TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Polri: 1.026.354 Dosis Vaksin COVID-19 di Lampung Potensi Kedaluwarsa

Pencapaian vaksinasi di Lampung terendah tingkat nasional

Program vaksin massal di Mako Polresta Bandar Lampung (IDN Times/Tama Yudha Wiguna)

Bandar Lampung, IDN Times - Provinsi Lampung secara nasional masih menduduki peringkat terendah program vaksinasi COVID-19. Secara nasional capaian vaksinasi di provinsi setempat 22,7 persen (dosis pertama) dan 11,6 persen (dosis dua) hingga per 3 Oktober 2021.

Kondisi itu disoroti Mabes Polri saat rapat terkait percepatan vaksinasi COVID-19 di melalui sarana video conference di Mapolda Lampung, Selasa  (5/10/2021).

Berikut IDN Times rangkum rapat koordinasi tersebut dan catatan Mabes Polri seputar vaksinasi COVID-19 di Lampung.

Baca Juga: Cara Daftar Vaksinasi Online Unila, Satu Jam Mampu Vaksin 700 orang

1. Polri soroti rendahnya pencapaian vaksinasi di Lampung

Program vaksin massal di Mako Polresta Bandar Lampung (IDN Times/Tama Yudha Wiguna)

Kepala Korp Binmas Polri, Irjen Pol Suwondo Nainggolan, mengatakan, ada beberapa faktor memengaruhi rendahnya vaksinasi di Lampung. Pertama, manajemen vaksinasi merujuk presentase vaksinasi dosis pertama dan kedua.

Kedua, kurangnya jumlah tim vaksinator di beberapa kabupaten di Lampung. Ketiga, belum maksimalnya koordinasi dan kolaborasi antar stakeholder dalam kegiatan vaksin di Provinsi Lampung.

Terakhir, fungsi puskesmas sebagai sentra vaksin belum dimaksimalkan. "Jadi kita akan mengutamakan masalah ini dan akan melaksanakan percepatan vaksinasi di daerah Provinsi Lampung," tegasnya.

2. Vaksin berpotensi kedaluwarsa

Instagram

Suwondo mengungkapkan, merujuk jumlah vaksin di distribusikan pusat, masih tersisa 1.026.354 dosis vaksin di Lampung. Rinciannya, dinkes dan puskesmas ada 60.469 dosis; jajaran Polda Lampung 91.634 dosis; rumah sakit (RSUD, TNI, dan Swasta) 381.338 dosis; dan buffer stock 492.804 dosis.

Dari total jumlah vaksin belum terpakai tersebut, Suwondo mengatakan khawatir kedaluwarsa. Bahkan, keberadaan buffer stock sebanyak 874.142 dosis tersimpan di IFKA (Instalasi Farmasi dan Kalibrasi Alkes) belum termanfaatkan.

“Sistem monitoring SMILE (Sistem Monitoring Imunisasi dan Logistik Elektronik) belum diaplikasikan secara menyeluruh pada faskes penerima vaksin,” tegas jenderal bintang dua ini.

3. Perlu langkah percepatan vaksinasi

Program vaksin COVID-19 (IDN Times/Tama Yudha Wiguna)

Irjen Suwondo  mengataka, ada beberapa langkah harus ditindaklanjuti dalam percepatan vaksinasi COVID-19 di Lampung. Mulai dari menetapkan target harian jumlah dosis yang akan dicapai dalam waktu 74 hari (6 Oktober–31 Desember 2021) per kabupaten/kota.

Selain itu, menentukan kebutuhan tambahan tim vaksinator per kabupaten/kota dengan melihat tim Vaksinator yang sudah ada. Selain itu, memfasilitasi kekurangan sarana dan prasarana tim Vaksinator.

“Penting juga menyempurnakan manajemen vaksinasi, membenahi manajemen mobilisasi massa, meningkatkan koordinasi dan kolaborasi antar stakeholder dalam kegiatan vaksinasi. Selenggarakan juga pelatihan aplikasi SMILE,” jelas Suwondo.

Baca Juga: [BREAKING] Pringsewu Satu-satunya PPKM Level 3 di Lampung  

Berita Terkini Lainnya