TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pemudik Roda Dua Sempat Panik karena Saling Cari Saudara di Kapal

KM Dobonsolo punya fasilitas berbeda dari feri di Bakauheni

Keluarga Naimah memanggil saudaranya di Pelabuhan Panjang. (IDN Times/Rohmah Mustaurida)

Bandar Lampung, IDN Times - Perjalanan mudik memang selalu membawa cerita uniknya masing-masing. Seperti kisah satu ini, satu keluarga besar dari Tangerang melakukan perjalanan mudik ke Pesawaran Lampung konvoi menggunakan sepeda motor.

Sayangnya saat turun dari kapal di Pelabuhan Panjang, suasana di dermaga sedikit sengkarut karena pengendara motor tidak diperbolehkan mengeluarkan kendaraannya bersama penumpang di belakangnya. Sehingga para penumpang harus turun sendiri melewati tangga dan menunggu kendaraan roda dua keluar dari kapal ke dermaga.

Terlihat beberapa pengendara sepeda motor beberapa kali meneriaki atau mencari-cari sanak saudaranya yang sedang menunggu di dermaga. Begitupun sebaliknya. Termasuk keluarga besar tadi.

Tahun ini Naimah bersama keluarga besarnya memutuskan untuk mudik menggunakan sepeda motor. Total keluarga mereka adalah dua belas orang dan berkendara dari Tangerang ke Pesawaran menggunakan empat sepeda motor.

“Kita empat motor, satu motor bonceng satu dewasa sama anak kecil satu. Memang sempat cari-carian sih, soalnya kita kan ramean, terus motornya keluarnya gak barengan. Gak bisa ngehubungin satu sama lain juga karena di dalam susah sinyal,” kata Naimah pada IDN Times, Kamis (20/4/2023) malam.

Baca Juga: Menhub Budi Karya Ajak Pemudik Motor Manfaatkan Pelabuhan Panjang

1. Pemudik roda bisa menghabiskan waktu sekitar 15 menit untuk saling mencari saudaranya

Keluarga Naimah. (IDN Times/Rohmah Mustaurida)

Seorang saudara dari Naimah juga terlihat standby di pinggir area keluar kendaraan untuk memberi tanda saudara lainnya untuk berhenti di titik yang ditentukan sebagai titik kumpul keluarganya.

Namun hanya berselang sekitar 15 menit, akhirnya keempat sepeda motor sudah keluar dari kapal dan berkumpul di sartu titik. Mereka juga langsung bersiap-siap untuk melanjutkan perjalanan kembali ke Pesawaran.

“Tahun ini pertama naik motor semua seperti ini lewat Pelabuhan Panjang. Biasanya kan lewat Bakauheni. Alhamdulillah lancar tadi di perjalanan juga enak nyaman. Semoga sampai tujuan selamat,” ujarnya.

2. Mudik semotor empat orang karena habis tiket Damri

Pemudik sepeda motor. (IDN Times/Rohmah Mustaurida)

Mirip dengan keluarga Naimah, Desi warga asal Kota Bogor ini juga melakukan mudik tahun ini bersama keluarganya terdiri dari suami dan anaknya menuju Kabupaten Tanggamus.

Berbeda dengan tahun lalu, selain rutenya berubah yakni melalui Pelabuhan Panjang, Desi juga membawa serta anaknya yang belum genap satu tahun.

“Tahun ini berempat, saya, suami, ini anak saya 7 tahun dan yang bayi 9 bulan. Untungnya ini yang kecil anteng kok anaknya, jadi saya tidak khawatir juga bawa dia pakai motor,” katanya.

Ia mengatakan baru ini merasakan mudik menggunakan motor karena ia biasa menggunakan jasa bus untuk mudik ke Lampung tiap tahunnya. “Biasanya naik Damri. Tapi ini keabisan tiket. Yaudah akhirnya kita naik motor aja,” timpalnya.

3. Fasilitas KM Dobonsolo berbeda dengan feri di Pelabuhan Bakauheni

KM Dobonsolo. (IDN Times/Rohmah Mustaurida)

Selain itu, kekhawatiran Desi juga berkurang lantaran fasilitas di KM Dobonsolo sangat membuat diri dan keluarganya nyaman. Ia mengaku kapal tersebut berbeda dengan kapal feri yang biasa digunakan di Pelabuhan Bakauheni. 

“Enak banget kapalnya. Bersih, nyaman, pelayanan ramah, kamar mandi gak bau, ada AC, pokoknya kaya hotel. Dan semua free, soalnya kadang di feri yang Bakauheni itu ada tiketnya lagi buat kelas eksekutif gitu, di sini gak,” ujarnya.

Selain itu ia juga menyampaikan karena perjalanan kapal dari Pelabuhan Ciwandan ke Panjang lebih lama dibanding Merak ke Bakauheni yakni sekitar empat jam. Sehingga mereka sekeluarga dapat bisa berisitirahat lebih lama di dalam kapal.

Baca Juga: 520 Pemudik Roda Dua Tiba di Pelabuhan Panjang, Besok Terakhir!

Berita Terkini Lainnya