Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Tren Fashion Quiet Luxury, Gaya Elegan dan Mewah Super Simple

Gaya Fashion Quiet Luxury (Instagram/estheraguirre)
Gaya Fashion Quiet Luxury (Instagram/estheraguirre)
Intinya sih...
  • Quiet luxury atau stealth wealth menawarkan elegansi melalui kualitas tinggi dan desain minimalis
  • Gaya ini menghindari logo mencolok, menggunakan material premium, dan fokus pada craftsmanship unggul
  • Kelemahan gaya ini termasuk biaya tinggi, sulit dikenali, dan kurang inklusif dalam desain
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bandar Lampung, IDN Times - Dalam dunia fashion dan gaya hidup, tren memang kerap datang dan pergi, tetapi ada satu konsep terus menarik perhatian karena keanggunannya tak lekang oleh waktu, yakni quiet luxury atau dikenal juga dengan istilah stealth wealth. Di tengah hingar-bingar tren mencolok dan penuh warna, gaya ini menawarkan sesuatu berbeda yaitu elegansi, keindahan understated, dan kemewahan nan kalem.

Quiet luxury tidak sekadar berbicara tentang barang mahal, namun gaya hidup mengutamakan kualitas, keabadian, dan esensi daripada sekadar label atau logo. Pada tingkat lebih luas, Quiet Luxury mencerminkan perubahan pola pikir dalam menghargai keindahan dan kemewahan.

Gaya ini mewakili pilihan untuk berinvestasi pada item dibuat dengan craftsmanship tinggi, sering kali dengan bahan berkualitas unggul, tetapi tanpa logo mencolok atau desain terlalu dramatis. Konsep ini sering diasosiasikan dengan merek-merek high-end seperti Loro Piana, The Row, dan Brunello Cucinelli, menonjol bukan karena branding besar, melainkan karena kesederhanaan desain dan kualitas unggul.

Berikut IDN Times akan memberikan informasi seputar Quiet Luxury. Mulai dari sejarah awal, keunikkan gaya fashion ini, hingga tips memadukan gaya ini agar terlihat elegan.

1. Sejarah awal quiet luxury

Gaya Fashion Quiet Luxury (Instagram/shepelevich)
Gaya Fashion Quiet Luxury (Instagram/shepelevich)

Gaya quiet luxury atau stealth wealth memiliki akar cukup panjang, berhubungan dengan perubahan pola konsumsi masyarakat kelas atas lebih cenderung menghargai kehalusan dan kualitas daripada sekadar menunjukkan status secara mencolok. Berdasarkan sejarah dan perkembangannya melihat akar filosofis dan budaya pada awal abad ke-20.

Gaya quiet luxury ini mulai berkembang di kalangan aristokrat Eropa dan Amerika Serikat memandang "kemewahan secara sederhana" sebagai bentuk elegansi sejati. Orang kaya pada masa itu menghindari simbol kekayaan terlalu mencolok dan lebih memilih produk dengan nilai intrinsik, seperti pakaian buatan tangan dan perhiasan tanpa hiasan berlebihan.

Pada pada era modern khususnya  Pasca Perang Dunia II, merek-merek seperti Hermès, Loro Piana dan Brunello Cucinelli mulai mengembangkan produk dengan desain abadi dan fokus pada bahan berkualitas tinggi. Pada saat itu, masyarakat kelas atas lebih tertarik pada barang-barang memiliki cerita dan craftsmanship dengan makna mendalam.

Kemudian rentang 1970-an - 1980-an terjadi pergeseran menuju gaya hidup lebih understated semakin terlihat, terutama di Eropa. Periode ini menyaksikan munculnya merek-merek menjadikan minimalisme dan kualitas sebagai inti desain mereka, seperti Giorgio Armani dan Max Mara.

Beberapa film seperti The Devil Wears Prada (2006) menunjukkan bagaimana orang dengan kekayaan sejati justru cenderung memilih pakaian berkualitas tinggi tanpa logo besar, menyoroti perbedaan antara "orang kaya beneran" dan "pencari status."

Kini, di kebangkitan era digital sejak 2020, pengaruh serial dan budaya populer seperti Succession dan gaya hidup tokoh seperti Gwyneth Paltrow mempopulerkan kembali gaya quiet luxury.  Mereka menunjukkan karakter kaya namun cenderung memilih pakaian klasik, bahan berkualitas tinggi, dan desain tidak mencolok.

2. Keunikkan dan daya tarik fashion quiet luxury

Gaya Fashion Quiet Luxury (Instagram/fashiers)
Gaya Fashion Quiet Luxury (Instagram/fashiers)

Quiet luxury atau stealth wealth adalah gaya menonjolkan kemewahan subtil melalui kualitas tinggi, desain abadi, dan anonimitas. Keunikannya terletak pada penggunaan material premium seperti kasmir, sutra, dan wol berkualitas tinggi sehingga menawarkan kenyamanan dan daya tahan.

Desainnya minimalis, dengan potongan pakaian sederhana namun elegan, serta siluet bersih menciptakan tampilan abadi. Palet warna netral seperti beige, abu-abu, navy, dan putih mendominasi, memberikan kesan bersih dan sophisticated.

Gaya ini juga menghindari logo atau ornamen mencolok, menekankan eksklusivitas melalui craftsmanship unggul memperhatikan detail. Selain estetika, Quiet luxury mengutamakan fungsionalitas dengan pakaian nyaman dan berguna untuk aktivitas sehari-hari. 

