Bandar Lampung, IDN Times - Dua rumah di perumahan Citraland Bandar Lampung tepatnya di Cluster Davinci Blok A9 Nomor 5 ambruk sekitar pukul 11.00 WIB, Selasa (26/1/2021). Detik-detik ambruknya bangunan dua lantai itu sempat viral di media sosial melalui rekaman video
Berdasarkan keterangan dari Heri Gunawan perwakilan staf Citraland Bandar Lampung, tak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Ia berlasan, dua bangunan yang ambruk itu memang masih dalam tahap pembenahan.
Meski belum ada yang menempati rumah ambruk tersebut, namun Heri mengatakan sudah ada konsumen yang memiliki dan sudah mengisi perabotan rumah.
"Kita sudah perhitungkan struktur tanah di sini. Jadi kita tetap tanggung jawab untuk memperbaiki rumah yang longsor. Ini memang tanahnya timbunan," jelas Heri.
Ia menambahkan, konsumen pemilik dua rumah yang ambruk tersebut sudah bertemu dengan general manager perumahan. Namun belum diketahui secara rinci hasil pertemuan tersebut.
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Lampung, Minggu (24/1/2021) sempat meninjau Perumahan Citraland Bandar Lampung. Peninjauan dilakukan lantaran pihak developer ada ketidaktaatan terkait pengelolaan sampah dan Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL).
"Pak Gubernur sudah memprediksi terjadinya peristiwa ini. Kita sudah BAP sebenarnya kajian kita terhadap berbagai ketidaktaatan Citraland. Kalau sudah menyangkut musibah ini tidak bisa dipilah lagi ini kewenangan kota atau provinsi tapi ini menyangkut masyarakat," jelas Kepala Dinas DLH Provinsi Lampung, Syahrudin.
Setelah ini pihaknya akan melakukan evaluasi apakah pembangunan rumah akan disetop semetara atau dilakukan perbaikan.
Ketua Komisi III DPRD Kota Bandar Lampung, Yuhadi meninjau langsung ke lokasi kejadian. Menurutnya perumahan di Citraland didesain dengan konstruksi yang luar biasa dan desainer berpengalaman. Dari awal pembangunan perumahan tersebut, komisi tiga sudah meminta pihak pengembang untuk memaparkan set plan guna mengetahui seperti apa kondisi lahan yang akan dibangun perumahan.
"Karena dari situ bisa diketahui di mana bukitnya, di mana lembahnya dan di mana dataran rendahnya," jelasnya.
Menurut Yuhadi, imbas ketidakhatian tersebut mengakibatkan perbukitan ditimbun dengan tanah yang lembut. Akhirnya terjadi pergesekan tanah sehingga bangunan tersebut ambruk.
Yuhadi menyampaikan, tak menutup kemungkinan ada sanksi pidana jika diketahui ada unsur kesengajaan ambruknya dua rumah tersebut. Namun apabila ada kesalahan teknis, DPRD akan memanggil pihak Citraland untuk bertanggung jawab.
"Ke depan tidak boleh asal izin saja. Harusnya di sini jadi pusat resapan air tapi faktanya kan dibangun perumahan. Pemerintah daerah jangan asal memberikan izin kepada siapa pun. Tapi tidak memerhatikan Amdal-nya," paparnya.