Pembangunan Manusia di Lampung Belum Merata, Mayoritas Lulusan SMA

- Peningkatan tren pembangunan manusia Provinsi Lampung pada 2023, dengan skor IPM mencapai 72,48.
- Capaian IPM Provinsi Lampung masih di bawah rata-rata nasional, terutama dalam indikator pendidikan dan ekonomi.
- Perbedaan capaian pembangunan manusia antar kabupaten/kota di Provinsi Lampung menjadi tantangan tersendiri. Beberapa daerah masih berada di kategori sedang.
Bandar Lampung, IDN Times - Tren pembangunan manusia Provinsi Lampung semakin meningkat pada 2023. Angka itu meningkat 0,69 poin dibandingkan capaian tahun sebelumnya sebesar 71,79.
Hingga l 2023 capaian pembangunan manusia di Provinsi Lampung tergolong dalam kategori tinggi. Bila dibandingkan 2020, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat besaran IPM Provinsi Lampung mencapai 71,04.
Kondisi ini terus membaik hingga pada tahun 2023 skor Indeks Pembangunan Manusia Provinsi Lampung mencapai 72,48. "Artinya telah terjadi peningkatan 0,48 poin rata-rata per tahun selama empat tahun amatan," kata Kepala BPS Provinsi Lampung Atas Parlindungan Lubis melalui keterangan resmi diterima IDN Times, Sabtu (15/6/2024).
Atas mengatakan, pada lingkup nasional, capaian IPM Provinsi Lampung masih berada di bawah rata-rata provinsi di Indonesia.
1. Lama sekolah dan rata-rata pengeluaran di Lampung masih di bawah nasional

Atas menyampaikan, pembangunan manusia merupakan proses pembangunan berbasis manusia. Manusia ditempatkan sebagai tujuan akhir dan menuntut adanya pemerataan dalam pembangunan.
Menurutnya, indikator pembentuk IPM yaitu harapan lama sekolah, rata-rata lama sekolah dan pengeluaran per kapita menunjukkan capaian Provinsi Lampung masih berada di bawah rata-rata capaian nasional. Sementara aspek kesehatan yang diwakili usia harapan hidup Provinsi Lampung berada di atas angka nasional.
"Arah pembangunan ke depan harus lebih memperhatikan upaya untuk lebih meningkatkan capaian kinerja terutama yang terkait dengan indikator-indikator pembentuk IPM," jelasnya.
2. Capaian pembangunan manusia di Lampung belum merata

Atas menekankan, permasalahan menghambat pembangunan manusia harus segera diidentifikasi dan dicarikan solusinya. Itu agar pembangunan bisa berjalan baik dan berkelanjutan.
Menurutnya, adanya perbedaan dalam pembangunan antar kabupaten/kota juga merupakan tantangan tersendiri bagi pembangunan manusia. Capaian pembangunan manusia kabupaten/kota se-Provinsi Lampung masih belum cukup merata.
Sedangkan capaian pembangunan manusia di beberapa daerah sudah ada termasuk dalam kategori tinggi namun masih ada juga beberapa daerah yang capaiannya tergolong kategori sedang.
"Capaian IPM di Kota Bandar Lampung dan Kota Metro contohnya, sudah jauh di atas IPM Provinsi Lampung secara umum yaitu masing- masing mencapai 79,86 dan 79,85. Demikian pula capaian Kabupaten Lampung Tengah (73,39) dan Pringsewu (73,11). Bahkan kondisi terakhir tingkat pembangunan manusia Kabupaten Way Kanan telah masuk kategori tinggi mencapai 70,51, bersama Kabupaten Pesisir Barat dengan capaian IPM 70,40. Sementara capaian pembangunan manusia di Kabupaten Mesuji merupakan terendah sebesar 67,79," bebernya.
3. Harapan pendidikan di Lampung rata-rata hanya tamat SMA

Atas merincikan pembangunan manusia jika ditinjau dari sisi pendidikan. Tercatat, Harapan Lama Sekolah (HLS) Provinsi Lampung 2023 mencapai 12,77 tahun. Itu menunjukkan harapan anak untuk bersekolah di Provinsi Lampung hanya mencapai jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA)
"Angka HLS Provinsi Lampung berada sedikit di bawah rata-rata nasional yang mencapai 13,15 tahun atau menyelesaikan tingkat pertama jenjang sekolah tinggi. Provinsi DI Yogyakarta yang memang terkenal sebagai daerah pelajar memiliki HLS tertinggi disbanding provinsi lainnya dengan capaian 15,66 tahun. Provinsi Papua memiliki angka HLS terendah se-Indonesia dengan angka 11,15 tahun atau baru mencapai tingkat 2 SLTA," jelasnya.
4. Kabupaten memiliki pengeluaran tertinggi di Lampung

Sementara itu terkait indikator IPM dimensi ekonomi juga relatif masih terlihat perbedaan antar daerah. Rata-rata pengeluaran riil penduduk Kota Bandar Lampung dan Kota Metro 2023 tertinggi masing-masing mencapai Rp13,09 juta dan Rp12,62 juta per kapita/tahun.
Sedangkan pengeluaran penduduk terendah di Kabupaten Pesawaran sebesar Rp8,63 juta per kapita/tahun.
"Wilayah kabupaten yang memiliki pengeluaran penduduk berada di atas biaya hidup rata-rata Provinsi Lampung yaitu Kabupaten Lampung Tengah, Tulang Bawang, Pringsewu dan Lampung Timur. Artinya untuk memenuhi kebutuhan hidup akan komoditas yang relatif sama, biaya hidup di keempat wilayah tersebut cenderung lebih tinggi," terangnya.