Bandar Udara Radin Intan II. (IDN Times/Rohmah Mustaurida).
Sekretaris Perusahaan AirNav Indonesia Rosedi, menjelaskan, pihaknya memantau intensif pada sebaran abu vulkanik dari aktivitas erupsi tersebut. Itu terkait potensi bahayanya terhadap operasional penerbangan di kawasan tersebut.
Pemantauan dilakukan di beberapa bandara. Di antaranya, Salakanagara Tanjung Lesung, Taling Lampung Barat, dan Radin Inten II Lampung)melalui sejumlah lokasi kerja AirNav, di antaranya Cabang Jakarta Air Traffic Services Center (JATSC), Bandar Lampung, Halim, dan Curug.
"Tidak ada dampak signifkan aktivitas erupsi Gunung Anak Krakatau terhadap operasional pelayanan navigasi penerbangan oleh AirNav. Tidak ada rute penerbangan yang terdampak aktivitas erupsi Gunung Anak Krakatau, dan tidak ada jadwal penerbangan yang terdampak aktivitas erupsi Gunung Anak Krakatau," kata Rosedi dalam keterangan resmi.
Rosedi mengatakan, AirNav telah menerbitkan Ash NOTAM (ASHTAM) Nomor VAWR2492 yang berlaku 24 jam sejak 16 Juli 2022 pukul 23.40 WIB hingga nanti malam untuk menyebarluaskan informasi aktivitas erupsi tersebut kepada seluruh stakeholder penerbangan, terutama kepada para pengguna jasa navigasi penerbangan.
AirNav juga telah menyiapkan contigency plan dan simulasi pengaturan operasional penerbangan, termasuk dengan skema pengalihan rute untuk mengantisipasi adanya gangguan aktivitas erupsi Gunung Anak Krakatau terhadap operasional penerbangan sewaktu-waktu;