Fenomena Anak Kecanduan Roblox, PPPA Balam Ingatkan Bahayanya

- Roblox adalah platform game online yang populer di kalangan anak-anak karena memungkinkan pemain membuat dunia virtual sendiri dan berinteraksi dengan orang lain.
- PPPA Bandar Lampung mengambil langkah antisipasi dengan memberikan edukasi kepada anak, orangtua, dan sekolah tentang cara bermain game yang aman serta membuka posko pengaduan untuk kasus kecanduan.
- PPPA juga bekerja sama dengan sekolah untuk membatasi penggunaan ponsel selama jam belajar, namun pengawasan terbesar tetap ada di rumah. Orang tua perlu mengatur waktu dan konten akses game anak secara bijaksana.
Bandar Lampung, IDN Times – Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Kota Bandar Lampung menyoroti meningkatnya fenomena anak kecanduan game online, khususnya Roblox. Game ini populer di kalangan anak-anak karena memungkinkan pemain membuat dunia virtual sendiri sekaligus berinteraksi dengan orang lain.
Kepala Dinas PPPA Kota Bandar Lampung, Maryamah, mengatakan banyak orang tua mulai mengeluhkan anak mereka yang kesulitan lepas dari ponsel gara-gara game tersebut. “Peran orang tua dan guru sangat penting, apalagi sekarang sudah ada anak yang sampai tahap kecanduan,” katanya, Sabtu (6/9/2025).
1. Apa itu Roblox?

Roblox adalah platform game online yang dirilis pada 2006 dan makin populer beberapa tahun terakhir. Di dalamnya, anak bisa memainkan ribuan game buatan pengguna lain atau bahkan menciptakan game mereka sendiri.
Karena sifatnya yang interaktif, Roblox juga memungkinkan anak berkomunikasi dengan pemain lain dari berbagai negara. Di satu sisi, Roblox bisa mengasah kreativitas anak. Namun, tanpa pengawasan orangtua, game ini juga berpotensi membuat anak kecanduan hingga mengabaikan aktivitas lain.
2. Langkah antisipasi

Untuk mencegah dampak buruk kecanduan, PPPA Bandar Lampung menyiapkan sejumlah langkah. Maryamah menjelaskan edukasi diberikan kepada anak, orangtua, dan sekolah tentang cara bermain game yang aman.
PPPA Bandar Lampung juga akan membuka posko pengaduan jika kasus kecanduan semakin banyak dilaporkan. “Kami mendorong pengelola game memperkuat sistem keamanannya agar lebih ramah anak. Gadget sudah jadi bagian hidup anak, tapi tetap harus ada filter dan kontrol,” jelasnya.
3. Kerja sama

Selain itu, PPPA sudah bekerja sama dengan sekolah untuk membatasi penggunaan ponsel selama jam belajar. Namun, Maryamah menegaskan pengawasan terbesar tetap ada di rumah.
“Kalau di sekolah kan hanya sebentar. Sisa waktu anak ini lebih banyak di rumah dan lingkungan. Jadi harus ada pengawasan dari orangtua juga,” jelasnya.
Fenomena kecanduan Roblox ini diharapkan bisa jadi alarm bagi orang tua untuk lebih mengawasi anak bermain game bukan berarti melarang sepenuhnya, melainkan mengatur waktu dan memastikan konten yang mereka akses tetap aman.