Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Serba-serbi Sastra Cina dan Prospek Kerjanya, Tertarik?

Siti Luthfia Nabila Caya saat mengikuti Interschool di China. (Instagram.com/silunaca).

Bandar Lampung, IDN Times - Bahasa Cina atau bahasa Mandarin merupakan salah satu bahasa tersulit di dunia. Tak ayal jika banyak orang cenderung menghindari untuk belajar bahasa ini.

Namun berbeda dengan Siti Luthfia Nabila Caya, seorang alumni Sastra Cina Universitas Indonesia (UI)asal Lampung malah masuk ke jurusan tersebut karena tahu bahasa itu sulit ditahlukan.

Ada beberapa tips ia berikan untuk kamu mungkin masih bingung untuk menentukan jurusan kuliahmu. Dengan melihat prospek jurusan sastra dan prestasi Caya, bisa jadi, bahasa atau sastra akan menjadi salah satu pilihanmu!

1. Harus menyukai jurusan dipilih

Siti Luthfia Nabila Caya. (Instagram.com/silunaca).

Gadis pernah bersekolah di SMAN 2 Bandar Lampung ini mengatakan, menyukai bahasa sejak masih kecil. Ia senang belajar bahasa Inggris memang menjadi salah satu pelajaran utama di sekolah. Kemudian ia juga pernah belajar bahasa Arab ketika dirinya mengenyam pendidikan di sekolah IT.

“Jujur, kalau ditanya bahasa Mandarin itu susah atau tidak, aku akan jawab memang susah. Tapi kembali lagi karena aku suka, maka mau sesulit apapun aku senang untuk survive di dalamnya,” katanya dalam live streaming bincang-bincang alumni dengan Saimala UI (Organisasi Mahasiswa Lampung di UI), Sabtu, (26/3/2022) malam.

Ia menambahkan, tidak ada pertimbangan apapun ketika mendaftar Prodi Cina di UI. Hanya tiba-tiba terpikir untuk mendaftar karena pada dasarnya ia menyukai bahasa saja.

“Ketika orang bilang sastra Cina itu paling susah, tapi karena aku dari dulu suka bahasa, aku merasa tertantang dan ingin coba, jadi aku daftar,” katanya.

2. Apakah Bahasa Mandarin penting dipelajari di masa sekarang?

Bahasa Mandarin (The Asian Parents)

Apakah Bahasa Mandarin penting dipelajari di masa sekarang? Saat ditanya pertanyaan ini, Caya langsung menjawab memelajari bahasa Mandarin itu penting sekali.

Selain bahasa Mandarin katanya akan dijadikan bahasa internasional kedua setelah bahasa intggris, banyak sekali industri Cina yang melakukan kerja sama dan berada di Indonesia.

“Banyak sekali kan industri Ci.a di Indonesia, itu bisa menjadi prospek kerja yang bagus sih untuk orang-orang yang bisa berbahasa mandarin,” katanya.

Kemudian ia juga mengatakan untuk sudah terlanjur dewasa dan belum mempelajari bahasa Mandarin, bisa mempelajari bahasa ini mulai sekarang.

“Karena tidak ada kata terlambat walau kamu mau belajar sekarang, intinya kalau mau belajar harus ada dua, niat dan suka. Kalau sudah ada dua ini pasti bisa, mau itu sesulit apapun pasti bisa dilakukan,” ujarnya.

3. Prospek pekerjaan lulusan sastra khususnya Cina

Ilustrasi tenaga kerja. (IDN Times/Aditya Pratama)

Jika kamu berpikir jurusan sastra hanya akan menjadi penerjemah saja, Caya mengatakan kamu salah besar! Sastra, khususnya di UI, tidak hanya mempelajari bahasanya saja.

“Di UI ini nama prodinya bukan sastra Cina tapi Prodi Cina. Jadi kita tidak hanya belajar bahasanya saja tapi juga politik di negaranya, budayanya, sejarah, filsafat, dan lainnya sehingga prospeknya lebih dalam dan bisa kemana saja,” katanya.

Caya menceritakan, perusahaan Cina cenderung lebih memilih orang bisa berbahasa Cina untuk membantu pekerjaannya ketimbang orang yang mahir dalam satu hal tapi tak bisa berbahasa china.

“Mayoritas begitu, mereka lebih memilih mengajari anak yang bisa bahasa Mandarin ini untuk kerja dibidang yang dicari misal marketing. Ketimbang ada yang jago marketing tapi tidak bisa bahasa mandarin,” jelasnya.

4. Beasiswa keluar negeri di UI

Rombongan UI untuk Interschool di China. (Instagram.com/silunaca).

Caya menambahkan tips untuk kamu berminat mengambil studi di luar negeri secara gratis. Tentu syarat utamanya, kamu harus menjadi mahasiswa Universitas Indonesia dulu. Karena beasiswa ini didapatkan oleh Caya dari International Office of UI.

“Tidak cuma studi yang sifatnya lama seperti satu atau dua semester. Short course juga ada di sini. Seperti di 2018, aku pernah ke Beijing International Chinese Collage untuk ambil summer school disana selama 1 bulan, kemudian saat winter 2019 sekitar Januari, aku juga ambil interschool di NPU China selama 2 minggu itu dapat beasiswa dari international Office of UI,” jelasnya.

Ia mengatakan tak hanya untuk jurusan sastra. Tapi beasiswa yang ada di sana terbuka untuk semua jurusan di UI dengan berbagai pilihan lokasi sekolah dan waktu keberangkatan.

“Sering buka dan cek instagramnya International Office of UI @ui_international, di situ banyak banget kesempatan untuk ambil studi keluar negeri,” imbuhnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rohmah Mustaurida
Martin Tobing
Rohmah Mustaurida
EditorRohmah Mustaurida
Follow Us