Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Mohammad Zyad Shorafa, mahasiswa asal Palestina di Universitas Lampung (Instagram.com/Mohammad.Shorafaa)

Bandar Lampung, IDN Times - Jauh dari keluarga menjadi momen cukup menyedihkan bagi anak rantau. Apalagi jika jarak terbentang bukan hanya beda daerah tapi beda negara. Seperti dirasakan salah satu mahasiswa asal Palestina, Mohammad Zyad Shorafa, yang sedang menjalani kuliah di Universitas Lampung (Unila).

Selain pandemik COVID-19, konflik tengah terjadi antara Palestina dan Israel saat ini membuatnya tak bisa pulang menemui keluarganya.

Menurut Mohammad, jika kembali ke Palestina akan sulit untuk kembali lagi ke Indonesia di tengah kondisi saat ini. Sementara masa kuliahnya di Jurusan Ilmu Komputer Unila masih sekitar 1,5 tahun lagi.

IDN Times berkesempatan mewawancara Mohammad Zyad secara khusus. Yuk simak selengkapnya di bawah ini.

1. Tidak bisa memilih universitas

Default Image IDN

Menuntut ilmu hingga ke Provinsi Lampung tak pernah dibayangkan oleh sulung dari enam bersaudara ini. Menurutnya ia tak tahu sama sekali jika di Indonesia ada daerah bernama Lampung.

"Bukan saya yang pilih di Unila. Dari kementerian di Palestina Gaza yang pilihkan beasiswa saya ke sini. Saya tak bisa pilih sendiri," cerita Mohammad kepada IDN Times.

Sementara jurusan Ilmu Komputer yang ia pilih memang menjadi keinginannya saat mendaftar. "Saya lihat masa depan dunia ini di pemograman komputer," ujarnya.

Saat mencari tahu tentang Indonesia, ia melihat banyak orang muslim tinggal di negara ini, hal itu kemudian menjadi salah satu motivasinya datang ke Indonesia.

"Tetang orang muslim paling banyak ada di Indonesia jadi bisa betah di sini. Orang suka Palestina banyak di Indonesia juga," ujarnya.

2. Cara Mohammad menyesuaikan diri di Lampung

Editorial Team

Tonton lebih seru di