Lift Jatuh di Sekolah Az Zahra, Ketua Yayasan: Lift Barang Bukan Orang

Bandar Lampung, IDN Times - Ketua Yayasan Fatimah Az Zahra Lampung, M Soleh Suaedi akhirnya buka suara ihwal insiden maut kecelakaan kerja lift jatuh terjadi di lingkungan pendidikan Az-Zahra, Rabu (5/7/2023).
Peristiwa nahas tersebut diketahui dialami 9 pekerja bangunan, 7 di antaranya meninggal dunia dan 2 luka-luka parah. Para pekerja itu menggarap proyek renovasi area sport center berada di lantai 5 dan 6 gedung sekolah TK dan SMP setempat.
"Kami turut berduka cita mendalam atas kejadian pada Rabu kemarin, dialami oleh 9 orang buruh bangunan yang sedang mengerjakan proyek renovasi di lantai 5 dan 6 gedung sekolah kami," ujarnya melalui keterangan resmi, Sabtu (8/6/2023).
1. Pastikan kejadian berlangsung di lift barang bukan lift sekolah maupun penumpang

Dijelaskan Soleh, ketika musibah berlangsung, keadaan lingkungan sekolah saat itu sedang tidak menggelar aktivitas pendidikan. Itu dikarenakan yayasan, sekolah, serta pihak manajemen hingga siswa/i masih menjalani libur akhir tahun pelajaran.
Kemudian selain kesembilan korban, para pekerja bangunan lainnya juga sudah pulang ke rumah masing-masing. Sehingga kompleks sekolah dalam keadaan sepi, kecuali sekuriti dan office boy sedang bertugas piket.
"Perlu kami luruskan, bahwa kejadian ini sejatinya adalah kejadian di lift barang, bukan lift sekolah atau lift orang. Fungsi dan peruntukan lift tersebut adalah untuk mengangkut barang-barang kebutuhan proyek renovasi sekolah," imbuhnya.
2. Para korban bukan pekerja internal yayasan

Lebih lanjut Soleh mengatakan, seluruh korban merupakan pekerja bangunan dipekerjakan pihak vendor, tentunya, bekerja sama dengan pihak lembaga yayasan. Dalam artian, para pekerja bangunan bukan pekerja internal Yayasan Fatimah Az Zahra Lampung.
Meski demikian, sebagai bentuk simpati serta kepedulian kepada para korban, pihak yayasan setempat sudah memberikan bantuan dana takziah duka.
"Pemberian terbaik yang telah diikhtiarkan kami kepada keluarga para korban meninggal, maupun korban yang dirawat di rumah sakit," jelas dia.
3. Siap kooperatif demi ketuntasan penanganan perkara

Soleh menambahkan, pihaknya hingga detik ini terus menjalin silahturahmi dengan para keluarga korban dan tetap bekerjasama maupun berkooperatif, dengan berbagai instansi berwenang untuk ketuntasan penanganan musibah tersebut.
"Penanganan perkara saat ini kami serahkan kepada pihak kepolisian, dalam hal ini Polresta Bandar Lampung. Kami sangat mengapresiasi serta berterima kasih, untuk kesigapan dan setiap tindakan telah dilakukan," tandas dia.