TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Warning! BMKG Imbau Masyarakat Pesisir Lampung Waspada Banjir Rob

Ketinggian air laut hingga 1.5 meter

Banjir rob di Pulau Pasaran, Kota Bandar Lampung. (IDN Times/Tama Yudha Wiguna)

Bandar Lampung, IDN Times - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Provinsi Lampung memprakirakan sejumlah wilayah di pesisir mengalami peningkatan ketinggian pasang air laut hingga menyebabkan potensi banjir pesisir (rob).

Kepala BMKG Maritim Panjang Provinsi Lampung, Raden Eko Sarjono mengatakan, potensi banjir rob di wilayah pesisir Bandar Lampung dan sekitarnya terjadi kurun waktu 31 Mei sampai 3 Juni 2022.

"Pasang maksimum ketinggian air laut mencapai 1,5 meter, ini disebabkan adanya fase bulan baru," ujarnya, saat dimintai keterangan, Selasa (31/5/2022).

Baca Juga: Fenomena Cuaca Panas dan Terik di Lampung, BMKG: Bukan Gelombang Panas

1. Sebaran wilayah berpotensi banjir rob

Banjir rob di Pulau Pasaran, Kota Bandar Lampung. (IDN Times/Tama Yudha Wiguna)

Lebih lanjut Raden Eko menambahkan, kondisi pasang maksimum disebabkan oleh fenomena bulan baru disertai faktor meteorologis lainnya, seperti angin kencang mencapai 20 knots dan meningkatnya tinggi gelombang di wilayah Teluk Lampung dan sekitarnya.

Maka dari itu, untuk beberapa hari ke depan angin diperkirakan bertiup dari Selatan-Barat dengan kecepatan maksimum dapat mencapai 20 knot, serta pasang maksimum dapat mencapai 1.5 meter.

"Beberapa wilayah berpotensi terdampak adalah pesisir Kota Bandar Lampung, Kabupaten Pesawaran, Tanggamus, Lampung Selatan. Termasuk perairan di timur Provinsi Lampung," imbuhnya.

2. Kecepatan angin lebih 20 knot

bmkg.go.id

BMKG Maritim Panjang pun mengimbau, agar masyarakat berada dan tinggal di wilayah pesisir tersebut untuk lebih meningkatkan kewaspadaannya. Mengingat, ketinggian air laut dalam kurun waktu periode tersebut tinggi hingga 1.5 meter.

Selain itu, para nelayan dan masyarakat umumnya juga diminta mewaspadai peningkatan kecepatan angin yang bisa mencapai lebih dari 20 knot.

"Khususnya di wilayah Teluk Lampung bagian utara dan selatan, serta perairan timur Lampung bagian utara dan selatan," ucap Raden Eko.

3. Masyarakat diimbau tidak terpancing hoaks

Ilustrasi hoaks (IDN Times/Sukma Shakti)

Raden Eko juga menambahkan, supaya masyarakat terus memantau informasi cuaca resmi dari BMKG dan tidak termakan isu-isu tidak benar alias hoaks.

"Kami telah menyiapkan layanan prakiraan cuaca setiap hari, kalau dirasa mau menanyakan kebenaran informasi dapat menghubungi kantor BMKG Maritim Panjang," tandas dia.

Baca Juga: Banjir Rob 1,5 Meter Terjang Pulau Pasaran, Ganggu Mobilitas Warga

Berita Terkini Lainnya