Profil Parosil Mabsus, Petahana Pilkada 2024 Lambar Lawan Kotak Kosong

Parosil Mabsus, pria asal Sinar Jaya, Lampung Barat, lahir 12 Maret 1974. Sebagai putra daerah, ia tumbuh dan besar di Lampung Barat, menunjukkan kedekatannya dengan tanah kelahirannya sejak usia dini.

Parosil menempuh pendidikan dasarnya di SDN 01 Muara Jaya dari 1981 hingga 1987. Kemudian ia melanjutkan ke SMPN 06 Tanjung Karang hingga lulus pada 1990.

Pada jenjang pendidikan menengah atas, ia kembali ke Lampung Barat dan bersekolah di SMAN 01 Sumber Jaya dan menyelesaikannya pada 1993.

Setelah lulus dari sekolah menengah atas, Parosil melanjutkan pendidikannya ke Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) di Universitas Lampung (Unila) di Bandar Lampung. Di sana, ia berhasil meraih gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada tahun 2000.

Parosil Mabsus dikenal sebagai adik kandung dari Mukhlis Basri, seorang politisi terkemuka dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Mukhlis pernah menjabat sebagai Bupati Lampung Barat selama dua periode dan kini terpilih sebagai Anggota DPR RI untuk periode 2024-2029.

Selain aktif dalam politik, Mukhlis juga mendukung penuh keluarganya dalam dunia politik. Ia secara aktif mendampingi dan memberikan motivasi kepada keponakannya yakni, Laras Tri Handayani, mencalonkan diri sebagai Wakil Bupati Pringsewu pada Pilkada 2024. Selain itu, Mukhlis juga terlibat dalam pencalonan keponakannya Lesty Putri Utami.

Lesty Putri Utami, merupakan kakak dari Laras, saat ini terpilih sebagai Anggota DPRD Provinsi Lampung untuk periode 2024-2029, mengikuti jejak sang ayah. Lesty aktif berkontribusi dalam berbagai kegiatan politik di Lampung.

Pengaruh Mukhlis Basri begitu kuat dalam mendukung pencalonan anak dan anggota keluarganya menimbulkan perdebatan di kalangan masyarakat. Beberapa pihak menilai keterlibatan Mukhlis sebagai bentuk dinasti politik,  memicu pro dan kontra di tengah masyarakat.

Parosil Mabsus memulai kariernya sebagai guru honorer pada akhir tahun 1999. Ia mengajar di SMP 2 Sumberjaya (sekarang SMP 1 Kebun Tebun), hanya berjarak beberapa kilometer dari rumahnya. Ia mengajar mata pelajaran PPKN serta beberapa mata pelajaran lainnya.

Pada 2002, Parosil diangkat menjadi guru kontrak dan ditempatkan di SMA 1 Lemong, Lampung Barat (sekarang masuk wilayah Kabupaten Pesisir Barat). Selain mengajar, ia juga aktif di Lembaga Himpunan Pemekon (LHP), sebuah lembaga berfokus pada pengembangan masyarakat desa.

Pada 2003, saat masa pemilihan legislatif 2004, Parosil mulai mempertimbangkan untuk terjun ke dunia politik, mengikuti jejak kakaknya, Mukhlis Basri, saat itu baru terpilih sebagai Wakil Bupati Lampung Barat.

Setelah berdiskusi dengan keluarganya, Parosil memutuskan untuk mundur sebagai guru kontrak dan mendaftarkan diri sebagai calon anggota DPRD Lampung Barat. Berkat dukungan penuh dari keluarga dan masyarakat, ia terpilih sebagai anggota DPRD dengan suara terbanyak di daerah pemilihannya.

Keberhasilan ini menjadi langkah awal Parosil di panggung politik. Puncaknya, pada Pilkada Lampung Barat 2017, ia mencalonkan diri sebagai Bupati, berpasangan dengan Mad Hasnurin, dan memenangkan pemilihan pada 15 Februari 2017.

Berdasarkan data pada laman e-LHKPN KPK, Parosil Mabsus telah melaporkan harta kekayaannya terlapor 4 Juni 2024. Dari data tersebut diketahui bahwa Parosil Mabsus memiliki total harta kekayaan mencapai Rp8.116.455.607.

Harta tersebut terbagi menjadi beberapa kategori. Dalam katagori harta tanah dan bangunan, Parosil Mabsus memiliki total kekayaan Rp6.134.321.000, dengan rincian sebagai berikut:

• Tanah dan bangunan Seluas 10.000 m2/10000 m2 di Kabupaten Lampung Barat, warisan senilai Rp385.000.000

• Tanah seluas 5.000 m2 Lampung Barat, hibah tanpa akta senilai Rp192.500.000

• Tanah seluas 7.701 m2 di Lampung Barat, hasil sendiri senilai Rp931.821.000

• Tanah dan bangunan seluas 4.250 m2/198 m2 di Lampung Barat, hasil sendiri senilai Rp1.500.000.000

