Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

5 Cara Bikin THR Awet hingga Akhir Tahun, Gak Langsung Habis! 

Ilustrasi Arisan. (IDN Times/Aditya Pratama)
Intinya sih...
  • Belanja secara impulsif bisa membuat THR cepat habis, catat pengeluaran wajib dan alokasikan dana untuk keperluan fleksibel.
  • Buat daftar belanja berdasarkan prioritas, hindari belanja besar-besaran yang tidak diperlukan.
  • Terapkan metode 50-30-20 untuk mengalokasikan THR: 50% kebutuhan, 30% keinginan, 20% tabungan atau investasi.

Setiap kali Tunjangan Hari Raya (THR) cair, rasanya seperti tiba-tiba jadi orang kaya mendadak. Tapi gak butuh waktu lama, saldo rekening langsung turun drastis bahkan sebelum bulan berganti.

Padahal, kalau dikelola dengan baik, THR bisa jadi penyelamat finansial sampai akhir tahun. Masalahnya, banyak yang masih bingung gimana cara ngatur uang THR supaya gak cepat habis.

Melalui cara yang tepat, kamu bisa tetap menikmati THR tanpa harus stres kehabisan uang di bulan-bulan berikutnya. Nah, berikut ini lima cara bisa kamu terapkan supaya THR bisa bertahan hingga akhir tahun.

1. Pisahkan kebutuhan dan keinginan

ilustrasi katalog (IDN Times/Arief Rahmat)

Salah satu kesalahan terbesar bikin THR cepat habis adalah belanja impulsif tanpa memilah mana yang benar-benar perlu dan mana yang cuma sekadar ingin. Saat THR cair, langsung catat semua pengeluaran wajib seperti zakat, kebutuhan rumah tangga, dan cicilan.

Setelah itu, alokasikan dana buat keperluan yang sifatnya lebih fleksibel seperti belanja baju baru atau liburan. Dengan cara ini, kamu tetap bisa menikmati lebaran tanpa khawatir dompet kosong setelahnya.

Banyak orang tergoda buat belanja besar-besaran saat THR turun, apalagi dengan berbagai promo menarik di e-commerce. Kalau gak dikontrol, uang bisa habis dalam hitungan hari.

Solusinya, buat daftar belanja berdasarkan prioritas. Jangan mudah tergoda diskon kalau barangnya sebenarnya gak terlalu dibutuhkan. Membedakan kebutuhan dan keinginan, kamu bisa memastikan bahwa uang THR nggak menguap begitu saja.

2. Gunakan metode 50-30-20

ilustrasi tagihan (IDN Times/Mardya Shakti)

Salah satu strategi paling efektif buat mengelola keuangan adalah metode 50-30-20. Konsepnya sederhana yakni, 50 persen untuk kebutuhan, 30 persen untuk keinginan dan 20 persen untuk tabungan atau investasi.

Dengan metode ini, kamu gak hanya bisa menikmati THR buat bersenang-senang, tapi juga tetap punya pegangan untuk masa depan. Misalnya, kalau kamu dapet THR Rp5 juta, maka Rp2,5 juta bisa digunakan buat bayar tagihan atau kebutuhan rumah tangga, Rp1,5 juta buat hiburan dan Rp1 juta untuk ditabung atau diinvestasikan.

Penting banget buat disiplin sama pembagian ini. Jangan sampai bagian yang harusnya buat tabungan malah terpakai buat hal-hal konsumtif. Kalau bisa, langsung pisahkan uangnya di rekening yang berbeda biar gak tergoda buat dipakai. Dengan cara ini, THR bisa bertahan lebih lama dan nggak habis dalam sekejap.

3. Simpan sebagian untuk dana darurat

Ilustrasi menabung (IDN Times/Arief Rahmat)

Kebanyakan orang lupa THR bisa dijadikan tambahan untuk dana darurat. Padahal, punya dana darurat itu penting banget buat jaga-jaga kalau ada kejadian tak terduga seperti kehilangan pekerjaan, biaya rumah sakit, atau kebutuhan mendesak lainnya.

Idealnya, kamu perlu nyiapin dana darurat minimal tiga sampai enam bulan pengeluaran. Nah, sebagian THR bisa kamu alokasikan buat nambahin dana ini supaya kondisi keuangan tetap aman.

Gak harus langsung besar, alokasikan aja sebagian kecil dari THR buat disimpan dalam rekening khusus yang nggak mudah diakses. Bisa juga dalam bentuk tabungan berjangka atau deposito biar lebih sulit diambil. Dengan cara ini, kamu punya backup keuangan bisa dipakai saat kondisi mendesak tanpa harus pinjam uang atau jual aset berharga.

4. Gunakan THR untuk investasi jangka panjang

ilustrasi investasi (IDN Times/Aditya Pratama)

Buat yang pengin THR-nya beneran awet, salah satu cara terbaik adalah mengalokasikan sebagian untuk investasi. Ada banyak pilihan investasi yang bisa dicoba, mulai dari reksa dana, saham, emas, hingga deposito.

Kalau belum punya pengalaman di dunia investasi, reksa dana pasar uang bisa jadi pilihan yang lebih aman karena risikonya relatif rendah dan lebih likuid. Investasi itu bukan cuma buat orang kaya, siapa aja bisa mulai meskipun dengan modal kecil.

Bila kamu menaruh sebagian THR di instrumen investasi, gak cuma menyimpan uang, tapi juga bisa mendapatkan keuntungan di masa depan. Jadi, daripada uang THR dihamburkan untuk hal-hal yang gak terlalu penting, lebih baik disimpan dalam bentuk investasi biar nilainya bertambah seiring waktu.

5. Hindari utang konsumtif

ilustrasi utang (IDN Times/Nathan Manaloe)

Salah satu kebiasaan buruk sering dilakukan saat dapat THR adalah merasa lebih bebas buat berutang, terutama untuk keperluan konsumtif seperti beli gadget baru atau barang branded. Padahal, kalau gak dikelola dengan baik, utang ini bisa jadi beban yang berujung bikin keuangan makin kacau.

THR seharusnya dipakai buat memperbaiki kondisi finansial, bukan malah menambah beban. Kalau memang perlu beli sesuatu yang agak mahal, pastikan itu bukan sekadar gengsi tapi benar-benar ada manfaat jangka panjangnya.

Misalnya, kalau kamu mau beli laptop buat mendukung kerjaan atau bisnis, itu masih masuk akal. Tapi kalau cuma buat ikut tren, lebih baik tahan dulu dan fokus sama kebutuhan yang lebih mendesak. Dengan menghindari utang konsumtif, THR bisa lebih bermanfaat dan nggak habis sia-sia.

Mengelola THR biar awet sampai akhir tahun memang butuh strategi dan disiplin. Kalau langkah-langkah ini diterapkan dengan baik, kamu bisa tetap menikmati THR tanpa harus khawatir kehabisan uang dalam waktu singkat. Jadi, daripada boros di awal dan menyesal di akhir, lebih baik bijak dalam mengelola uang supaya manfaatnya bisa dirasakan lebih lama.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Annisa Nur Fitriani
EditorAnnisa Nur Fitriani
Follow Us