TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Cerita Irma, Dulu Karyawan Bank Kini Sukses Bisnis Tekstil Bareng Suami

Sempat galau pilih karier pegawai bank atau ibu rumah tangga

Irma Wahyuni dan suami

Bandar Lampung, IDN Times -Perempuan sudah menikah kerap ditempatkan pada posisi harus memilih antara karier atau mengurus keluarga. Padahal kalau mau, keduanya bisa dilakukan secara bersamaan lho.

Seperti yang dilakoni Irma Wahyuni, seorang ibu rumah tangga yang berhasil menjalankan perannya sebagai istri, ibu bagi anak-anaknya sekaligus menjalankan bisnis tekstil.

Kepada IDN Times Irma menceritakan awal mula bisnisnya bersama sang suami hingga bisa menjadi usaha sebesar saat ini bernama Gama Textile. Sebuah usaha dibidang bahan pakaian. 

Baca Juga: Kisah Gunawan, Sempat Bangkrut Ternak Ayam Kini Bangkit Berkat PTPN 7

1. Lama menganggur ingin punya penghasilan sendiri

Ilustrasi Uang (IDN Times/Arief Rahmat)

Pada tahun 2017 Irma mengatakan, sudah menganggur satu tahun sejak sang suami memintanya berhenti bekerja sebagai pegawai di salah satu bank swasta di Lampung.

Namun, lantaran terbiasa dengan kesibukan bekerja, Irma mengatakan pada suaminya ingin sekali memiliki kegiatan bisa  mendapat penghasilan sendiri.

"Sampai akhirnya suami kasih ide ya udah jualan aja. Tadinya mau coba jualan di pasar. Tapi waktu itu modal awal sekitar Rp20 juta jadi gak cukup kalau mau buka di pasar kan sewa tempatnya mahal. Akhirnya kita jualan secara online," cerita Irma kepada IDN Times, Minggu (8/8/2021).

2. Saling bekerjasama

Pixabay/algedroid

Selama memulai bisnis Irma mengatakan banyak menangani konsumen memesan secara online. Sementara urusan mencari bahan, foto produk dan berbagi ke media sosial dikerjakan oleh suami.

"Kita bagi tugas, karena suami aku kan backgroundnya dari jurusan bisnis jadi dia yang tahu bahan apa yang lagi banyak dicari sekarang," terang alumni Sosiologi Universitas Lampung Ini.

Awal memulai bisnis menurut Irma bukan hal yang mudah. Saat itu mereka hanya mengandalkan kamera handphone dan background foto seadanya di belakang rumah.

"Pokoknya semua dikerjaan berdua. Kita online tapi kalau ada yang mau datang offline juga boleh. Cuma waktu itu masih belum punya rak-rakan kaya sekarang. Berjalan dua tahun baru nambah bahan dan perlengkapan lain," ungkapnya.

3. Pembeli banyak mencari bahan murah

Instagram.com/gama.textile

Meski fokus menjual bahan-bahan kain untuk acara pesta atau seragam kegiatan lainnya, ibu dari dua anak ini mengatakan sempat membuka open order untuk batik, tenun dan tapis.

Namun menurutnya pelanggan tetap banyak mencari bahan kain tile dot dan tenun untuk acara pesta pernikahan.

"Sebenarnya semua bahan ada yang cari karena selera orang beda-beda. Kadang aku merasa bahan ini kurang bagus tapi ternyata cepet habis. Cuma kalau unik ya tenun tadi karena selain bisa seragam keluarga bisa buat kerja dan gak cuma untuk kepentingan foto sekali pakai," katanya.

Secara umum menurutnya pembeli lebih prioritas pada harga murah untuk acara pesta. Seperti bahan tile dot banyak dicari lantaran satu meter harganya Rp19 ribu. Sementara tile dot polos hanya Rp12 ribu.

"Jadi tergantung masing-masing orang sediain budgetnya. Kalau budget besar mereka cari yang lumayan mahal," kata Irma.

Baca Juga: Cerita Erick Thohir 3 Hari 'Sulap' Asrama Haji Lampung jadi RS COVID-19

Berita Terkini Lainnya