Syekh Ali Jaber Tepis Dugaan Pelaku Penusukan Alami Gangguan Jiwa

Terlatih memegang pisau dan sasar serangan ke leher

Bandar Lampung, IDN Times – Polresta Bandar Lampung menetapkan A Alfin Andrian (24) sebagai tersangka penusukan ulama Syekh Ali Jaber. Penetapan sebagai tersangka merujuk pemeriksaan tim penyidik.

Kapolresta Bandar Lampung, Kombes Pol Yan Budi Jaya, menjelaskan, proses penyidikan dugaan penganiayaan menjadi prioritas utama pihaknya menangani kasus ini. Tersangka kini mendekam di Rutan Polresta Bandar Lampung.

Polisi menjerat tersangka Pasal 351 ayat 1 KUHP tentang Penganiayaan. Tersangka terancam hukuman lima tahun penjara. “Sesegera mungkin berkas siap dan limpahkan ke kejaksaan,” ujarnya kepada awak media, Senin (14/9/2020).

1. Polisi gali semua informasi dari berbagai sumber dan kembangkan kasus

Syekh Ali Jaber Tepis Dugaan Pelaku Penusukan Alami Gangguan JiwaKapolresta Bandar Lampung, Kombes Pol Yan Budi Jaya memberikan keterangan kepada awak media terkait insiden penikaman dialami Syekh Ali Jaber, Senin (14/9/2020). (IDN Times/Martin L Tobing).

Kapolresta Bandar Lampung, Kombes Pol Yan Budi Jaya tak menampik, pihaknya menerima banyak informasi publik seputar latar belakang tersangka penusukan Syekh Ali Jaber. Satu informasi tersebut terkait dugaaan tersangka A Alfin Andrian (24) mengalami gangguan jiwa.

“Kami gak bisa percaya informasi datang dari siapapun. Kami cek, konfirmasi, dan koordinasi dengan psikiater dan dokter kejiwaan,” paparnya.

Yan Budi menjelaskan, hasil pemeriksaan intens 1x24 jam sejak Minggu (13/9/2020) ada indikasi tersangka mengalami gangguan jiwa. Salah satu pemicu tersangka diduga mengalami gangguan jiwa sejak 2016 terkait sang ibu yang bekerja sebagai Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Hong Kong menikah lagi.

“Tapi penetapan itu (gangguan jiwa) butuh banyak item. Untuk itu perlu pemeriksaan kejiwaan dari dokter dan psikiater Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokkes),” jelasnya.

Menurutnya, hasil laporan pemeriksaan kejiwaan dapat menjadi alat bukti bagi majelis hakim saat persidangan. Terkait motif tersangka, Yan Budi mengaku masih mendalami.

"Motif masih kami dalami. Omongan masih simpang siur. Kami juga belum bisa berasumsi apakah tersangka ini inisiatif sendiri (lakukan penusukan) atau ada orang yang menyuruh," tandas Yan Budi.

2. Pelaku penusukan kerap berpindah domisili

Syekh Ali Jaber Tepis Dugaan Pelaku Penusukan Alami Gangguan JiwaTangkapan layar kejadian penyerangan terhadap pendakwah Syekh Ali Jaber ditikam saat sedang mengisi kajian di Masjid Falahuddin, Tamin, Tanjungkarang Pusat, Bandar Lampung, Minggu (13/9/2020) sore sekitar pukul 16.00 WIB. (IDN TImes/Istimewa).

Penyidik Polresta Bandar Lampung mengumpulkan sejumlah bukti dan keterangan saksi terkait latar belakang tersangka penusukan Syekh Ali Jaber. Kapolresta Bandar Lampung, Kombes Pol Yan Budi Jaya, mengatakan, tersangka tercatat tidak memiliki pekerjaan tetap. Ia juga kerap berpindah-pindah domisili.

