Pakar Prediksi 10 Tahun ke Depan Bandar Lampung Jadi Kota Macet

Luas kota tak mampu tampung kendaraan, jalan sangat terbatas

Bandar Lampung, IDN Times - Menyemarakkan peringatan Sumpah Pemuda ke-92, Dewan Pengurus Daerah (DPD) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Bandar Lampung menggelar dialog pemuda yang mengusung tema “Energy of Harmony Sumpah Pemuda Indonesia” di Wood Stairs Cafe Way Halim, Bandar Lampung akhir pekan lalu.

Dialog tersebut dihadiri sejumlah akademisi menyampaikan pandangannya seputar perkembangan Kota Bandar Lampung. Turut hadir Ketua Tim Pemenangan calon wali kota nomor urut 1 Yuhadi, calon wali kota nomor urut 2 M Yusuf Kohar dan calon wakil wali kota nomor urut 3 Deddy Amrullah.

1. 10 tahun ke depan orang dari pinggiran kota akan memenuhi Kota Bandar Lampung

Pakar Prediksi 10 Tahun ke Depan Bandar Lampung Jadi Kota MacetGambaran kemacetan Kota Bandar Lampung 10 tahun mendatang yang dijelaskan Rektor Itera Prof.Ofyta. (IDN Times/Istimewa)

Rektor Institut Teknologi Sumatera (Itera), Prof Ofyar Z Tarmin, memberikan gambaran kondisi Kota Bandar lampung pada 10 tahun mendatang. Ia memerkirakan, kota setempat menjadi kota padat penduduk apabila tidak ditangani dengan baik.

Itu merujuk 2025 mendatang sebanyak 60 persen dari penduduk Indonesia akan tinggal di perkotaan. “Kalau kita punya 300 jiwa maka pada tahun 2025 sekitar 150 juta orang akan hidup di perkotaan,” jelas Ofyar.

Menurutnya, hal tersebut yang akan memicu kemacetan kota berjuluk Tapis Berseri itu. Pasalnya, luas kota tidak mampu menampung dan jaringan jalan yang sangat terbatas. Idealnya, 10 sampai 30 persen luas kota harus dijadikan jalan.

Ofyar tidak mengetahui secara rinci berapa luas jalan di Kota Bandar Lampung. Namun dia berkaca dari Jakarta yang memiliki anggaran besar hanya mampu memperluas jalan 10 persen. Sedangkan Bandung hanya 4 persen.

2. Solusinya membuat greater Bandar Lampung

Pakar Prediksi 10 Tahun ke Depan Bandar Lampung Jadi Kota Macetid.wikipedia.or

Rektor Itera Prof Ofyar Z Tarmin memberikan saran agar wali kota Bandar Lampung  mampu bekerja sama dengan bupati-bupati yang ada di sekitarnya. Itu karena, permasalahan Kota Bandar Lampung akan sangat bergantung dari masyarakat di wilayah perbatasan.

“Wali kota Bandar Lampung tidak bisa bergerak sendiri. Harus menggandeng kabupaten atau wilayah yang ada di sekitarnya. Natar, Metro, Kalianda mereka semua sudah bergerak ke Bandar Lampung untuk cari pekerjaan,” jelasnya.

Ofyar pun memberikan solusi untuk membuat greater Bandar Lampung. Itu berisi kota-kota yang akan membantu permasalahan di Bandar Lampung seperti, Metro, Kalianda, Pringsewu dan Gedong Tataan atau Pesawaran.

Baca Juga: 5 Tempat Kongko Hits di Bandar Lampung, Sudah Tahu?

3. Kebijakan yang mengarahkan agar menang dalam kompetisi udara

Pakar Prediksi 10 Tahun ke Depan Bandar Lampung Jadi Kota MacetIDN Times/Silviana

Nairobi, dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Lampung juga memberikan pandangannya dalam dialog ini. Ia memaparkan, di dalam Pancasila sudah terdapat kata kunci digagas para pemimpin terdahulu agar Indonesia jaya di masa depan.  Kata itu adalah, Indonesia, adil serta berkeadilan.

“Tapi sayangnya clue itu tidak dimanfaatkan. Jadi mereka menginginkan Indonesia yang adil, Indonesia yang berkeadilan. Itu dulu yang ditegakkan baru ke ekonomi. Kita selalu berbicara kejar ekonomi dulu tapi membangun Indonesia yang adil dan berkeadilan ini sering kita lupakan,” jelasnya.

Terkait bonus demografi yang akan dihadapi Indonesia pada 2030 mendatang, Nairobi mengharapkan adanya pemberdayaan maksimal terhadap para pemuda produktif di masa itu. Karena jika tidak diberdayakan secara maksimal, orang-orang produktif tersebut justru akan menjadi beban negara karena tidak mampu menghasilkan produksi.

Sehingga yang harus dipersiapkan pada masa mendatang adalah mengikuti perkembangan digital yang saat ini sudah terlihat bibitnya. “Saat ini sudah berkembang digital, robotik, kalau kita gabungkan secara cepat 10 tahun lagi akan menghadapi era udara, jadi kita berpikir jauh visi ke depan kebijakan yang mengarahkan agar kita menang dalam kompetisi udara,” paparnya.

4. Dialog tanpa membahas politik meskipun dihadiri calon wali kota dan tim sukses

Pakar Prediksi 10 Tahun ke Depan Bandar Lampung Jadi Kota MacetIDN Times/Silviana

Panitia kegiatan, Een Riansyah, menerangkan kegiatan tersebut merupakan rangkaian acara memperingati hari sumpah pemuda. Sebelumnya telah digelar lomba video kreatif bagi pemuda dan ziarah ke makam pahlawan. “Kita di sini nggak akan bahas pilkada. Tapi kita memberi gambaran, ancaman-ancaman apa yang akan terjadi di Bandar Lampung,” Jelas Een.

Dia berharap dari pertemuan seperti ini bisa diadakan satu bulan sekali agar tidak ada pertengkaran di media sosial. Kepada calon pemimpin Kota Bandar Lampung Een juga berharap aspirasi yang disampaikan bisa diserap dengan baik. Sehingga kebijakan kedepan adalah untuk membangun generasi muda yang lebih baik lagi.

Baca Juga: Catat, Ini 9 Titik Operasi Zebra 2020 di Bandar Lampung

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya