TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

PGRI Bandar Lampung Beri Usulan Gaji Guru Setara UMR

Selama ini, guru dibayar dari uang komite atau sukarela

Ilustrasi Profesi (Guru) (IDN Times/Mardya Shakti)

Bandar Lampung, IDN Times - Peringatan Hari Guru Nasional (HGN) menjadi momen bagi para guru menyampaikan aspirasinya, apalagi terkait gaji diterima guru honorer masih terbilang rendah bahkan sering datang terlambat.

Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota Bandar Lampung pun mendorong agar gaji guru honorer disetarakan dengan Upah Minimum rRegional (UMR).

"Kalau di sekolah kan honornya kecil, sebulan Rp300 ribu, tapi ada yang Rp250 ribu juga," beber Ketua PGRI Kota Bandar Lampung, Yuni Herwanto, Jumat (26/11/2021).

Baca Juga: Hari Guru Nasional, Ditlantas Polda Lampung Sambangi Pulau Terpencil

1. Minta gaji guru setara UMR

Ilustrasi Upah (IDN Times/Arief Rahmat)

Yuni Herwanto menjelaskan, biasanya guru mengajar dua kali dalam seminggu. Jika selama delapan hari mendapat gaji Rp300 ribu per bulan, maka setiap guru hanya mendapat Rp50 ribu untuk satu kali pertemuan.

"Kita juga sudah melakukan rapat dengan Wali Kota, alangkah baiknya gaji guru yang selama ini dipatok dari uang komite sekolah atau sukarela bisa setara dengan UMR. Guru PGRI sekarang itu sudah masuk ketenagakerjaan," ujarnya.

Baca Juga: Hari Guru Nasional, Eva Dwiana Janjikan Guru Dapat Beasiswa

2. Setiap guru honor punya tingkatan

Ilustrasi kegiatan belajar mengajar di sekolah. ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin

Menurut Herwanto, ada sekitar 1.500 guru honor di Bandar Lampung. Namun masing-masing dari mereka memiliki tingkatan sesuai tempatnya mengajar. Ada guru honor swasta, negeri, dan pegawai tetap yayasan.

"Jadi semua guru non PNS itu menyatakan guru honor, padahal ada guru honor punya golongan, punya masa kerja, dan dibayar berdasarkan itu semua. Tapi kalau murni guru honor, ya, gajinya segitu tadi," terangnya.

Herwanto juga memaklumi pembayaran insentif tiga bulan sekali sebesar Rp250-Rp350 ribu dari pemerintah terlambat akibat COVID-19.

"Kita maklum, kan situasinya lagi fokus sama COVID-19. Tapi sekarang sudah mulai dibayar," ujarnya.

Baca Juga: Kisah Guru Bandar Lampung Terpanggil Mengajar Gratis di Panti Asuhan

Berita Terkini Lainnya