Pedagang Pasar SMEP Protes Tak Dapat Kios, Eva Dwiana Minta Maaf
Aksi unjuk rasa sempat ricuh
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandar Lampung, IDN Times -Pedagang Pasar SMEP Kota Bandar Lampung didampingi mahasiswa tergabung dalam Liga Mahasiswa Nasional Demokrasi melakukan aksi demonstrasi di kantor Pemkot Bandar Lampung, Jumat (22/10/2021).
Aksi itu disebabkan tidak meratanya pembagian kios untuk para pedagang lama di bangunan pasar SMEP yang baru.
Dalam tuntutannya, peserta aksi meminta menemui Wali Kota Bandar Lampung Eva Dwiana untuk menyampaikan keluhannya. Namun pihak protokol meminta peserta aksi melakukan rapid tes antigen terlebih dahulu. Aksi tersebut diwarnai kericuhan karena salah satu mahasiswa menolak dilakukan rapid test antigen.
Baca Juga: Eva Dwiana Berencana Buka Semua Kelas PTM Bandar Lampung Tahun Depan
1. LMND angkat bicara terkait penolakan tes antigen
Menurut Ketua LMND Kota Bandar Lampung, Rizki Oktara Putra, penolakan test antigen tersebut lantaran pihaknya tak ingin subtansi tuntutan aksi teralihkan dan menyebabkan Wali Kota Bandar Lampung tak jadi menemui pedagang.
Rizki mengatakan, pihak protokoler meminta perwakilan pedagang melakukan audiensi dengan wali kota. Namun massa aksi meminta wali kota turun langsung menemui semua pedang yang berunjuk rasa. Sampai akhirnya pihak protokoler menyetujui semua massa aksi mengikuti audiensi dengan syarat test antigen.
"Kita gak mau swab karena takutnya ada yang positif, malah nanti Bunda Eva gak nemuin pedagang yang aksi. Kawan-kawan juga dimintai KTP tapi kami menolak karena gak sesuai subtansi itu," kata Rizki saat dihubungi IDN Times, Jumat malam (22/10/2021).
Rizki menambahkan, tuntutan diajukan bukan soal pendataan pedagang saja tetapi tata kelola Pasar SMEP yang masih carut marut dan belum adanya fasilitas pendukung seperti listrik.
"Mekanisme pendataan ada yang salah. Ada pedagang lama gak dapet kios tapi yang pedagang baru bisa dapet 2-3 kios," ujarnya.
Baca Juga: Percantik Kota Bandar Lampung, Itera Rancang Teknologi Sampah Masaro