TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Realisasi Target Pajak Kota Bandar Lampung Selama 2022 Capai 96 Persen

Dalam rupiah mencapai Rp498 miliar

Ilustrasi Pajak (IDN Times/Arief Rahmat)

Bandar Lampung, IDN Times - Realisasi pajak untuk PAD (Pendapatan Asli Daerah) Pemerintah Kota Bandar Lampung hingga akhir tahun ini sudah mencapai 96 persen dari target.

Hal ini disampaikan Kepala Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah (BPPRD) Kota Bandar Lampung, Yanwardi, Minggu (1/12/2023). Ia menyebutkan, target pajak untuk PAD kota Bandar Lampung 2022 adalah Rp520 miliar.

“Dari target 520 (miliar), sekarang sudah 498 (miliar). Bahkan hampir 500 lah jadi sekitar 96 persen. Kalau retribusi itu sebenarnya ada bagiannya masing-masing, tapi total itu semua sekitar 78 persen, karena ada yang hanya 7 persen seperti PTSP perizinan setelah aturan terbaru,” katanya.

Baca Juga: Ini 13 Pembangunan Prioritas Pemkot Bandar Lampung 2023

1. Pajak hotel berperan tertinggi pemenuhan target pajak kota

Ilustrasi hotel di Bandar Lampung, Hotel Marcopolo, salah satu hotel di Bandar Lampung. (IDN Times/Rohmah Mustaurida)

Menurut sektornya, Yanwardi menyebutkan perhotelan merupakan sektor tertinggi realisasi pajak di 2022 yakni mencapai 111 persen dari target. Kedua ada pajak restoran yakni sebesar 110 persen.

“Lalu ada reklame itu capaiannya 90 persen dari target. Pajak parkir juga sudah 100 persen. BPHTB (pungutan atas perolehan hak atas tanah dan atau bangunan) itu baru 70-80 persen, karena ini kan pajak pasif ya. Bisa terjadi apabila ada jual beli,” ujarnya.

Ia mengatakan, adanya penyegelan atau pemberian stiker pajak pada wajib pajak yang lalai selama 2022 memang cukup efektif dan berdampak besar untuk capaian pajak khususnya di sektor hotel, restoran, dan reklame.

“Karena kemarin itu setelah disegel atau diberi stiker itu gak cuma yang ditempel stiker saja yang bayar, tempat usaha lain langsung ikutan bayar juga,” imbuhnya.

2. Kasus pandemik melandai membuat usaha kembali bergeliat

Penumpang berjalan memasuki Stasiun Tanah Abang di Jakarta, Senin (7/2/2022). (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)

Selain itu, ia menambahkan kenyataan kasus pandemik melandai dan kelonggaran PPKM di Indonesia diberlakukan membuat usaha di Lampung juga bisa kembali tumbuh. Sehingga wajib pajak mulai berbondong membayar pajak. 

“Terus tahun ini juga kan banyak peningkatan ekonomi. Karena pandemik kan sudah melandai, artinya sudah bagus lah. Jadi mungkin itu juga yang bikin mereka gak nunggak pajak,” katanya.

Maka ia berharap, 2023 pandemik COVID-19 sudah tidak ada lagi agar pencabutan PPKM terus diberlakukan. Sehingga tempat usaha kembali seperti sedia kala atau bahkan meningkat.

3. Hingga saat ini ada sekitar 700 tapping box telah terpasang di tempat usaha Bandar Lampung

Ilustrasi Pajak (IDN Times/Arief Rahmat) (2020)

Kemudian untuk penerapan tapping box di tempat-tempat usaha Bandar Lampung, Yanwardi menyebutkan, hingga saat ini ada sekitar 700 tempat usaha telah memiliki tapping box dari pemkot.

“Tahun depan kita lihat dulu, untuk penambahan tapping box. Tapi kita akan tetap ajukan dulu ke Bank Lampung (untuk penambahan tapping box),” ucapnya.

Sementara sistem pembayaran pajak tapping box saat ini bisa dilakukan langsung ke Bank Lampung tanpa harus melalui Pemkot Bandar Lampung terlebih dahulu. Sehingga tempat usaha bisa datang langsung ke Bank Lampung untuk membayarnya.

Baca Juga: Pengunjung Tempat Wisata Dibatasi? Ini Kata Dispar Bandar Lampung

Berita Terkini Lainnya