "Sudah saya jelaskan semuanya kepada bapak. Mungkin orang tua saya terlalu antusias atau bagaimana, makanya dia ingin sekali divaksin," sambung Agung.

4. Malam hari pasca divaksin kondisi tubuh langsung lemah

2 Warga Bandar Lampung Diduga Meninggal Sepekan Pasca Vaksin COVID-19Ilustrasi vaksinasi COVID-19 (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra)

Setibanya korban ke rumah, Idris pun bercerita kepada sang anak dirinya telah disuntik vaksin. Sontak hal tersebut mengejutkan Agung beserta anggota keluarga di rumah. Kendati demikian, Idris pun coba meyakinkan kondisinya baik-baik saja.

"Vaksin di rumah RT. Saya baru tahu waktu pulang selesai zuhur dia bilang, 'bapak abis vaksin'. Ya saya pasrah sama Allah, mudah-mudahan tidak ada apa-apa, dia juga selesai vaksin seperti gembira karena rasa senang," katanya.

Lebih lanjut Idris menceritakan, kondisi sang ayah semula sehat-sehat saja seketika langsung berubah drastis, lantaran tubuh kian melemah saat memasuki waktu malam hari.

"Sebelumnya ya dia fit, sebelum vaksin masih olahraga rutin maraton pagi. Tapi pas malam kondisinya agak menurun, pikir saya biasa. Sebab saya pernah vaksin dan mengalami keadaan sama efeknya," lanjut Agung.

Mendapati keadaan Idris tak kunjung membaik, Agung pun akhirnya memutuskan membawa sang ayah dirawat ke rumah sakit sama tempat Yatimah menjalani perawatan. "Pas sampai rumah sakit, keadaannya  seperti sudah hilang setengah kesadaran. Sempat dirawat 6 hari, meninggal Jumat (12/11/2021) malam," kata Agung, seraya mata berkaca-kaca mengenang sang ayah.

5. Ingatkan tenaga vaksinator lebih teliti melaksanakan proses skrining

2 Warga Bandar Lampung Diduga Meninggal Sepekan Pasca Vaksin COVID-19Dua warga Kaliawi, Tanjungkarang Pusat, Bandar Lampung meninggal dunia diduga usai sepekan menerima vaksinasi COVID-19 Sinovac. (IDN Times/Tama Yudha Wiguna)

Herman menambahkan, pihak keluarga mengaku telah ikhlas melepas kepergian para korban. Namun demikian, besar harapan hal serupa tak kembali terulang sehingga tak ada lagi korban meninggal akibat vaksin.

Oleh karena itu, ia pun meminta agar para tenaga vaksinator dapat lebih teliti dan bertanggungjawab terhadap tugas dan kewajiban, sebelum akhirnya mengizinkan seseorang untuk menerima vaksinasi COVID-19.

"Kondisi orang luarnya kelihatan sehat, belum tentu dalamnya ikut sehat. Mereka sudah menyampaikan bahwa ini merupakan sebuah kelalaian, tapi ini harus bisa menjadi suatu pembelajaran ke depannya harus lebih teliti lagi," tandas dia.

Baca Juga: Vaksinasi Dosis 1 Lamsel 72,1 Persen, Bidik Zona Hijau Sebelum 2022

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya