Disnaker Prediksi UMK Bandar Lampung 2025 Naik
- Disnaker prediksi UMK Bandar Lampung naik sekitar Rp100 ribu tahun 2025, mengikuti tren peningkatan setiap tahun
- Penetapan resmi UMK masih menunggu arahan dari Kementerian Tenaga Kerja, melibatkan Dewan Pengupahan dan perusahaan
- Disnaker imbau pekerja untuk tetap bersabar dan menjaga kondusivitas selama proses penetapan UMK berlangsung
Bandar Lampung, IDN Times – Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Bandar Lampung memprediksi Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) 2025 akan naik.
Sekretaris Disnaker Kota Bandar Lampung, Bahril mengatakan, kenaikan UMK diperkirakan sekitar Rp100 ribu atau lebih, mengikuti tren peningkatan UMK setiap tahunnya.
"Karena dari tahun ke tahun UMK di Bandar Lampung selalu naik, bahkan saat pandemik COVID-19 pun tetap meningkat," katanya.
Menurutnya, kondisi ekonomi yang mulai stabil menjadi salah satu indikator prediksi kenaikan UMK ini. "Kalau melihat kondisi saat ini, UMK kita kemungkinan naik, dan ini sangat memungkinkan," tambahnya, Kamis (21/11/2024).
1. UMK Bandar Lampung
Sebagai informasi, UMK Bandar Lampung 2024 tercatat sebesar Rp3.103.631, naik dari Rp2.991.349 pada 2023. Meski demikian, Bahril menegaskan penetapan resmi UMK masih menunggu arahan dari Kementerian Tenaga Kerja.
"Prinsipnya, kita di daerah hanya menunggu surat edaran dari pemerintah pusat, yang kemudian akan diteruskan ke gubernur, baru ke bupati atau wali kota," jelasnya.
2. UMK pertimbangan dari Dewan Pengupahan
Dalam menetapkan UMK, Disnaker Bandar Lampung memastikan akan melibatkan Dewan Pengupahan untuk mempertimbangkan masukan dari berbagai pihak, termasuk perusahaan.
"Kami mempertimbangkan masukan dari Dewan Pengupahan, terutama dari perusahaan. Kalau perusahaan mampu dan terus berkembang, usulan kenaikan bisa diterima. Tapi kalau kenaikan terlalu besar, perusahaan juga bisa kesulitan," jelasnya.
Dewan Pengupahan Bandar Lampung dipimpin oleh Asisten III Pemkot Bandar Lampung dan beranggotakan unsur Disnaker, serikat buruh/pekerja, Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO), Bappeda, Dinas Perdagangan, akademisi, dan pakar ketenagakerjaan.
3. Disnaker minta pekerja tetap tenang
Disnaker mengimbau para pekerja untuk tetap bersabar dan menjaga kondusivitas selama proses penetapan UMK berlangsung.
"Melalui asosiasi, kami meminta buruh dan pekerja untuk sabar menunggu penetapan UMK. Kami juga sudah berkoordinasi dengan pihak provinsi, namun surat edaran dari pusat memang belum turun," ujar Bahril.
Adanya prediksi kenaikan ini, diharapkan UMK yang akan ditetapkan nantinya dapat memberikan manfaat bagi pekerja tanpa memberatkan perusahaan.
"Keseimbangan antara kesejahteraan pekerja dan kemampuan perusahaan tetap menjadi prioritas utama," tuturnya.
