TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Blue Operation Danone Aqua, Produksi Ramah Lingkungan 

Gunakan kemasan dari bahan daur ulang dengan standar ketat

Ilustrasi salah satu produk Danone, air minum Aqua (www.instagram.com/@sehataqua)

Bandar Lampung, IDN Times - Usung visi one planet one health, Pabrik Danone Aqua di Kabupaten Tanggamus, Pekon Teba Kota Agung Timur, mengedepankan proses produksi ramah lingkungan.

External Relations Senior Manger Wilayah Sumatera, Wirnos mengatakan, visi tersebut menegaskan kesehatan bumi dan kesehatan masyarakat memiliki hubungan sangat erat.

"Sebab itu dalam menjalankan kegiatan operasional, selain sibuk menghasilkan air minum dalam kemasan berkualitas, juga giat melakukan berbagai kegiatan sosial lingkungan," kata Wirnos kepada IDN Times, Minggu (14/11/2021).

Menurutnya, upaya pelestarian lingkungan di Tanggamus telah dimulai sejak pabrik dibangun pada 2016. Prioritas kegiatan sosial di antaranya, cegah stunting, pembangunan sarana akses bersih, pertanian berkelanjutan, pengembangan ekonomi masyarakat, konservasi dan keanekaragaman hayat.

1. Penerapan produksi ramah lingkungan

Kunjungan ke Pabrik Aqua Secara Virtual (Dok. IDN Times)

Kepala Pabrik Aqua Tanggamus, Asep Mawan Ruswandi, menyampaikan, kini pabrik Aqua Tanggamus menerapkan program Blue Operations. Itu adalah penerapan produksi  ramah lingkungan dari hulu sampai ke hilir pada setiap aspek produksi.

Proses produksi imbuhnya, dilakukan secara efektif dan efisien dengan senantiasa memperhatikan faktor sosial lingkungan secara terintegrasi. "Dalam Blue Operations terdapat tiga pilar utama pengelolaan produksi ramah lingkungan, yaitu efisiensi di bidang energi, air dan kemasan," terangnya.

Baca Juga: Cerita Penjaga Air Bersih Rela Tak Digaji, Tetap Layani Keluhan Warga

2. Hemat energi dan air

Unsplash/Nathan Dumlao

Terkait energi menurut Asep, pihaknya menjalankan program-program hemat energi dalam kegiatan operasional sehari-hari di pabrik. Seperti memakai solar sel, terbukti efektif penggunaan energi.

Kemudian hemat air dengan cara memanfaatkan kembali air untuk menyiram tanaman dan melakukan pengukuran air. "Kami berupaya menjaga sumber-sumber air di sekitar kami bekerjasama dengan pihak-pihak terkait," ujarnya.

3. Gunakan kemasan plastik daur ulang

mesinpencacahplastik.id

Terkait sampah kemasan ia  mengatakan telah menggunakan kemasan plastik hasil daur ulang dengan standar pengelolaan yang ketat. Menurutnya itu mendorong terbentuknya ekonomi sirkular.

Selain itu, masyarakat dan para pelajar diberi edukasi bagaimana bertanggung jawab dengan sampah melalui program yang dibentuk.

"Kita punya program pengumpulan sampah pada masyarakat. Kita inisiasi empat bank sampah dan pengepul sampah, sudah kumpulkan 11,18 ton. Kita juga edukasi 1.760 siswa siswi soal sampah tanggung jawabku," jelasnya.

4. Kembangkan UMKM di desa

Warga Pekon Teba Tanggamus melakukan produksi kopi (IDN Times/Istimewa)

Stakeholder Relations Pabrik Aqua Tanggamus, Abdul Manaf menambahkan, terdapat tiga jenis UMKM dikembangkan yaitu pengelolaan kopi bubuk Teba, keripik pisang Teba, dan Kerajinan kain Tapis.

Menurutnya, ketiga pemilihan jenis produk tersebut berdasarkan hasil survei terhadap potensi lokal atau kekayaan alam Tanggamus yang merupakan daerah penghasil kopi robusta dan pisang di Lampung. 

"Jumlah pemetik manfaat yang melibatkan 30 orang perajin dan 20 orang petani pisang dan kopi di Pekon Teba," jelasnya.

Baca Juga: Mengenal Wastewater Reuse, Solusi Atasi Kelangkaan Air Bersih

Berita Terkini Lainnya