Hadapi Puncak Arus Nataru, Begini Langkah Polda Lampung

- Polda Lampung prediksi lonjakan arus kendaraan menuju pelabuhan bakal meningkat signifikan menjelang Natal dan Tahun Baru 2025.
- Persiapan infrastruktur dilakukan dengan menyusun langkah antisipasi guna memastikan kelancaran transportasi lintas pelabuhan, termasuk penerapan delaying system di beberapa zona buffer.
- Bersinergi dengan BMKG dan KSOP untuk mengantisipasi potensi cuaca ekstrem yang dapat memengaruhi jadwal pelayaran, serta mengimbau masyarakat untuk tetap mematuhi peraturan dan arahan petugas di lapangan.
Bandar Lampung, IDN Times – Menjelang Natal dan Tahun Baru 2025, Polda Lampung prediksi adanya lonjakan arus kendaraan menuju pelabuhan di Lampung bakal meningkat signifikan.
Kepala Bidang Humas Polda Lampung, Kombes Pol Umi Fadillah Astutik mengatakan, puncaknya diprediksi terjadi pada H-4 sebelum Natal hingga H+9 setelah Tahun Baru.
"Dengan total kendaraan mencapai 18.560 ekuivalen kendaraan kecil per hari," katanya, Minggu (15/12/2024).
Untuk menghadapi kondisi tersebut, Polda Lampung bersama sejumlah instansi terkait telah menyusun berbagai langkah antisipasi guna memastikan kelancaran dan keselamatan transportasi lintas pelabuhan.
“Kami mendukung penuh pengelola pelabuhan untuk memastikan operasional enam dermaga reguler dan satu dermaga eksekutif berjalan optimal. Sebanyak 45 kapal reguler dan enam kapal eksekutif telah disiapkan untuk melayani masyarakat selama masa libur,” ujarnya.
1. Minimalisir antrean

Guna menghindari penumpukan kendaraan, Umi meyampaikan, strategi delaying system akan diterapkan di beberapa zona buffer seperti Rest Area KM 20B, KM 49B, dan eks Terminal Agribisnis Gayam.
Tempat tersebut akan difungsikan sebagai tempat penampungan sementara kendaraan sebelum memasuki pelabuhan.
“Ini untuk mengurai antrean kendaraan di pelabuhan agar operasional tetap lancar dan tidak terjadi kepadatan berlebih,” ucapnya.
2. Siaga cuaca ekstrem

Selain kesiapan infrastruktur, Umi menjelaskan Polda Lampung bersinergi dengan BMKG dan KSOP juga dilakukan untuk mengantisipasi potensi cuaca ekstrem yang dapat memengaruhi jadwal pelayaran.
“Prakiraan cuaca akan disampaikan secara berkala. Jika cuaca buruk terjadi, jadwal keberangkatan kapal akan disesuaikan, termasuk penerapan sistem buka-tutup atau penundaan keberangkatan,” jelasnya.
Sebagai langkah pencegahan, Polda Lampung dan otoritas pelabuhan juga telah mengeluarkan Surat Edaran kepada perusahaan pelayaran agar lebih waspada selama cuaca buruk. SOP tanggap darurat akan diterapkan sesuai kebutuhan.
3. Imbau masyarakat patuhi aturan

Umi mengimbau kepada masyarakat agar tetap mematuhi peraturan dan arahan petugas yang ada di lapangan.
“Kami mengajak pengguna jasa pelabuhan untuk bersabar dan memanfaatkan fasilitas yang telah disediakan selama menunggu. Utamakan keselamatan dan jangan memaksakan perjalanan jika kondisi cuaca tidak mendukung,” imbaunya.