Soroti Isu Tambang, Tim Mahasiswa ITERA Raih Medali Emas Internasional

Efektif menurunkan polusi debu di jalan angkut tambang

Bandar Lampung, IDN Times - Tim mahasiswa Institut Teknologi Sumatera (ITERA) kembali meraih prestasi membanggakan di ajang internasional. Tim tergabung dari Jurusan Teknik di ITERA itu meraih medali emas di European Exhibition of Creativity and Innovation (Euroinvent) 2023 – IAŞI, Romania XVth Edition, 11th – 13th May 2023.

Dalam kompetisi diadakan Romanian Inventors Forum, Europe Direct Iasi, Gheorghe Asachi Technical University of Iasi, dan Alexandru Ioan Cuza University of Iasi, di bawah pengawasan Kementerian Riset, Inovasi, dan Digitisasi Romania, tim ITERA harus bersaing dengan lebih dari 400 karya dan peserta dari 30 negara.

Dalam perhelatan pameran internasional tahunan ke-15 menampilkan produk-produk kreativitas, invensi, dan inovasi tersebut, Tim ITERA mengusung karya bertajuk Automatic Mining Sprayer Drone (Amspone): Environmental-Friendly Drone Technology to Reduce Dust Pollution and Work Accidents on Mining Roads.

Baca Juga: 265 Calon Mahasiswa Diterima KIP-K ITERA, Kuota Dipastikan Bertambah

1. Mengusung isu pertambangan

Soroti Isu Tambang, Tim Mahasiswa ITERA Raih Medali Emas InternasionalIlustrasi pertambangan nikel. ANTARAFOTO/Jojojn

Salah satu peserta, Renaldi Manurung menyampaikan, timnya mengusung invensi berjudul Automatic Mining Sprayer Drone (AMSPONE): Environmental-Friendly Drone Technology to Reduce Dust Pollution and Work Accidents on Mining Roads. Gagasan tersebut berhasil mendapatkan medali emas dalam kategori Environment – Pollution Control.

"Tim ITERA mengusung isu di bidang pertambangan, invensi ini memanfaatkan drone sebagai solusi alternatif dari penggunaan truk air konvensional untuk mengontrol debu di jalan angkut tambang yang justru menimbulkan masalah," jelasnya. 

Menurutnya, drone dilengkapi dengan sensor debu, ultrasonic, water level, dan suhu. Semua sensor tersebut terhubung dalam sistem dan ditanamkan ke dalam drone. Sehingga, lanjutnya, dalam pengoperasiannya hanya cukup digerakkan oleh seorang operator dan selebihnya sistem akan menjalankannya secara otomatis.

2. Manfaat diperoleh apabila invensi karya tim mahasiswa ITERA direalisasikan

Soroti Isu Tambang, Tim Mahasiswa ITERA Raih Medali Emas InternasionalTambang nikel PT Makmur Lestari Primatama di wilayah Langgikima, Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara. (dok. MLP)

Renaldi menjelaskan, invensi ini didasari atas kesadaran timnya pada sektor pertambangan menjadi penggerak perekonomian negara. Menurutnya, sistem pertambangan terbuka (Open Pit Mining) pada mineral seperti batu bara diproduksi sebesar 99 persen di Indonesia.

"Meskipun terdapat keuntungan dari segi ekonominya, tetapi metode tersebut justru memiliki dampak buruk baik bagi lingkungan,” ujar Renaldi.

Dikatakan Renaldi, pencemaran lingkungan dalam skala besar seperti polusi udara dalam bentuk debu/partikel tersebut dinilai dapat berbahaya bagi kesehatan dan keselamatan pekerja serta masyarakat di sekitarnya.

Renaldi menyebut, manfaat diperoleh apabila invensi karya tim mahasiswa ITERA direalisasikan di antaranya secara efektif menurunkan polusi debu di jalan angkut tambang, mencegah penyakit yang ditimbulkan dari polusi debu tambang, menurunkan emisi karbon secara masif, serta menurunkan korban jiwa akibat kecelakaan kerja.

3. Dapat respons positif dari juri

Soroti Isu Tambang, Tim Mahasiswa ITERA Raih Medali Emas InternasionalInstitut Teknologi Sumatera (ITERA). (IDN Times/Tama Yudha Wiguna)

Invensi karya mahasiswa ITERA mendapat respons positif dari juri internasional Euroinvent 2023 yakni, Prof Andrei Victor Sandu. Prof Mihail Titu dan Prof Yang Lung Shih.

Adapun kriteria menjadi perhatian dalam penilaian di antaranya kebaruan (novelty), kebermanfaatan (usefulness), rancangan (design), rendah biaya (low cost), dampak sosial-ekonomi (social and economic impact), dan peluang pasar (market opportunities).

Melalui perhelatan ini, tim mahasisawa ITERA berharap dapat melihat dan menyadari potensi dimiliki para mahasiswanya sehingga dapat mengakomodasi dengan baik untuk ajang internasional serupa lainnya. "Dengan demikian, semangat berprestasi mahasiswa-mahasiswi ITERA akan semakin tumbuh," kata Renaldi. 

Baca Juga: Kisah Regina Liviandari, Wisudawan Terbaik 1 ITERA Peraih IPK 3,93

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya