Tulang Bawang Barat, IDN Times - Kabupaten Tulangbawang Barat kembali menggelar Tubaba Art Festival (TAF). Festival bertajuk "SELF & SPACE" Ini adalah edisi ke-6 atau TAF#6 diproyeksikan terwujud secara trilogis.
Festival ini meneguhkan dua hal yaitu persoalan diri dan ruang yakni hubungan antara seseorang dan hunian yang saling membentuk dan dibentuk.
Penasaran apa saja gelaran menarik di Festival Tubaba Art digelar pada 4-6 November 2022? Simak selengkapnya di bawah ini ya.
Panitia Festival Tubaba Art, Ezed Qyoko Wahyuni Pratiwi mengatakan, sub tema tahun ini adalah "Terrace of Awareness". Sub tema tersebut menegaskan pelataran teras, yang dibayangkan sebagai ruang terdepan dari sebuah rumah adalah tempat dimana aktivitas perkenalan/ perjumpaan bermula.
Maka teras menjadi pilihan untuk memulai festival sebagai undangan berkunjung berjumpa dan bercengkerama dalam perayaan kesenian.
Teras kesadaran adalah upaya Tubaba untuk memperkenalkan segala kesenian telah diracik dan dimasak hampir sepanjang tahun di dalam "Rumah Tubaba" untuk kemudian disajikan kepada para warga dan tamu festival, yang terbagi menjadi tiga menu utama: pertunjukan, pameran/ pemutaran film dan lokakarya.
Menurut Ezed Qyoko, festival akan digelar secara tersebar di berbagai venue, di antaranya, Kota Budaya Uluan Nughik, Tiyuh-tiyuh, Studio Tanoh Nughik, Bioskop Bekas Sinar Jaya, Sessat Agung Bumi Gayo Ragem Sai Mangi Wawai dan Pasar Pulung Kencana.
Beberapa karya berupaya membuat terobosan estetika seperti karya tari Site Specifik akan dipentaskan di pasar ikonik besutan Andra Matin, Pasar Pulung Kencana.
"Para penari memungut berbagai tanda yang terhampar dari ruang dan fenomena pasar lantas dipresentasikan melalui vocabulari gerak hasil temuan mereka sendiri," kata Ezed melalui konferensi pers, Kamis (3/11/2022).
Selain pertunjukan tari, festival terbuka untuk masyarakat umum ini juga menyuguhkan teater anak. Menurut Ezed, karya satu ini durasi penciptaannya paling panjang dalam festival ini. Di mana bocah -bocah berusia 6-15 tahun berlatih hampir satu tahun demi mementaskan lakon "Bunian".
"Merupakan sebuah lakon pendidikan karakter yang memunculkan watak hantu baik yang mengajarkan respek, sopan santun, solidaritas dan kecintaan terhadap lingkungan. Teater ini ramai dengan tarian, musik dan permainan aktor-aktornya yang natural," terangnya.
Sedangkan pameran Seni Rupa Anak, Ezed mengatakan, kembali akan memamerkan karya "Perjalanan Karet", sebuah karya seni rupa lintas media berdasarkan riset kehidupan sehari-hari masyarakat petani karet di Tubaba.
"Selain ketiga karya tersebut, masih banyak beberapa penampilan kesenian, workshop dan lokakarya," ujarnya.
Penampilan seni lain bisa kamu nikmati di antaranya pameran keramik di Studio Tanoh Nughik dan peluncuran buku antologi puisi-cerpen siswa-siswi Tubaba.
Ada juga perrtunjukan musik dari Jogja Kembali, sebuah kelompok musik Hibrida yang digawangi mahasiswa/mahasiswi Tubaba sedang menempuh pendidikan seni musik di Kota Jogjakarta serta pemutaran film karya komunitas, dan beberapa lokakarya.