TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Lampung Selatan Bidik Nol Persen Stunting, Strategi Ini Digunakan

Konvergensi penurunan stunting telah dilakukan

google

Lampung Selatan, IDN Times - Ketua Tim Penggerak PKK sekaligus Duta Swasembada Gizi Kabupaten Lampung Selatan, Winarni Nanang Ermanto mengatakan, konvergensi penurunan stunting telah dilakukan melalui program swasembada gizi kerja sama seluruh stakeholder terkait pada 2021 ini.

Hasilnya, stunting di Lampung Selatan telah turun menjadi 3,6 persen. Hal tersebut telah melebihi target nasional yakni sebesar 14 persen.

“Ini berkat kerjasama kita semua. Jadi yang tadinya memang untuk pelaksana kegiatan itu di lapangan dinas kesehatan, kalau ditetapkan oleh pusat melalui Perpres Nomor 72 sekarang di Dinas Dalduk KB bukan berarti bebas dalam kerjasamanya,” ujarnya.

Baca Juga: Pemkab Lampung Selatan Geram, Sampah PT ASDP Dibuang di Lahan Warga

1. Gerakkan pilar swasembaga gizi

Pixabay" target="_blank">pixabay.com/Free-photos

Winarni mengingatkan kepada seluruh tim untuk menggerakkan pilar swasembada gizi. Rinciannya, memahami dan sadar, penyediaan gizi yang mandiri dan berkelanjutan, semua mendukung dan gotong royong, kader millitan dan hebat.

“Karena dengan peningkatan kapasitas tadi, pemahamannya makin bagus. Saya yakin bapak ibu semua sudah paham tapi tingkatkan kapasitas pemahanan di kecamatan dan desa. Ketika kita sudah paham, maka kita akan menyadarinya dengan sendiri untuk melakukan kegiatan ini bersama-sama,” katanya.

2. Bupati bidik nol persen stunting

koleksi pribadi

Bupati Lampung Selatan Nanang Ermanto, menyatakan, seluruh jajaran OPD dan stakeholder terkait agar saling bergotong-royong serta bekerjasama dalam menekan pertumbuhan stunting.

Hal itu bertujuan guna mencapai nol persen stunting di Bumi Khagom Mufakat. Karena menurut Nanang, tingkat kesejahteraan dan kesehatan masyarakat menjadi prioritas utama dalam menjalankan pembangunan daerah.

“Apapun hebatnya pembangunan infrastruktur dan lainnya, kalau terjadi tingkat kemiskinan yang menimbulkan suatu stunting, semua itu tidak ada artinya. Ini pemikiran yang harus kita kedepankan. Kita semua disini mempunyai tanggungjawab bersama,” tandasnya.

3. Ada 20 indikator tolak ukur penilaian kinerja

sukabumikab.go.id

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Lampung Selatan, Eka Riantinawati menjelaskan, tugas dari tim koordinasi penurunan stunting dari tingkat pusat, daerah dan desa. Dalam pelaksanaannya, seluruh tim harus mampu mengkoordinasikan, mensinergikan, serta mengevaluasi penyelenggaraan percepatan penurunan stunting pada masing-masing wilayah.

Hal tersebut lanjut dia, terlampir dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting. “Koordinasi dan aksi konvergensi percepatan penurunan stunting di kabupaten/kota perlu dilakukan kerjasama antara stakeholder terkait,” tuturnya.

Eka menambahkan, terdapat 20 indikator menjadi tolak ukur dalam penilaian kinerja percepatan pencegahan dan penurunan stunting. Sasarannya terdiri dari tersedianya layanan intervensi spesifik sebanyak 9 indikator dan layanan intervensi sensitif sebanyak 11 indikator.

“Intervensi yang dibutuhkan adalah yakni, pertama kita mempunyai target nol persen ibu hamil kurang energi kronik yang mendapat PMT pemulihan, persentasi remaja putri yang menkonsumsi tablet tambah darah. Selain itu persentasi anak usia 6 hingga 23 bulan yang mendapatkan makanan pendamping ASI dan beberapa indikator lainnya,” terangnya.

Baca Juga: Melongok Uji Coba PTM di Sekolah Lamsel, Bupati Banyak Beri Wejangan

Berita Terkini Lainnya