3. Kelemahan dari gaya fashion quiet luxury

Fashion in Paris ( Pinterest )
Fashion in Paris ( Pinterest )

Meskipun gaya quiet luxury menawarkan keanggunan dan filosofi mendalam, ada beberapa kelemahan perlu diperhatikan dalam penggunaan gaya fashion satu ini. Salah satu kekurangannya adalah biaya sangat tinggi karena material premium dan craftsmanship unggul, menjadikannya tidak terjangkau bagi banyak orang.

Selain itu, desain minimalis dan palet warna netral terkadang dianggap terlalu sederhana atau membosankan oleh mereka lebih menyukai fashion ekspresif. Tanpa logo atau tanda mencolok, produk quiet luxury juga sulit dikenali sebagai barang mewah oleh orang awam, sehingga mungkin menjadi kendala bagi kamu jika ingin mencari pengakuan sosial melalui fashion ini.

Gaya ini juga rentan terhadap tiruan karena desainnya sederhana, dan material premium seperti kasmir atau sutra membutuhkan perawatan khusus sehingga bisa menambah biaya serta usaha. Lebih jauh, gaya ini seringkali lebih dihargai oleh mereka jika memahami filosofi craftsmanship dan kualitas, sehingga bagi konsumen jika tidak memahami nilai tersebut, produk ini mungkin dianggap tidak sepadan dengan harganya.

Selain itu, desain minimalis quiet luxury tidak selalu mendukung inklusivitas, karena cenderung mengabaikan variasi bentuk tubuh atau kebutuhan desain lebih fleksibel. Meski begitu, bagi kamu jika menghargai kualitas dan keberlanjutan, kelemahan ini sering kali dianggap sebanding dengan keunggulan ditawarkan.

4. Banyak diadopsi brand lokal, mulai dikombinasikan dengan batik hingga bahan ramah lingkungan

Gaya Fashion Quiet Luxury (Instagram/puranaindonesia)
Gaya Fashion Quiet Luxury (Instagram/puranaindonesia)

Di Indonesia, beberapa brand lokal mulai mengadopsi konsep quiet luxury dengan menawarkan produk mengedepankan kualitas, desain minimalis, dan keanggunan tanpa logo mencolok. Salah satunya adalah Purana Indonesia, dikenal dengan pakaian bernuansa modern namun tetap mengangkat kain tradisional dengan teknik tenun atau batik.

Desainnya simpel, tetapi memiliki detail craftsmanship halus, mencerminkan filosofi quiet luxury. Selain itu, Major Minor juga menjadi salah satu brand lokal menawarkan koleksi dengan desain minimalis, material premium, dan potongan elegan timeless. Brand ini sering menggunakan warna-warna netral menjadi ciri khas quiet luxury, memberikan kesan sophisticated tanpa terlihat berlebihan.

Sean Sheila, brand ini juga mengedepankan keberlanjutan, serta menawarkan koleksi mencerminkan konsep ini dengan fokus pada material ramah lingkungan dan craftsmanship tinggi. Dengan pendekatan ini, brand-brand lokal menunjukkan kemewahan tidak selalu harus identik dengan logo besar atau kemewahan mencolok, tetapi bisa hadir dalam bentuk subtil dan elegan.

5. Tips menggunakan gaya fashion quiet luxury agar terlihat elegan dan tidak norak

Gaya Fashion Quiet Luxury (Instagram/awardrobeaffair)
Gaya Fashion Quiet Luxury (Instagram/awardrobeaffair)

Untuk tampil elegan dengan gaya quiet luxury tanpa terkesan berlebihan, kunci utamanya adalah kualitas dan kesederhanaan terjaga dengan baik. Mulailah dengan memilih pakaian terbuat dari bahan berkualitas tinggi, seperti kasmir, sutra, atau wol premium, tidak hanya memberikan kenyamanan tetapi juga kesan mewah nan halus.

Desain minimalis adalah elemen utama dari gaya ini seperti pilihlah potongan dengan siluet bersih dan terstruktur, seperti gaun A-line atau blus simple, menawarkan tampilan abadi dan tak lekang oleh waktu. Warna-warna netral seperti putih, beige, navy, dan hitam adalah pilihan sempurna, menciptakan harmoni dalam penampilan dan memberi kesan elegan tanpa mencuri perhatian.

Hindari logo besar atau ornamen mencolok karena gaya quiet luxury justru menonjolkan kemewahan melalui kualitas dan detailnya, bukan identitas merek. Perhatikan juga craftsmanship seperti jahitan rapi dan detail halus pada pakaian akan menambah nilai elegan tak terlihat secara langsung.

Untuk aksesori, pilihlah subtel namun elegan, seperti perhiasan dengan desain sederhana atau tas kulit berkualitas tinggi, memperkaya tampilan tanpa harus berlebihan. Kenakan pakaian sesuai dengan bentuk tubuh kamu, agar tampil alami dan nyaman, karena kenyamanan adalah bagian dari kemewahan sesungguhnya.

Terakhir, pastikan setiap pakaian dikenakan dalam kondisi sempurna agar rapi dan bebas dari kerut karena gaya quiet luxury sangat mengutamakan kerapian dan kebersihan. Dengan mengikuti tips ini, kamu dapat menghadirkan kesan kemewahan tak perlu nyentrik atau menonjol, namun tetap memancarkan keanggunan dan sophistication abadi.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Silviana
Martin Tobing
Silviana
EditorSilviana
Follow Us