Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Cerita Warga Bandar Lampung Pakai Gas Rumah Tangga PGN Murah dan Aman

Deni Hakim, warga Bandar Lampung pelanggan gas rumah tangga PGN sejak 2017. (IDN Times/Martin L Tobing).
Intinya sih...
  • PGN Subholding Gas Pertamina akan berusia 60 tahun pada Mei 2025
  • Layanan gas bumi rumah tangga PGN sudah beroperasi di Lampung sejak 2017
  • Konsumen merasa lebih nyaman, aman, dan efisien dengan layanan gas bumi PGN

Bandar Lampung, IDN Times - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) sebagai Subholding Gas Pertamina bakal berusia ke-60 pada 13 Mei 2025 mendatang. Perusahaan ini memiliki beragam lini bisnis di Tanah Air. Satu di antaranya, layanan gas bumi yang mendistribusikan gas melalui saluran pipa langsung ke rumah tangga.

Layanan gas bumi untuk rumah tangga juga sudah beroperasi di Lampung sejak 2017 lalu. IDN Times berkesempatan diajak PGN Area Lampung bersilaturahmi kepada beberapa masyarakat Bandar Lampung yang menggunakan layanan gas bumi rumah tangga, Minggu (27/4/2025). Para konsumen gas rumah tangga PGN itu mengutarakan beragam cerita seputar beralih dari menggunakan gas tabung ke gas rumah tangga PGN, tarif hingga kisah menarik lainnya.

1. Alasan warga pilih gas PGN dibanding gas tabung

Ilustrasi instalasi gas rumah tangga PGN. (IDN Times/Martin L Tobing).

Deni Hakim, warga Jalan Z A Pagaralam Kecamatan Labuhan Ratu Bandar Lampung salah satu pelanggan awal gas rumah tangga PGN sejak 2017. Ia bercerita pada tahun tersebut, tertarik memakai gas rumah tangga PGN dari gas tabung lantaran lebih simple.

“Gak perlu cari-cari gas lagi kalau di rumah habis pas pengin pakai kompor malam atau subuh. Karena gas PGN ini selalu mengalir. Lebih nyaman dan aman juga,” ujarnya saat ditemui awak media di kediamannya.

Deni menambahkan, pertama kali tertarik menggunakan layanan gas rumah tangga PGN berawal sosialisasi dari ketua RT di lingkungan tempat tinggalnya. Ia juga memperhitungkan perbandingan uang dikeluarkan apabila membeli gas tabung dengan tarif bulanan gas PLN.

“Harga pertama saya ingat 4.750 per satu kubik. Sebelumnya beli gas melon tiga sampai empat tabung per bulan rata-rata. Waktu itu harga masih 16 ribu per tabung. Sekarang gas melon harganya 22 ribu dan harus pakai KTP. Ini gas PGN dulu awal bayar gak sampai 50 ribu. Sekarang rata-rata 70 ribu per bulan tergantung penggunaan,” papar bapak dua anak ini.

Deni juga menyoroti kemudahan pembayaran tagihan bulanan gas rumah tangga PGN. Saat awal pertama kali sebagai pelanggan, bisa membayar tagihan ke minimarket dan m banking. Kini ia juga senang ada layanan aplikasi PGN Mobile. Aplikasi itu menyajikan data lengkap seperti seputar konsumsi gas rumah tangga hingga biaya bulanan dan fitur pembayaran.

2. Bayar bisa online

Reinaldo, warga Bandar Lampung memperlihatkan kompor di rumahnya memakai gas rumah tangga PGN. (IDN Times/Martin L Tobing).

Cerita menarik lainnya disampaikan Reinaldo warga Jalan Tupai Kecamatan Kedaton Bandar Lampung. Ia menggunakan gas rumah tangga PGN sejak 2018. Menurutnya, hingga saat ini sebagai pelanggan gas rumah tangga PGN tidak menemui kendala terkait layanan.

“Gak ada keluhan, gas lancar, tagihan normal. Memang lebih efisien dari tabung gas. Tengah malam gak repot misal mau pakai kompor, karena gas selalu tersedia. Apalagi dulu sempat kan ya beli tabung gas agak susah,” jelasnya.

Reinaldo mengingat, pertama kali tertarik menjadi pelanggan PGN karena ia bersama tetangga sekitar mengikuti sosialisasi dari RT. “Warga sepakat pakai semua (gas PGN). Dulu gratis biaya pasang. Memang dulu sempat kepikiran aman atau gak ini. Tapi pas udah instalasi dipasang gratis dan kompor dinyalakan, gak bau sama sekali gas-nya,” ujarnya.

Terkait tagihan bulanan, ia mengatakan tergantung pemakaian. Saat awal menjadi pelanggan gas PGN kisaran Rp20 ribu per bulan. Sedangkan tahun ini kisaran Rp45 ribu per bulan.

“Pernah 98 ribu paling mahal, mungkin waktu itu pemakaian cukup intens. Tiap hari gas PGN kami pakai. Sekarang gak pakai gas tabung lagi. Pembayaran dulu awal-awal bisa di Indomaret dan Kantor Pos. Sekarang m banking,” paparnya.

3. Tidak ada kendala penggunaan gas rumah tangga PGN

Sarji warga Bandar Lampung menjadi pelanggan gas rumah tangga PGN. (IDN Times/Martin L Tobing).

Faktor efisiensi menjadi alasan Sarji warga Jalan Karimun Jawa Bandar Lampung tertarik menjadi pelanggan gas rumah tangga PGN sejak tiga tahun lalu. Alasan sederhana efisiensi itu berbekal membandingkan membeli tabung gas dengan biaya dikocek apabila menjadi pelanggan PGN.

“Awalnya tanya-tanya dengan petugas PGN. Memang waktu itu gas PGN ini sebagai alternatif penggunaan gas rumah tangga untuk masyarakat. Kemudian saya coba ajukan. Waktu itu ada juga imbauan dari RT. Setelah saya hitung-hitung, lebih murah dan gak menyulitkan dan sudah pasti, ini gas gak bakal habis,” seloroh bapak tiga anak ini

Sarji menambahkan, hingga saat ini tidak menemui kendala penggunaan gas rumah tangga PGN. Persepsi warga terkait kebocoran gas menurutnya tidak benar. “Petugas juga memastikan gas ini aman dan ramah lingkungan. Pemakaian bisa diukur, saya rasa hingga saat ini pemakaian aman-aman saja,” jelasnya.

Terkait biaya bulanan, ia mengatakan tergantung pemakaian. Saat ini kisaran Rp100 ribuan. Untuk opsi pembayaran pun kian mempermudah pelanggan. Ia kini memanfaatkan apllikasi PGN Mobile.

Sarji juga berharap HUT ke-60 PGN bulan depan, perusahaan memiliki banyak tugas dan bisa mengoptimalkan kinerja. Menurutnya, tantangan ke depan PGN khususnya di Lampung adalah menarik lebih banyak masyarakat sebagai pelanggan.

“Tugas semakin berat. Kami yang pelanggan awal PGN juga berharap jangan sampai terabaikan meski ada target mencari pelanggan baru. Semoga ke depan lebih bagus pelayanan. Masyarakat itu perlu sosialisasi intens, siapa tahu ada yang masih ragu pakai gas PGN. Saya gunakan gas PGN kompor juga awet, panas berimbang dengan tabung gas,” ujarnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Martin Tobing
EditorMartin Tobing
Follow Us