Peringati Hari Lahir Pancasila, Pemkot Balam: Bukan Hanya Ideologi

- Pemkot Bandar Lampung memperingati Hari Lahir Pancasila ke-80 dipimpin oleh Wakil Wali Kota Bandar Lampung, Deddy Amarullah.
- Deddy menekankan penguatan ideologi Pancasila menjadi bagian penting dari agenda nasional Asta Cita, menuju visi Indonesia Emas 2045.
- Tantangan zaman seperti globalisasi, digitalisasi, ekstremisme dan disinformasi menuntut revitalisasi nilai-nilai Pancasila secara menyeluruh.
Bandar Lampung, IDN Times – Pemkot Bandar Lampung memperingati Hari Lahir Pancasila ke-80 yang dipimpin oleh Wakil Wali Kota Bandar Lampung, Deddy Amarullah, di lingkungan Pemerintah Kota, Senin (2/6/2025) pagi.
Dalam sambutannya, Deddy membacakan amanat dari Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Yudian Wahyudi. Ia menyampaikan Pancasila bukan hanya teks historis, tetapi merupakan jiwa dan pedoman hidup bangsa Indonesia.
"Pancasila adalah fondasi keberagaman yang menyatukan kita. Nilai-nilainya harus hadir dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari pendidikan, pemerintahan, ekonomi, hingga ruang digital," ujar Deddy.
1. Pancasila jadi pondasi menuju Indonesia Emas 2045

Deddy menekankan penguatan ideologi Pancasila menjadi bagian penting dari agenda nasional Asta Cita, menuju visi Indonesia Emas 2045. Tanpa arah ideologis yang kuat, kemajuan bangsa dinilai rentan terhadap disorientasi nilai.
"Kemajuan ekonomi tanpa nilai Pancasila bisa melahirkan ketimpangan. Teknologi tanpa bimbingan moral bisa mengarah pada dehumanisasi," ucapnya.
2. Revitalisasi Pancasila di semua sektor

Menurut Deddy, tantangan zaman seperti globalisasi, digitalisasi, hingga ekstremisme dan disinformasi, menuntut bangsa Indonesia untuk melakukan revitalisasi nilai-nilai Pancasila secara menyeluruh.
Ia menyebutkan empat sektor utama yang perlu menjadi fokus:
- Pendidikan: Menanamkan Pancasila sejak dini, tidak hanya lewat pelajaran formal, tapi juga praktik keseharian.
- Pemerintahan dan Birokrasi: Mendorong pelayanan publik yang adil, transparan, dan berpihak pada rakyat.
- Ekonomi: Mengembangkan UMKM, koperasi, dan ekonomi kerakyatan agar pembangunan merata.
- Ruang Digital: Menghidupkan etika, toleransi, dan nilai gotong royong dalam interaksi di media sosial.
3. Ajak masyarakat lawan hoaks dan intoleransi

Deddy mengajak masyarakat untuk menjadikan Pancasila sebagai inspirasi dalam berkarya, berbangsa, dan bernegara, terutama di tengah tantangan zaman yang semakin kompleks.
"Mari kita perangi hoaks, kebencian, dan hasutan kebencian. Literasi digital dan semangat gotong royong harus jadi senjata kita di era digital ini," tuturnya.