Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Bupati Way Kanan periode 2025-2030, Ali Rahman. (Dok. Pemkab Way Kanan).

Intinya sih...

  • Bupati Way Kanan, Ali Rahman meninggal dunia karena gagal pompa jantung.

Bandar Lampung, IDN Times - Rumah Sakit Umum Daerah Dr H Abdul Moeloek (RSUDAM) menyatakan, Bupati Way Kanan, Ali Rahman meninggal dunia disebabkan mengalami gagal pompa pada jantung.

Wakil Direktur (Wadir) Keperawatan, Pelayanan, dan Penunjang Medik RSUD AM, dr Imam Ghozali mengatakan, Bupati Ali Rahman mulai kehilangan denyut nadi pada alat monitor ICU sekitar pukul 11.00 WIB dan dinyatakan meninggal dunia 5 menit berselang.

"Iya, beliau (Bupati Ali Rahman) mengalami gagal pompa pada jantung," ujarnya dimintai keterangan, Senin (10/3/2025).

1. Tiba di RSUD AM sudah tak sadarkan diri

Wakil Direktur (Wadir) Keperawatan, Pelayanan, dan Penunjang Medik RSUD AM, dr Imam Ghozali. (IDN Times/Tama Yudha Wiguna).

Imam menjelaskan, Ali Rahman sejatinya baru menjalani perawatan medis di RSUDAM, Senin (10/3/2025) mulai pukul 04.00 WIB. Sebelumnya, sang bupati diketahui terlebih dahulu menjalani rawan inap di Rumah Sakit Bumi Waras (RSBW).

"Baru sekitar jam 1 malam permintaan dokter BW untuk dialih rawat di sini, karena di sana tidak punya intensif care. Jadi beliau ini memang sering kontrol penyakit dalam di sana, sehingga awalnya dibawa ke sana," katanya.

Pascadipersiapkan tepat pukul 04.00 WIB, Ali Rahman tiba di RSUDAM sudah dalam kondisi tak sadarkan diri. "Masuk jam 7, kita kumpulkan tim di situ ada dokter penyakit dalam dr Lukman Pura langsung, dokter jantung dr Roni, dokter anastesi dan dr neurologi," tambah dia.

2. Kondisi berangsur-angsur menurun sejak pagi ini

Keberangkatan jenazah Bupati Way Kanan Ali Rahman dari RSUD AM menuju rumah duka di Way Kanan. (IDN Times/Istimewa).

Upaya medis tersebut, Imam melanjutkan, kondisi Ali Rahman berangsur-angsur terus menurun sejak pagi hari, bahkan kemampuan pompa jantungnya ikut mulai melemah. Alhasil, rumah sakit memutuskan untuk memanggil sanak keluarga sang bupati.

"Denyut beliau perlahan-lahan turun sampai terakhir jam 11 mulai tidak ada denyut lagi di monitor dan 11.05 dinyatakan meninggal dunia," ucapnya.

3. Disebut kelelahan usai banyak berkegiatan

Bupati Way Kanan, Ali Rahman. (Instagram/@drs.alirahman).

Setelah dinyatakan meninggal, Imam menambahkan, jenazah Ali Rahman langsung difasilitasi proses pemulangan. Itu sebagaimana permintaan keluarga agar dapat segera disemayamkan dan dimakamkan di kampung halaman.

Disinggung ihwal kondisi dialami Ali Rahman, sang bupati diduga kuat mengalami kelelahan akibat mengikuti banyak kegiatan sehingga mengalami penurunan kesehatan.

"Kalau dengar riwayat dari keluarga, bapak ini gak berhenti aktivitasnya mulai dari acara pelantikan, retreat, pernikahan. Jadi mungkin beliau kelelahan capai," sebut Imam.

Editorial Team