Fenomena Cuaca Panas dan Terik di Lampung, BMKG: Bukan Gelombang Panas

Diperkirakan berlangsung hingga minggu ketiga Mei 2022

Bandar Lampung, IDN Times - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Provinsi Lampung memastikan cuaca panas dan terik di daerah setempat dan beberapa wilayah Indonesia lainnya bukan merupakan fenomena gelombang panas.

Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Martim Lampung, Raden Eko Sarjono mengatakan, kondisi panas dan terik tersebut sejatinya memang terjadi di atas rata-rata cuaca lumrah terjadi di Indonesia. Itu lantaran dipicu beberapa faktor.

"Ini bukan gelombang panas, karena kalau untuk gelombang panas cuacanya tidak seperti ini. Sebab udara panas akan berkepanjangan selama 5 hari atau lebih secara berturut-turut tanpa diselingi cuaca hujan," ujarnya, saat dimintai konfirmasi, Kamis (12/5/2022).

1. Faktor cuaca panas dan terik di Lampung

Fenomena Cuaca Panas dan Terik di Lampung, BMKG: Bukan Gelombang PanasPemerintah kembali memperpanjang penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berlevel di luar wilayah Jawa-Bali mulai 15 - 28 Februari 2022. (IDN Times/Tama Yudha Wiguna)

Lebih lanjut Eko menjelaskan, fenomena cuaca di Provinsi Lampung saat ini disebabkan dua faktor. Pertama, posisi semu matahari berada di wilayah utara ekuator mengindikasikan, sebagian wilayah Indonesia akan mulai memasuki musim kemarau.

Kedua, disebabkan dominasi cuaca cerah dan tingkat perawanan rendah dapat mengoptimumkan penerimaan sinar matahari di permukaan bumi. Itu menyebabkan kondisi suhu dirasakan masyarakat menjadi cukup terik pada siang hari.

"Kita ini sedang dalam masa peralihan atau masa pancaroba, dari musim penghujan ke kemarau yang ditandai beberapa fenomena seperti panas terik dan hujan lebat durasi singkat," terang Eko.

Baca Juga: Tipu Korban jadi Honorer Pemkot Bandar Lampung, Wanita Raup Rp392 Juta

2. Tanda-tanda fenomena gelombang panas

Fenomena Cuaca Panas dan Terik di Lampung, BMKG: Bukan Gelombang Panasfreepik.com/wirestock

Sementara terkait fenomena gelombang panas, Eko menyampaikan, kondisi udara panas berkepanjangan selama 5 hari atau lebih secara berturut-turut, hingga suhu maksimum harian lebih tinggi dari suhu maksimum rata-rata hingga 5 derajat Celcius atau lebih.

Menurutnya, fenomena gelombang panas itu biasa terjadi di wilayah lintang menengah-tinggi seperti Eropa dan Amerika dipicu kondisi dinamika atmosfer di lintang menengah.

"Kalau untuk cuaca yang terjadi di wilayah Indonesia saat ini, adalah fenomena kondisi suhu panas atau terik dalam skala variabilitas harian saja," katanya.

3. Cuaca panas dan terik diperkirakan terjadi hingga minggu ketiga Mei 2022

Fenomena Cuaca Panas dan Terik di Lampung, BMKG: Bukan Gelombang PanasIlustrasi cuaca panas (freepik.com/goffkein)

Eko menyebutkan, cuaca panas dan terik di Provinsi Lampung kemungkinan akan terus berlangsung hingga pertengahan Mei 2022 atau tepatnya saat memasuki minggu ketiga bulan ini.

"Musim-musim peralihan untuk daerah Lampung itu diperkirakan pada akhir April sampai menuju ke tiga minggu di Mei," sambung dia.

4. Masyarakat diimbau menjaga kondisi stamina dan kecukupan cairan tubuh

Fenomena Cuaca Panas dan Terik di Lampung, BMKG: Bukan Gelombang Panasilustrasi cuaca panas (pexels.com/Skitterphoto)

Menyikapi kondisi cuaca semacam ini, Eko mengimbau kepada masyarakat untuk senantiasa menjaga kondisi stamina dan kecukupan cairan tubuh, terutama bagi warga beraktifitas di luar ruangan pada siang hari. Tujuannya, guna mencegah terjadi dehidrasi, kelelahan, dan dampak buruk lainnya.

Selain itu, masyarakat hendak memperoleh informasi cuaca terkini, BMKG juga telah membuka layanan informasi cuaca 24 jam di website, media sosial, hingga aplikasi smartphone di platform iOS maupun android.

"Kurangi mobilitas di luar rumah dan tetap menjaga pola hidup sehat, seperti halnya mengonsumsi makan-makan bergizi dan minum air putih yang cukup," tandas Eko.

Baca Juga: Miris! Ayah Kandung Tega Perkosa Putri Sulung Selama 3 Tahun

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya