2. Memperluas relasi sosial dengan masyarakat sekitar

ilustrasi relasi pertemanan (pexels.com/Fauxels)

Keberadaan teman tidak selalu bisa diandalkan. Inilah yang dinamakan fenomena people come and go.

Orang selalu datang dan pergi tanpa bisa dicegah. Tidak terkecuali teman tiba-tiba meninggalkanmu saat ia bertemu dengan circle pergaulan yang baru.

Tiba-tiba dighosting teman memang bisa membuat kamu kelimpungan. Supaya tidak kaget menghadapi situasi seperti ini, perluas relasi sosial dengan masyarakat sekitar. Kamu memiliki hubungan baik tidak hanya dengan satu individu. Tapi bisa bergaul dengan siapapun dan dari kalangan manapun.

Baca Juga: 4 Perlakuan Sederhana Bikin Posisimu Makin Istimewa di Hatinya

3. Membiasakan sikap mandiri

ilustrasi sosok mandiri (pexels.com/Daniel Spase)

Seberapa sering kamu menggantungkan diri pada teman? Seolah tidak mau maju dan berkembang jika tidak disertai mereka. Padahal, seorang teman bisa saja meninggalkanmu secara tiba-tiba. Entah karena konflik atau tuntutan kesibukan.

Agar tidak kebingungan saat dighosting teman, berlatihlah untuk bersikap mandiri. Jangan pernah mengandalkan mereka dalam setiap permasalahan. Sadari jika kamu juga memiliki potensi untuk menyelesaikan hal tersebut sendirian.

4. Menumbuhkan keberanian

ilustrasi sosok pemberani (pexels.com/Andre Furtado)

Lingkup pertemanan bisa berubah sepanjang waktu. Teman akrab yang sekarang belum tentu bisa dipertahankan dalam jangka panjang. Saat situasi sudah berubah, mereka bisa saja pergi. Termasuk menemukan circle pergaulan yang baru.

Menghadapi situasi seperti ini harus diiringi dengan kebijaksanaan bersikap. Tumbuhkan keberanian dalam diri. Tanpa adanya teman bukan berarti tidak bisa maju dan berkembang. Kamu hanya perlu optimis pasti bisa meraih pencapaian terbaik.

5. Mencari aktivitas produktif

ilustrasi mengasah kreativitas (pexels.com/Karolina Grabowska)

Kehadiran teman memang membawa nuansa menyenangkan. Kamu tidak lagi merasa kesepian dalam menjalani hidup. Apalagi saat menghadapi masalah, teman bisa menjadi support system terbaik. Tapi apakah teman bisa dipertahankan dalam jangka waktu lama?

Siap tidak siap, kamu akan mendapati teman yang pergi. Agar tidak kebingungan saat di ghosting teman, carilah aktivitas yang produktif. Kamu bisa memanfaatkan waktu untuk mengasah keterampilan. Tanpa adanya teman, kamu tidak mengalami kebosanan.

6. Mengasah kualitas dan kemampuan diri

ilustrasi mengasah kreativitas (pexels.com/Gustavo Fring)

Kehadiran teman memang tidak bisa diharapkan sepanjang waktu. Setiap orang pasti akan datang karena pergi sesuai batas waktu masing-masing. Kenyataan ini harus kita terima dengan lapang hati. Bukan malah patah semangat dan menyalahkan diri sendiri.

Jangan kaget saat kamu tiba-tiba dighosting teman. Agar tidak kebingungan menghadapi situasi tersebut, kamu bisa mengasah kualitas dan kemampuan diri. Luangkan waktu untuk meningkatkan keterampilan. Tanpa adanya teman, kamu tetap bisa maju dan berkembang menjadi individu yang lebih baik.

7. Berpartisipasi dalam kegiatan sosial

ilustrasi menjadi relawan (pexels.com/RDNE Stock Project)

Terbiasa bergaul dengan teman memang bisa menimbulkan ketergantungan. Tapi sayangnya, kamu tidak bisa mengandalkan temanmu berdiam di satu tempat.

Akan ada saatnya mereka pergi demi kesibukan harus dikejar. Bahkan untuk bertegur sapa saja sudah tidak pernah.

Tanpa adanya sikap yang cermat, kamu pasti kebingungan. Dalam rangka menghindari situasi seperti ini, kamu bisa berpartisipasi dalam kegiatan sosial. Satu teman pergi, tapi kamu mendapatkan lingkup pertemanan yang baru.

Kamu harus siap jika seorang teman pasti datang dan pergi sesuai batas waktunya. Entah karena konflik dan perselisihan maupun kesibukan. Agar tidak jatuh dalam perasaan terpuruk dan kesepian, kamu bisa menerapkan tujuh kiat di atas. Jangan pernah menggantungkan diri hanya pada satu individu.

Baca Juga: 5 Tanggapan Bijak Saat Anak Minta Izin Nikah Muda