Didiet Maulana Latih Perajin Wastra Lampung Investasi dan Pemasaran
Bangkitkan aktifitas ekonomi kreatif
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandar Lampung, IDN Times – Wastra adalah kain tradisional yang sarat makna budaya dengan ciri simbol, warna, ukuran hingga penggunaan matrial yang khas dari masyarakat setempat. Dalam kehidupan masyarakat Lampung, wastra tidak hanya memiliki fungsi praktis, namun juga bersentuhan dengan strata sosial, kepercayaan atau keyakinan, serta filosofi budaya yang tercermin dalam keragaman makna motif, warna dan penggunaan bahan matrialnya.
Potensi produk kerajinan Wastra (kain tradisional) di Lampung sangat besar. Pasalnya, Lampung memiliki keragaman suku dengan budaya yang berbeda-beda. Hal ini tentunya menjadi sumber inspirasi untuk produk-produk serta Wastra merupakan keunggulan utama dari Provinsi Lampung.
Tak ayal, beberapa desainer terkemuka terinspirasi dari wastra Lampung dalam karya-karya mereka di ajang nasional maupun global. Hal itu disampaikan Gubernur Lampung Arinal Djunaidi Acara Pelatihan Kewirausahaan Wastra Lampung Modul Investasi dan Pemasaran di Rumah Dinas Mahan Agung, Kota Bandar Lampung, Selasa (23/11/2021).
Baca Juga: Festival Kemilau Tapis Lampung 24-26 November, Ada Pelatihan Bikin Tapis
1. Bangkitkan aktifitas ekonomi kreatif berbasis pengembangan warisan budaya Lampung
Arinal menjelaskan, agar potensi besar kerajinan Wastra yang dimiliki benar-benar bisa maju dan berjaya, penting untuk terus meningkatkan kreativitas bagi para perajin yang produktif. Ia mengapresiasi diselenggarakannya pelatihan dalam upaya lompatan serta berkarya membangkitkan aktifitas ekonomi kreatif berbasis pengembangan warisan budaya Lampung.
"Penyelenggaraan pelatihan kreatif diharapkan dapat membantu para perajin memiliki keahlian tentang wastra dengan kualitas dan desain motif yang bervariasi namun tetap berakar pada identitas kearifan lokal," jelasnya
Selain pengembangan kreativitas imbuh Arinal, dukungan dari jajaran pemerintahan, baik pusat maupun daerah perlu didorong keterbukaan akses pasar yang menjembatani para pengrajin produktif dengan stakeholder. Terutama pemanfaatan teknologi informasi guna pemasaraan dan promosi melalui platform digital.
Oleh karenanya, penting untuk terus melakukan modernisasi industri kerajinan. Modernisasi yang dirancang dari hulu sampai hilir, mulai dari mendapatkan bahan baku, pengolahan, pembuatan produk jadi, kemasan, sampai pemasaran harus dilihat dalam suatu rangkaian yang komprehensif.
Baca Juga: Fakta Unik Lampung Craft 2021 Digelar Dekranasda, Tanggamus jadi Ikon