“Awalnya (menetap) di Rawajitu (Lampung Timur), pindah ke (Kelurahan) Tamin (Bandar Lampung. Pernah di Natar, ikut kakek dari ayah dan ibunya,” ujarnya.

Jumawan, Ketua RT 007, LK 1 menjelaskan, tersangka sekitar satu minggu ini berdomisili di Jalan Tamin, Gang Kemiri, Sukajawa, Bandar Lampung. Ia tak menyangka, kedatangan tersangka A Alfin Andrian (24) ke Kota Tapis Berseri justru menimbulkan kegaduhan.

Terkait tersangka diduga mengalami gangguan jiwa, Jumawan mengetahui tidak mengetahui secara pasti. Saya tau dia tinggal di sini setelah ada penusukan. Masalah gila gak gila, saya juga gak tahu, karena saya tidak pernah ketemu hampir tiga tahun,” paparnya.

Baca Juga: Pelaku Penusukan Syekh Ali Jaber Diperiksa di RSJ Lampung Hari Ini

3. Syekh Ali Jaber tepis dugaan pelaku alami gangguan jiwa

Syekh Ali Jaber Tepis Dugaan Pelaku Penusukan Alami Gangguan JiwaSyekh Ali Jaber menggelar konferensi pers terkait kejadian penikaman dialaminya di Kota Bandar Lampung, Senin (14/9/2020). (IDN TImes/Martin L Tobing).

Pendakwah Syekh Ali Jaber, menyatakan, menerima informasi pelaku penusukan dirinya diduga mengalami gangguan jiwa. Terkait hal itu ia menepisnya.

"Saya tidak terima pelaku dianggap gila. Orangnya (pelaku) sangat berani dan terlatih. Saya melihat langsung detik-detik si pelaku ini berlari naik ke panggung dan berusaha tikam saya," ungkapnya dalam konferensi pers di Kafe Baba Rayan, Jl Pangeran M Noer, Kelurahan Durian Payung, Tanjungkarang Pusat, Bandar Lampung, Senin (14/9/2020).

“Sasaran pelaku sudah jelas mau kemana nyerang saya. Saya melawan. Saat saya berdiri, pisau yang sudah tertusuk di bahu saya ini masih coba dipegangnya sangat kuat. Ia ingin tarik pisau yang sudah tertancap ini untuk serang saya lagi,” urai Syekh Ali.

Syekh Ali berupaya melawan pelaku hingga akhirnya pisau itu tertancap di bahunya dan patah. “Saya gak sadar pisaunya patah, saya ngelawan, dia jatuh, jamaah amankan. Saya liat tangan saya berdarah, saya kaget dan ucap bismilah lepas pisau pakai tangan kanan kiri,” jelasnya.

4. Sebelum kejadian penusukan sedang berinteraksi dengan ibu dan anak

Syekh Ali Jaber Tepis Dugaan Pelaku Penusukan Alami Gangguan JiwaLokasi penusukan pendakwah Syekh Ali Jaber di Masjid Afaludin Tamin Sukajawa, Kecamatan Tanjungkarang Barat, Kota Bandar Lampung, Minggu (13/9/2020). (IDN Times/Istimewa)

Sebelum kejadian penusukan, Syekh Ali Jaber sedang berinteraksi dengan ibu dan anak yang baru saja wisuda tafiz. Ia terkesan dengan kemampuan sang anak dan berencana memberikan hadiah atas prestasi yang direngkuhnya.

“Saat itu saya ajak foto bersama pakai HP ibu si anak ini. Ternyata HP-nya penuh (memori). Saya tanya ke jamaah, ada yang mau pinjamkan HP atau tidak. Tiba-tiba datang laki-laki sembari berlari, saya kira dia mau pinjamkan HP-nya, ternyata mau nusuk saya,” urainya.

Syekh Ali Jaber memaparkan, pelaku penusukan berada di posisi sebelah kanan dari panggung tempat ia duduk. Saat kejadian ia belum mulai menyampaikan tausiah.

