TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Didiet Maulana Latih Perajin Wastra Lampung Investasi dan Pemasaran

Bangkitkan aktifitas ekonomi kreatif

Desainer Didiet Maulana (dua dari kiri) menjadi pemateri Pelatihan Kewirausahaan Wastra Lampung Modul Investasi dan Pemasaran di Rumah Dinas Mahan Agung, Kota Bandar Lampung, Selasa (23/11/2021). (IDN Times/Istimewa)

Bandar Lampung, IDN Times – Wastra adalah kain tradisional yang sarat makna budaya dengan ciri simbol, warna, ukuran hingga penggunaan matrial yang khas dari masyarakat setempat. Dalam kehidupan masyarakat Lampung, wastra tidak hanya memiliki fungsi praktis, namun juga bersentuhan dengan strata sosial, kepercayaan atau keyakinan, serta filosofi budaya yang tercermin dalam keragaman makna motif, warna dan penggunaan bahan matrialnya.

Potensi produk kerajinan Wastra (kain tradisional) di Lampung sangat besar. Pasalnya, Lampung memiliki keragaman suku dengan budaya yang berbeda-beda. Hal ini tentunya menjadi sumber inspirasi untuk produk-produk serta Wastra merupakan keunggulan utama dari Provinsi Lampung.

Tak ayal, beberapa desainer terkemuka terinspirasi dari wastra Lampung dalam karya-karya mereka di ajang nasional maupun global. Hal itu disampaikan Gubernur Lampung Arinal Djunaidi Acara Pelatihan Kewirausahaan Wastra Lampung Modul Investasi dan Pemasaran di Rumah Dinas Mahan Agung, Kota Bandar Lampung, Selasa (23/11/2021).

Baca Juga: Festival Kemilau Tapis Lampung 24-26 November, Ada Pelatihan Bikin Tapis

1. Bangkitkan aktifitas ekonomi kreatif berbasis pengembangan warisan budaya Lampung

Lampung Craft 2021 resmi dibuka oleh Gubernur Lampung Arinal Djunaidi di Graha Wangsa, Bandar Lampung, Rabu (27/10/2021). (IDN Times/Istimewa).

Arinal menjelaskan, agar potensi besar kerajinan Wastra yang dimiliki benar-benar bisa maju dan berjaya, penting untuk terus meningkatkan kreativitas bagi para perajin yang produktif. Ia mengapresiasi diselenggarakannya pelatihan dalam upaya lompatan serta berkarya membangkitkan aktifitas ekonomi kreatif berbasis pengembangan warisan budaya Lampung.

"Penyelenggaraan pelatihan kreatif diharapkan dapat membantu para perajin memiliki keahlian tentang wastra dengan kualitas dan desain motif yang bervariasi namun tetap berakar pada identitas kearifan lokal," jelasnya

Selain pengembangan kreativitas imbuh Arinal, dukungan dari jajaran pemerintahan, baik pusat maupun daerah perlu didorong keterbukaan akses pasar yang menjembatani para pengrajin produktif dengan stakeholder. Terutama pemanfaatan teknologi informasi guna pemasaraan dan promosi melalui platform digital.

Oleh karenanya, penting untuk terus melakukan modernisasi industri kerajinan. Modernisasi yang dirancang dari hulu sampai hilir, mulai dari mendapatkan bahan baku, pengolahan, pembuatan produk jadi, kemasan, sampai pemasaran harus dilihat dalam suatu rangkaian yang komprehensif.

Baca Juga: Fakta Unik Lampung Craft 2021 Digelar Dekranasda, Tanggamus jadi Ikon

2. Didampingi langsung perancang terkemuka Indonesia Didiet Maulana

Desainer Didiet Maulana dalam Karya Kreatif Indonesia (KKI) 2020 'Wastra Nusantara Balut Millennial Bergaya'. Minggu, 22 November 2020. IDN Times/Fajar Laksmita

Gubernur juga mengapresiasi pelatihan wastra bagi perajin sebagai upaya Dekranasda meningkatkan daya saing Industri Ditambah lagi, pelatihan kerajinan didampingi langsung perancang terkemuka Indonesia Didiet Maulana.

"Semoga dengan bimbingan anda (Didiet), para peserta dapat berkarya lebih baik lagi ke depan. Sehingga dengan kualitas produk yang meningkat maka dapat menarik minat pembeli dari manca negara, tentunya melalui promosi dan pemasaran berbasis digital," lanjutnya.

Arinal menambahkan, tren kerajinan dan fashion yang terus berubah dan berkembang menuntut perhatian tersendiri dari para pelaku industri ini. Diperlukan usaha ekstra keras untuk terus memperbaharui desain produk-produk kerajinan sesuai terkini sekaligus tetap berciri khas budaya Lampung.

Oleh karenanya upaya menumbuh kembangkan kesadaran dibutuhkan inovasi, karya kreatif kerajinan baru yang mampu menyesuaikan selera pasar. Namun tetap berakar pada keragaman dan kekayaan budaya Lampung yang sama-sama dibanggakan.

Berita Terkini Lainnya