• Tanah seluas 3.768 m2 di Lampung Barat, hasil sendiri senilai Rp650.000.000

• Tanah seluas 2.474 m2 di Lampung Barat, hasil sendiri senilai Rp425.000.000

• Tanah seluas 10.290 m2 di Lampung Barat, hasil sendiri senilai Rp450.000.000

• Tanah dan Bangunan Seluas 497 m2/497 m2 di Kota Bandar Lampung, hasil sendiri senilai Rp1.600.000.000

Sedangkan untuk kategori alat kendaraan dan mesin, Parosil Mabsus memiliki total kekayaan senilai Rp1.650.000.000, dengan rincian kendaraan dan mesin sebagai berikut: 

• Mobil, Toyota Kijang Minibus tahun 1994, hasil sendiri senilai Rp30.000.000

• Mobil, Honda Sedan tahun 2018, hasil sendiri senilai Rp350.000.000

• Mobil, Mitsubishi Jeep tahun 2017, hasil sendiri senilai Rp520.000.000

• Mobil, Toyota Land Clueser Prado 2.7 A/T tahun 2016, hasil sendiri senilai Rp750.000.000

Sedangkan harta dalam kategori harta bergerak lainnya senilai Rp226.300.000. Namun untuk aset yang tercatat dalam kategori surat berharga maupun harta lainnya kosong.

Selanjutnya pada kategori kas dan setara kas, tercatat aset sebesar Rp105.834.607 Parosil tidak memiliki catatan utang . Sehingga total harta kekayaan bersih Parosil Mabsus adalah Rp8.116.455.607

Pada Pilkada Lampung Barat 2017, Parosil Mabsus mengusung program Lampung Barat Hebat sebagai wujud dari visinya untuk membangun daerah maju, sejahtera, dan berdaya saing. Program ini berfokus pada peningkatan kesejahteraan masyarakat dan pengoptimalan potensi lokal.

Salah satu pilar utamanya adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) memperkuat sektor pendidikan dan kesehatan dengan memberikan program beasiswa kedokteran untuk pelajar dari Lampung Barat jika diterima di fakultas kedokteran di seluruh Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Indonesia.

Parosil juga berkomitmen mendorong ekonomi inklusif dan berkelanjutan, berbasis pada potensi lokal seperti pertanian, pariwisata, dan usaha kecil menengah (UKM), agar masyarakat lebih mandiri secara ekonomi. Hal ini dibuktikan dengan kepeduliannya untuk mengenalkan kopi Lampung Barat pada beberapa kesempatan pameran kopi.

Selain itu, program ini menekankan pentingnya mewujudkan birokrasi yang bersih, amanah, dan transparan, serta membangun infrastruktur mantap untuk mendukung pertumbuhan ekonomi merata di seluruh wilayah.

Parosil juga memperhatikan kelestarian lingkungan hidup sebagai bagian dari pembangunan berkelanjutan, agar Lampung Barat tetap menjadi daerah yang harmonis dan nyaman bagi seluruh warganya. Hal ini dibuktikannya dengan menunjukkan kepeduliannya terhadap kelestarian alam dengan menjalin kerjasama untuk mencegah deforestisasi di kawasan sekitar Taman Nasional Bukit Barisan Selatan bersama petani kopi di kawasan tersebut.

Selain itu, ia menunjukkan kepeduliannya juga terhadap mitigasi bencana alam terutama terkait dengan gempa bumi berupa penetapan kabupaten tangguh bencana.

Visi Parosil Mabsus untuk Lampung Barat adalah menciptakan daerah "Harmonis, Elok, Berdaya Saing, Agamis, Taqwa, Sehat, Cerdas, Berbudaya, Tegas, Inovatif, Adil, Makmur, dan Merata," atau disingkat sebagai HEBAT DAN SETIA. Visi ini mencerminkan harapannya untuk membangun Lampung Barat menjadi wilayah maju, dengan keseimbangan antara pembangunan fisik, kesejahteraan sosial, dan spiritualitas masyarakat.

Untuk mewujudkan visi tersebut, Parosil membawa sejumlah misi strategis. Pertama, ia berfokus pada peningkatan kualitas sumber daya manusia sehat, cerdas, dan berbudaya, sebagai dasar kemajuan daerah. Kedua, ia berkomitmen untuk mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif dan kemandirian ekonomi berbasis pada potensi sumber daya lokal, agar Lampung Barat bisa lebih mandiri secara ekonomi.

Ketiga, Parosil ingin menciptakan birokrasi amanah, profesional, dan menjunjung tinggi hukum untuk mewujudkan pemerintahan bersih dan berkeadaban. Keempat, ia berupaya meningkatkan kualitas lingkungan hidup dan sumber daya alam untuk mendukung pembangunan berkelanjutan. Misi lainnya adalah membentuk masyarakat beriman, bertakwa, harmonis, dan menghidupkan semangat gotong royong, didukung dengan infrastruktur kuat dan memadai.

Visi dan misi ini memperlihatkan keseriusan Parosil dalam mewujudkan kemajuan  seimbang di Lampung Barat, dengan memperhatikan aspek ekonomi, sosial, dan spiritual, serta komitmennya pada pembangunan adil dan merata.