“Posisi sebelah kanan cukup sepi dibanding di tengah dan kiri dihadapan saya di panggung. Mungkin karena dekat jalan untuk keluar masuk jamaah. Pelaku ini berada di sebelah kanan lalu berlari ke panggung mau tusuk saya,” ujarnya.

Merujuk kejadian dialaminya, Syekh Ali Jaber menduga, pelaku tidak beraksi sendiri. Tapi ada pelaku dibalik layar. "Pasti ada orang di belakangnya (pelaku). Saya yakin aparat polisi bekerja dengan jujur dan bisa mengungkap atas apa yang terjadi kemarin," katanya.

5. Kondisi kian membaik

Syekh Ali Jaber Tepis Dugaan Pelaku Penusukan Alami Gangguan JiwaUlama Syekh Ali Jaber memberikan keterangan terkait kronologis penikaman dialaminya. Minggu (13/9/2020) malam kepada jamaah di Lampung. (Tangkapan Layar/YouTube Bukhori Abdul Shomad).

Kondisi kesehatan penceramah Syekh Ali Jaber semakin membaik pasca ditusuk, Minggu (13/9/2020) petang. Sebelum kembali ke Jakarta sore hari ini, Senin (14/9/2020), ia menyempatkan hadir di salah satu rumah makan.

Bahkan sebelum menggelar konferensi pers, ia sempat berada di dapur rumah makan tersebut dan memasak makanan khas Timur Tengah. Ia memasak menggunakan tangan kirinya lantaran tangan kanan masih terluka imbas kejadian penusukan dialaminya.

“Saya mendapat 6 jahitan. Saat ini kondisi saya baik,” ujarnya.

Ia juga mengajak masyarakat jangan terprovokasi imbas kejadian dialaminya. “Inti dakwah tinggalkan perbedaan, jaga persatuan, jaga kedamaian, hormati perbedaan suku, agama, dan bersatu di bawah bendera NKRI,” imbaunya.

6. Pengalaman terburuk selama 12 tahun dakwah di Indonesia

Syekh Ali Jaber Tepis Dugaan Pelaku Penusukan Alami Gangguan Jiwatahfidzcilik.com

Syekh Ali Jaber tercatat 12 tahun menjadi pendakwah di Indonesia. Kasus percobaan penikaman terhadap dirinya, menjadi pengalaman terburuknya.

Menurutnya, ulama lain di Tanah Air juga ada mengalami tindakan kekerasan. Tapi kejadian yang para ulama menjadi korban kekerasan mayoritas memilih ikhlas. Ia berharap, aparat penegak hukum dapat mengungkap kasus tersebut.

“Manusia mengalami pencobaan tidak bisa diduga. Tapi kasus ulama jadi korban kekerasan sering terjadi. Saya tidak ingin kejadian serupa ke depan menimpa ulama. Kasus seperti ini harus dibawa ke jalur hukum dan diusut tuntas,” ujarnya saat menggelar jumpa pers di Kafe Baba Rayan, Jl Pangeran M Noer, Kelurahan Durian Payung, Tanjungkarang Pusat, Bandar Lampung, Senin (14/9/2020).

7. Acara keagamaan koordinasi dengan TNI/Polri

Syekh Ali Jaber Tepis Dugaan Pelaku Penusukan Alami Gangguan JiwaPSBB Banten (ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman)

Kapolresta Bandar Lampung, Kombes Pol Yan Budi Jaya, mengimbau masyarakat yang akan menggelar acara keagamaan berkoordinasi dengan aparat TNI/Polri. Tujuannya agar kegiatan berlangsung kondusif dan menerapkan protokol kesehatan COVID-19.

“Perlu tertib protokol kesehatan. Biar gak ada penambahan kasus COVID. Apalagi di Bandar Lampung yang positif (pasien) terus bertambah,” ujarnya.

Baca Juga: Syekh Ali Jaber: Allah Selamatkan dari Pembunuhan

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya