Kisah Ananda Arkan Peraih Emas Softball PON Papua, Kejar Prestasi Akademik

Banyak ukir prestasi sejak bangku sekolah

Bandar Lampung, IDN Times – Keringat masih mengucur dari tubuh Ananda Arkan Khalik ketika medali emas berukiran tulisan PON XX Papua 2021, terkalungkan di lehernya. Panas udara Papua Oktober siang itu, tak menyurutkan semangat mahasiswa Program Studi Teknologi Industri Pertanian ITERA itu untuk melakukan selebrasi kemenangan. Medali yang baru didapat langsung ia gigit, seraya merayakan capaian atas perjuang panjangnya selama ini.

Kerja keras dan latihan yang tak berkesudahan mengantarkan Ananda memperoleh medali emas dari cabang softball putera di Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua 2021. Dengan bangga, pemuda kelahiran Bandar Lampung, 3 September 2002 itu menjadi salah satu penyumbang emas bagi Provinsi Lampung cabang olahraga softball.

Berikut IDN Times rangkum cerita Arkan 

1. Nyali sempat ciut saat tanding di PON Papua

Kisah Ananda Arkan Peraih Emas Softball PON Papua, Kejar Prestasi AkademikTim Softball putra Lampung jalani pertandingan perdana melawan Sultra di lapangan Universitas Cendrawasih Kota Jayapura, Papua, Rabu (22/9/2021). (IDN Times/istimewa)).

Arkan menyatakan, di balik kesuksesan meraih medali PON XX Papua cabor softball putra, ada kendala yang dihadapi. Mulai dari pelaksanaan PON yang tertunda karena pandemik COVID-19 hingga membuatnya sempat berhenti berlatih.

Faktor lainnya, cuaca di Papua yang lebih terik dibanding di Lampung. “Terik di Papua jauh lebih menguras energi ketika bertanding,” kenangnya, Kamis (4/11/2021)

Selain itu, pengalaman bertemu dengan lawan yang berbadan lebih kekar dan tinggi-besar sempat menciutkan nyalinya.  “Apalagi ketika poin kami sempat tertinggal dari lawan. Pikiran saya betul-betul campur aduk, akan tetapi kami bisa bekerjasama baik sampai akhir pertandingan,” ujar pria berposisi sebagai second baseman di softball ini.

Berhasil memboyong medali emas pada acara bergengsi seperti PON menurutnya cukup untuk menggantikan perjuangan dan pengorbanan selama ini. “Apalagi kalau ingat sering terkena bola saat bermain, entah dibagian badan, bibir, mata, hingga pelipis. Bola pada softball kan agak keras, jadi pelipis saya waktu itu sampai berdarah,” ungkap Arkan.

2. Banyak ukir prestasi

Kisah Ananda Arkan Peraih Emas Softball PON Papua, Kejar Prestasi AkademikAnanda Arkan Khalik, atlet softball Lampung. (IDN Times/Istimewa).

Sejatinya, betulnya bukan hanya prestasi ajang PON saja Arkan meraih prestasi olahraga digemarinya itu. Beragam prestasi telah diraihnya sejak masih duduk di bangku sekolah.

Mulai dari juara 2 Kejuaraan Nasional antar pelajar Refugees Bandung 2017, juara 2 Kejuaraan Nasional antar pelajar Red Fox National Championship 2018, juara 3 Kejuaraan Nasional U18 Softball Sulawesi Tenggara 2018, serta juara 2 Kejuaraan Nasional antar pelajar Red Fox National Championship 2019.

Untuk bisa terus menyalurkan kegemarannya, mahasiswa semester tiga ini memilih bergabung dalam Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Softball Institut Teknologi Sumatera (ITERA). Tak sampai disitu, putra tunggal pasangan Taswan dan Suyatmiati ini juga masih aktif mengikuti latihan rutin bersama klub softball SMAN 1 Bandar Lampung. Tak jarang dirinya juga menjadi pelatih adik tingkatnya.

Baca Juga: Panen Budidaya Madu, ITERA Jadi Percontohan Pertama di Lampung

3. Terinspirasi sepupu

Kisah Ananda Arkan Peraih Emas Softball PON Papua, Kejar Prestasi AkademikAnanda Arkan Khalik, atlet softball Lampung. (IDN Times/Istimewa).

Sebelum menekuni cabang olahraga softball, Arkan mengatakan, sempat tertarik cabor futsal dan sepak bola. Namun, ada alasan menggelitik yang membuatnya tak lagi ingin menekuni cabang tersebut.

“Pas saya masuk SMA, waktu pertama kali latihan saja, teman saya ada yang mengalami patah tangan. Saya jadi ngeri sendiri. Padahal sejak SD bisa dibilang saya condong ke sepak bola,” kenang Arkan.

Ia menyebut sosok yang membuatnya semakin mantap menekuni cabang softball adalah dua kakak sepupunya yang telah mengikuti kejuaraan nasional dan melakukan pertandingan di berbagai daerah. Hal ini membuatnya terpacu untuk melakukan sesuatu yang sama bahkan lebih.

4. Mengejar prestasi akademik

Kisah Ananda Arkan Peraih Emas Softball PON Papua, Kejar Prestasi Akademikpixabay.com/mohamed_hasan

Kendati prestasinya olahraganya gemilang, Arkan mengakui akademiknya tak begitu cemerlang. Banyak kendala dan kesulitan yang harus ia alami. Terutama ketika mengejar ketertinggalan materi setelah cuti untuk latihan.

“Saya menghabiskan banyak waktu latihan. Belum lagi ketika kejuaraan berlangsung yang bisa memakan waktu hingga tiga minggu lamanya, jadi saya selalu tertinggal diperkuliahan, akan tetapi saya harus bisa mengejarnya,” ujar Arkan.

Alumni SMAN 1 Bandar Lampung itu juga menambahkan, telah banyak mengikuti tes masuk perguruan tinggi, sebelum akhirnya diterima di Prodi Teknologi Industri Pertanian ITERA. “Saat ini saya sedang fokus memperbaiki nilai dan ketertinggalan materi selama saya mengikuti PON XX Papua 2021. Saya juga telah berjanji pada diri sendiri kalau nilai harus naik,” ucapnya dengan yakin.    

5. Terbantu dukungan dosen ITERA

Kisah Ananda Arkan Peraih Emas Softball PON Papua, Kejar Prestasi Akademikweb

Meski kerap tertinggal di perkuliahan, akan tetapi Arkan sangat terbantu dengan dukungan dari pihak kampus, terutama para dosen. Meski harus mengerjakan tugas susulan, namun para dosen sangat memaklumi. “Dari hal-hal inilah saya merasa mendapatkan dukungan penuh oleh ITERA,” ujar Arkan.

Diakhir wawancara, Arkan rendah hati menyampaikan terima kasih atas dukungan seluruh pihak, termasuk ITERA. Menurutnya, setiap orang tidak hanya memiliki kelebihan seperti prestasi, pasti juga mempunyai kelemahan. “Terus fokus dan jangan menyerah terhadap suatu bidang yang kita gemari untuk mendapatkan hasil yang maksimal,” pesannya.

Baca Juga: ITERA Peringkat Dua PTN Raih Predikat Menuju Informatif Digelar KIP

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya