Marak Kendaraan Antre Solar di SPBU Lampung, Pertamina Bilang Ini

Pertamina ada langkah antisipasi

Intinya Sih...

  • Pertamina Patra Niaga (PPN) Sumbagsel mengantisipasi antrean panjang kendaraan membeli Solar di SPBU Lampung Desember 2023.
  • Langkah antisipasi Pertamina termasuk memastikan stok Solar terjaga, mengarahkan konsumen ke SPBU yang lebih lebar, dan memastikan layanan sesuai dengan QR code dan nomor plat kendaraan.
  • Pertamina juga menyiapkan SPBU modular sebagai backup di tujuh lokasi seputaran JTTS ruas Lampung-Palembang untuk mengatasi krisis bahan bakar saat melintas di tol.

Lampung Selatan, IDN TimesPertamina Patra Niaga (PPN) Sumbagsel angkat bicara terkait antrean panjang kendaraan membeli Bahan Bakar Minyak jenis Solar di Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBU) Lampung Desember 2023 ini. Pertamina tak menampik, antrean kendaraan untuk mengisi Solar itu benar terjadi.

Hal tersebut disampaikan Executive General Manager Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel, Zibali Hisbul Masih kepada awak media saat meninjau SPBU KM 87 B Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) ruas Lampung, Rabu (20/12/2023). Ia mengatakan, ada tiga langkah antisipasi dilakukan Pertamina untuk mengurangi terjadinya antrean panjang kendaraan membeli solar.

Berikut IDN Times ulas langkah antisipasi tersebut.

1. Terjadi lonjakan mobilitas akhir tahun

Marak Kendaraan Antre Solar di SPBU Lampung, Pertamina Bilang IniIlustrasi pengisian BBM Solar di SPBU Rest Area KM 87 B Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) ruas Lampung, Rabu (20/12/2023). (IDN Times/Martin L Tobing).

Zibali mengatakan, langkah pertama dilakukan adalah Pertamina memastikan stok Solar tetap terjaga meski terjadi antrean kendaraan di SPBU. Menurutnya, terjadinya antrean kendaraan membeli BBM Solar lantaran terjadi lonjakan mobilitas akhir tahun.

“Apa yang kami lakukan? Memastikan (kendaraan pengendara) yang antre membeli itu benar-benar berhak. Gimana caranya? Koordinasi dengan aparat penegak hukum untuk lakukan razia memastikan yang membeli benar-benar melakukan perjalanan bukan pelangsir modus modifikasi kendaraan biar bisa nampung banyak BBM,” tukasnya.

Zibali mencontohkan, kasus pelangsiran BBM di Sumsel beberapa waktu lalu dibongkar Aparat Penegak Hukum. Modus pelangsir mengantre di SPBU tiga hingga tujuh hari dalam semeinggu. Meski oknum tak bertanggungjawab ikut mengantre, tapi mereka membeli 60 liter, 80 liter hingga 200 liter per hari.

“Mereka memang pakai QR (syarat pengisian BBM Subsidi). Tapi karena mereka rutin ngisi, modusnya BBM itu dipindah ke tangki modifikasi. Pelaku sudah ditangkap. Kami imbau masyarakat sama-sama saling mengingatkan dan oknum-oknum yang modus seperti itu jadi pelajaran,” tegasnya.

Baca Juga: 49 SPBU Lampung Langgar Penyaluran BBM Subsidi, Ini Kata Pertamina

2. Konsumen dilayani wajib punya QR code

Marak Kendaraan Antre Solar di SPBU Lampung, Pertamina Bilang IniPetugas membantu sopir truk membuat QR Code Subsidi Tepat MyPertamina di SPBU Politeknik, Manado, Sulawesi Utara, Selasa (21/2/2023). IDNTimes/Ungke Pepotoh/bt

Langkah kedua mengantisipasi terjadinya antrean panjang kendaraan untuk mengisi BBM Solar, Zibali mengatakan, mengarahkan konsumen ke SPBU yang memiliki areal pelayanan lebih lebar. Ia mencontohkan, di rest area KM 215 JTTS ruas Lampung, semisal terjadi antrean pengisian Solar, didorong untuk mengisi BBM di SPBU lain seperti KM 172, KM 115 dan KM 87B

“Itu bagian tactical untuk kurangi antrean meski stok tersedia. Langkah ketiga adalah kami akan terus memastikan bahwa (konsumen) dilayani mempunyai QR code dan sama nomor platnya,” paparnya.

Zibali tak menampik, pihaknya menemukan ada indikasi oknum pelangsir hanya memasang plat atau nomor polisi di bagian depan kendaraan saja. Sedangkan nopol di bagian belakang tidak terpasang.

“Kami sampaikan ke SPBU untuk tidak melayani hanya pasang plat nomor di depan saja Kalaupun mereka maksa, harus tunjukan STNK untuk memastikan kendaraan sama dengan QR,” urainya.

3. Ketahanan stok BBM di SPBU variatif

Marak Kendaraan Antre Solar di SPBU Lampung, Pertamina Bilang IniProgram MyPertamina Tebar Hadiah kembali hadir. (IDN Times/Martin L Tobing).

Terkait ketahanan stok BBM di SPBU, Zibali menjelaskan variatif. Ia mencontohkan, di SPBU KM215 B JTTS ruas Lampung, Pertalite ketahanan stok bisa dua sampai tiga hari. Sedangkan BBM nonsubsidi di atas 20 hari.

Khusus Solar ia mengakui, lonjakan konsumsi paling tinggi. Bahkan, hasil pantauan langsung pihaknya, ada SPBU stok di bawah 1 hari.

“Tapi kami punya sistem. Ketika ada SPBU stok kritis, bisa dimonitor secara digital dan prioritaskan untuk pengiriman. Misal stok bertahan untuk 8 jam, proses pengiriman 4 jam kami prioritaskan sebelum stok habis. Best effort gak ada kekosongan. Di sisi lain, kami juga dorong penjualan (BBM) nonsubsidi,” ujarnya.

4. Siapkan SPBU modular

Marak Kendaraan Antre Solar di SPBU Lampung, Pertamina Bilang IniPetugas SPBU Modular melayani Tim Dorna Sports saat pengisian BBM Pertamax Turbo selama gelaran MotoGP Mandalika 2023. (Dok. Pertamina)

PPN Sumbagsel menyiapkan SPBU modular sebanyak 14 unit di tujuh lokasi seputaran JTTS ruas Lampung-Palembang. SPBU modular itu disiapkan mengantisipasi konsumen yang kendaraannya mengalami krisis bahan bakar saat melintas di area tol, tapi jaraknya masih jauh ke rest area terdekat ada fasilitas SPBU.

Zibali mengatakan, SPBU modular hanya menjual BBM nonsubsidi Dexlite dan Pertamax. Hasil pemantauan Satgas Nataru Pertamina, fasillitas modular kapasitasnya 3.000 liter. Rata-rata penjualan baru 1.000 liter dan bisa tahan hingga tiga hari. Apabila kapasitas di bawah 1 hari, ada notifikasi dan setiap akhir shift terdeteksi langsung dikirim dari Terminal Panjang Bandar Lampung.

“Kontuinitas tetap terjaga. Modular ini sebagai backup keadaan darurat misal masih jauh dari rest area untuk isi BBM. Jika dipandang diperlukan, kita juga ada mobil tangki standbye dekat lokasi SPBU. Misal kritis langsung dikirim,” paparnya.

Zibali mencatat, di sepanjang jalur JTTS ruas Lampung ada 10 SPBU dan di ruas Palembang 5 SPBU. Plus ada penambahan 10 modular.

Baca Juga: Pasokan Energi Natal 2023 dan Tahun Baru Aman? Ini Kata Pertamina

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya