TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Curhat Mahasiswa Lampung Hampir Setahun Kuliah Online, Ada Dihujat 

Mahasiswa tak paham penjelasan materi secara online

unsplash.com/thoughtcatalog

Bandar Lampung, IDN Times - Belajar secara dalam jaringan (daring) atau online saat ini sudah menjadi hal yang biasa bagi mahasiswa. Pasalnya, sejak pandemik COVID-19 melanda, pemerintah langsung membuat kebijakan belajar dari rumah masing-masing. Itu untuk memutus penyebaran COVID-19 lebih luas.

Namun meski sudah berjalan selama dua semester, masih banyak loh mahasiswa yang mengeluhkan sistem belajar daring ini. Ada juga yang sampai dihujat teman-teman sekelasnya saat belajar daring.

Nah berikut IDN Times rangkum curhatan mahasiswa Lampung saat kuliah daring.

1. Lupa mematikan microphone aplikasi saat menghadiri acara pernikahan

m.merdeka.com

AZ adalah satu mahasiswi Universitas Lampung (Unila) harus menerima makian dari teman-temannya karena lupa mematikan microphone saat kuliah daring sedang berlangsung.

Saat itu, dia sedang menghadiri pernikahan saudaranya yang berlangsung secara daring juga.

"Aku beneran lupa. HP yang buat kuliah online aku taruh di bawah speaker laptop terus aku nyimak pernikahan saudara itu dari laptop," ujarnya, Rabu (24/2/2021). 

AZ menceritakan, pada saat itu dia menerima panggilan telefon berulang kali dari temannya supaya mematikan microphone. Bahkan di grup angkatannya pun ramai mencaci-maki AZ dengan kata-kata kasar.

"Abis itu aku langsung gak nafsu makan, kepikiran terus pokoknya. Soalnya mereka ngehujat gitu di grup," kata dia. 

Baca Juga: Unila Buka Prodi Baru S1 Bahasa Lampung, Kuota Mahasiswa 70 Orang

2. Kaget karena tugasnya makin banyak

Google

Ada lagi cerita menarik lainnya yakni, mahasiswa malah jarang lihat grup kelas. Alhasil, sering ketinggalan info soal kuliah daring.

"Infonya juga kadangan dari ketua angkatan suka dadakan. Hari ini kuliah misal jam 3 sore tapi aku masih diluar," kata Andre Prasetyo Nugroho.

Mahasiswa pendidikan sejarah Unila ini juga mengeluhkan server virtual class yang masih lamban membuat kuliah daring sering terganggu. "Cuma virtual class Unila itu masih lamban jadinya kadang suka nge-lag, terus suka server time out sendiri," terangnya.

Tak hanya itu selama kuliah daring Andre cukup terkejut dengan tugas yang kian numpuk dan jadwal kuliah yang padat. "Jadinya setiap minggu pasti tugas, ya wajar sih namanya juga kuliah. Tapi, ya kaget aja udah belajar daring tugasnya numpuk," bebernya.

3. Sulit memahami materi

Ilustrasi Belajar Online (IDN Times/Sunariyah)

Setali tiga uang, Lailul juga merasa tugas yang diberikan dosen saat kuliah daring lebih banyak dibanding saat kuliah tatap muka.

Awalnya Lailul merasa senang belajar secara daring. Namun seiring berjalannya waktu, dia justru merasa sulit memahami materi yang diberikan dosen.

"Awalnya emang asik. Seru gitu dikit-dikit pamer story di media sosial kalau lagi belajar online. Tapi lama-lama pusing karena pas beliau jelasin gak bisa natap muka dosennya secara langsung, cuma bisa lewat layar. Jadi lambat untuk paham," ujarnya.

"Lama-lama ya aku jadi jenuh. Tiap hari bangun tidur buka laptop, nyambung gmeet ataubzoom, pantengin sampe sks selesai, dikasih tugas, dan repeat," tuturnya.

4. Gunakan semua metode bergantung materi diajarkan

Hipwee

Khoerotun Nisa, dosen pengajar di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Unila, mengatakan, selama pandemik ini, metode pembelajaran di level sekolah maupun pendidikan tinggi terutama di wilayah zona merah seperti Bandar Lampung ini yang tepat adalah pembelajaran daring atau online.

"Kalau di Unila, kami difasilitasi juga oleh lembaga untuk memanfaatkan aplikasi daring vclass. Dosen dan mahasiswa dimaksimalkan untuk memanfaatkan platform tersebut," paparnya. 

Nisa menerangkan, dalam pembelajarannya, sering mengintegrasikan semua metode pembelajaran bergantung pada materi ajar.

Baca Juga: Cara Pemilik Kosan Lampung Bertahan Kala Pandemik dan Gaet Mahasiswa

Berita Terkini Lainnya