TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Klaster Sekolah Kembali Terjadi, Guru SD Bandar Lampung Terpapar COVID-19

Dua SD dan satu pondok pesantren ada kasus positif COVID-19

Kegiatan swab antigen di Pondok Pesantren Riyadhus Sholihin. (IDN Times/Rohmah Mustaurida).

Bandar Lampung, IDN Times - Klaster sekolah kasus positif COVID-19 bertambah. Kali ini terjadi di lingkungan sekolah dasar di Bandar Lampung.

Hal tersebut disampaikan Wali Kota Bandar Lampung, Eva Dwiana ketika diwawancarai pada kegiatan Pelatihan Manajemen Kasus pada Lembaga Layanan Perlindungan Anak dan Perempuan di Hotel Emersia, Rabu (9/2/2022).

“Ini ada lagi sekolah yang terpapar. Ternyata banyak laporan di luar dugaan Bunda Eva, nanti Bunda akan kontrol lagi ke seluruh kafe, angkringan, hotel,” katanya.

Baca Juga: Waspada! 66 Siswa dan Guru SMA di Lampung Positif COVID-19

1. Kasus pertama COVID-19 di SD Selama 2022

Hasil swab santri Pondok Pesantren Riyadhus Sholihin. (IDN Times/Rohmah Mustaurida).

Pelaksana Harian (Plh) Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Bandar Lampung, Mulyadi mengatakan, kasus positif ini menjadi kasus pertama COVID-19 di SD selama 2022.

“Kita mendapat laporan ada dua sekolah dasar. Pertama SDN 2 Beringin Raya, ada satu orang guru yang positif setelah diswab,” kata Mulyadi.

Kemudian sekolah kedua adalah SDN 1 Tanjung Seneng. Mulyadi menyampaikan, pascalaporan awal, siang hari ini ada kabar kembali di SDN 1 Tanjung Seneng ada 6 orang yang terpapar COVID-19.

“Dari 22 guru yang diswab di SD itu, ada 6 yang positif dan OTG atau tanpa gejala,” imbuhnya.

2. Tindak lanjut terhadap sekolah

Wali Kota Bandar Lampung, Eva Dwiana. (IDN Times/Rohmah Mustaurida).

Mulyadi mengatakan, dinas pendidikan meminta kepada pihak sekolah agar melakukan swab untuk semua guru yang ada di sekolah tersebut.

“Kami juga minta kepada dinas kesehatan untuk memfasilitasi itu. Kemudian kepada BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) juga sudah menyemprot lokasi dengan disinfektan,” ujarnya.

Ia juga meminta guru positif COVID-19 segera melakukan isolasi mandiri, dan meminta sekolah untuk melakukan sistem shift kepada tenaga pendidik yang lain.

“Untuk yang tidak terpapar, kita minta untuk masuk tapi sistem piket, misalnya tiap shift-nya 2-3 orang. Supaya tetap ada pelayanan bagi yang ingin mengurus administrasi, seperti melegalisir ijazah atau keperluan surat menyurat,” jelasnya.

3. Tidak ada kasus siswa SD

regional.kompas.com

Mulyadi mengatakan, sampai saat ini belum menerima laporan terkait siswa SD yang positif Covid-19.

“Saya juga sudah meminta koordinator wilayah untuk menyisir semua sekolah. Mencari, kalau memang ada, segera laporkan kepada saya selaku penanggung jawabnya,” imbuhnya.

Ia menambahkan, semua guru juga sudah divaksin. Termasuk yang saat ini sedang terpapar COVID-19.

“Saya belum tahu sumbernya, apakah dari perjalanan luar daerah atau bukan. Selama ini kita tidak ada libur, kalaupun ada libur itu di 1 Februari lalu saat Imlek,” jelasnya.

Baca Juga: Duh! PTM Terbatas di Provinsi Lampung Resmi Diberhentikan Sementara

Berita Terkini Lainnya