TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Unila Garap Film Radin Inten II, Usung Misi Gaet Millenials dan Gen Z

Pembuatan film jadi sejarah baru bagi pendidikan Lampung

Pexels.com/Donald Tong

Bandar Lampung, IDN Times - Provinsi Lampung kerap menggunakan nama pahlawan sebagai nama jalan atau bangunan tertentu. Salah satunya adalah pahlawan kebanggaan Bumi Ruwa Jurai Radin Inten II yang menjadi nama Bandara, nama jalan bahkan terdapat sebuah patung tugu Radin Inten di pintu masuk Kota Bandar Lampung.

Namun meski sudah sering dikenalkan melalui bangunan atau jalan, masih banyak millennial belum mengetahui sejarah dan nilai perjuangan sosok pahlawan tersebut.

Merujuk hal itu, Universitas Lampung (Unila) berinisiatif membuat sebuah film untuk mengetahui lebih dalam tentang pahlawan Radin Inten II.

1. Radin Inten sebagai role model

Instagram.com/kotatapisberseri

Rektor Universitas Lampung Karomani mengatakan, gagasan pembuatan Film Radin Inten merupakan sejarah baru bagi pendidikan Lampung, khususnya Unila. Sebagai salah satu perguruan tinggi tertua di Lampung, Unila berkontribusi langsung untuk pengembangan bidang seni dan budaya secara khusus.

"Tujuan utama pembuatan film Radin Inten supaya menjadi role model yang keren bagi generasi millennial dan generasi z harus tahu sosok itu," kata pria akrab disapa Aom itu, Sabtu (19/6/2021).

Baca Juga: Catat Tanggal Penting SBMPTN Unila, Masih Ada Jalur Masuk Lainnya 

2. Usung konsep Lampung masa kini dan masa lalu

Instagram.com/infolampungterkini

Karomani mencontohkan salah satu kutipan percakapan antara Radin Inten dan ibunya yang bertanya, “apa obat malu?” Radin Inten menjawab, “obat malu itu mati”.

Menurutnya begitu luar biasa makna terkandung dari kegigihan dan perjuangan seorang pahlawan Radin Inten.

Tujuan lain menurut Karomani dari pembuatan film Radin Inten II yaitu mengenalkan Lampung masa lalu dan masa kini. Konsep yang dibuat kelak akan melibatkan diaspora Lampung yang berada di luar negeri khususnya di Belanda.

3. Kenalkan budaya Lampung ke panggung nasional dan internasional

Rektor Universitas Lampung (Unila), Prof Dr Karomani M.Si. (IDN Times/Martin L Tobing).

Karomani berharap, film ini menjadi panutan bagi millennial sekaligus mengenalkan budaya Lampung ke panggung nasional dan internasional sehingga film ini bisa ikut serta dalam berbagai festival.

“Mari masyarakat Lampung, kita gali nilai-nilai perjuangan dan kepahlawanan ini agar kita memiliki model membentuk karakter anak-anak kita pantang menyerah,” ajaknya.

4. Pemain film harus pernah merasakan sejarahnya

Casting film begancang produksi layar taman palembang (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Sementara itu Sutradara Film Radin Inten Rahabi Mandra mengungkapkan, antusiasmenya untuk bersungguh-sungguh membuat film ini menjadi orisinal.

Menurutnya karakter yang dimainkan dalam film ini harus dari pelaku daerah itu sendiri yang pernah merasakan sejarahnya secara langsung. Baik bahasa yang biasa mereka gunakan maupun kepahaman tentang ciri dan budaya.

“Pengembangan film ini diperlukan banyak sinergi dari berbagai pihak tentunya,” kata Rahabi.

Baca Juga: Unila Campus Garden, Misi Konservasi Anggrek Terancam Punah

Berita Terkini Lainnya