Operasi Ketupat Krakatau 2025 Berakhir, Korban Jiwa Lakalantas Turun

- Operasi Ketupat Krakatau 2025 berlangsung selama 17 hari, menunjukkan penurunan angka kecelakaan lalu lintas hingga 26 persen dari tahun sebelumnya.
- Durasi operasi bertambah menjadi 17 hari namun berhasil menekan angka kecelakaan, meskipun terjadi sedikit kenaikan pada jumlah kejadian laka lantas kendaraan roda dua.
- Situasi lalu lintas di jalur arteri dan tol terpantau lancar, dengan kenaikan volume kendaraan sebesar 4 persen dan penurunan jumlah penumpang sebesar 3 persen. Total 3.979 personel dikerahkan untuk mendukung kelancaran operasi.
Bandar Lampung, IDN Times – Operasi Ketupat Krakatau 2025 resmi berakhir pada Senin (8/4/2025) setelah berlangsung selama 17 hari, sejak 23 Maret 2025.
Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Yuni Iswandari Yuyun, mengatakan operasi tahunan ini menunjukkan hasil positif dengan penurunan angka kecelakaan lalu lintas dan korban meninggal dunia dibanding tahun sebelumnya.
Ia menyampaikan, berdasarkan data dari Posko Terpadu, terjadi penurunan angka kecelakaan lalu lintas yang menyebabkan korban jiwa hingga 26 persen dibanding tahun 2024.
“Tren penurunan ini tidak lepas dari upaya preemtif dan preventif yang dilakukan secara masif sebelum operasi dimulai,” katanya, Kamis (10/4/2025).
1. Jumlah hari operasi bertambah

Operasi tahun ini berlangsung selama 17 hari, lebih lama dibanding tahun 2024 yang hanya berlangsung 14 hari. Meski durasi bertambah, angka kecelakaan tetap bisa ditekan, meskipun terjadi sedikit kenaikan pada jumlah kejadian laka lantas, yang didominasi oleh kendaraan roda dua (R2).
“Namun kejadian laka lantas ini bukan terjadi di puncak arus mudik maupun arus balik lebaran,” tambahnya.
2. Lalu lintas lancar

Yuni mengungkapkan sepanjang pelaksanaan arus mudik dan balik, situasi lalu lintas di jalur arteri dan tol terpantau lancar. Hal ini sejalan dengan tema Operasi Ketupat 2025, yaitu "Mudik Aman, Keluarga Nyaman."
“Tidak ada kendala dan kejadian khusus selama operasi berlangsung. Semua berjalan sesuai skenario dan rekayasa lalu lintas yang telah dirancang,” ujarnya.
Rekayasa lalu lintas seperti screening tiket dan delay system diterapkan saat terjadi kepadatan arus di rest area maupun buffer zone.
3. Volume kendaraan naik, penumpang justru turun

Yuni memaparkan berdasarkan data juga menunjukkan adanya kenaikan volume kendaraan sebesar 4 persen, dari 257.037 kendaraan pada 2024 menjadi 268.493 kendaraan pada 2025.
"Sebaliknya, jumlah penumpang justru mengalami penurunan sebesar 3 persen, dari 1.174.507 orang pada 2024 menjadi 1.134.711 orang di tahun ini," bebernya
Lebih lanjut, ia memaparkan guna mendukung kelancaran operasi, Polda Lampung mendirikan 60 pos pengamanan, 20 pos pelayanan, dan 1 pos terpadu. "Total sebanyak 3.979 personel dikerahkan, terdiri dari 190 personel Polda, 1.817 personel Polres jajaran, serta 1.972 personel dari berbagai instansi terkait," paparnya.
4. Imbauan

Berakhirnya pelaksanaan Operasi Ketupat Krakatau 2025, Kombes Yuni memberikan apresiasi kepada seluruh pemudik yang telah mematuhi aturan selama perjalanan.
“Terima kasih kepada para pemudik yang sudah menjalankan perjalanan dengan baik. Setelah liburan, mari kembali ke aktivitas seperti biasa dan tetap patuhi aturan berlalu lintas. Berkendaralah dengan aman dan nyaman,” tuturnya.