Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Mengapa Bangkai Hewan Dipakai Sebagai Alat untuk Meneror Seseorang?

ilustrasi bangkai hewan (commons.wikimedia.org/Ildar Sagdejev)
Intinya sih...
  • Bangkai hewan digunakan sebagai simbol ancaman yang kuat, memberikan pesan tersirat bahwa sesuatu yang buruk bisa terjadi jika tidak mengikuti keinginan pihak tertentu.
  • Simbolisme kematian yang melekat pada bangkai hewan bisa memicu ketakutan dan trauma jangka panjang bagi korban, terutama jika hewan tersebut adalah peliharaan kesayangan.
  • Sulitnya melacak pelaku karena minimnya petunjuk konkret, serta celah hukum membuat metode ini sering digunakan sebagai alat teror. Efeknya bukan hanya ketakutan fisik, tapi juga reaksi emosional yang mendalam.

Ada banyak cara digunakan untuk menakut-nakuti atau meneror seseorang, tapi salah satu paling mengerikan adalah menggunakan bangkai hewan. Benda ini bukan cuma menjijikkan, tapi juga menimbulkan ketakutan mendalam bagi siapa pun yang menerimanya.

Selain bau yang menyengat, kesan horor yang melekat pada bangkai hewan bikin metode ini efektif sebagai alat teror. Banyak kasus orang tiba-tiba menemukan bangkai hewan di depan rumah mereka atau di tempat kerja, yang jelas membuat perasaan gak nyaman dan penuh kecemasan.

Tapi kenapa sih metode ini sering dipakai? Apa yang membuat bangkai hewan jadi alat teror yang begitu ampuh? Ada beberapa alasan bikin ini jadi salah satu cara menakut-nakuti paling menyeramkan.

1. Simbol ancaman yang jelas

ilustrasi kepala babi (commons.wikimedia.org/Rene Cunningham)

Bangkai hewan sering kali dikaitkan dengan simbol ancaman yang kuat. Ketika seseorang menemukan bangkai hewan di depan rumah atau di lingkungan mereka, hal itu bisa diartikan sebagai peringatan.

Ada pesan tersirat bahwa sesuatu yang buruk bisa terjadi kalau mereka gak mengikuti keinginan pihak tertentu. Ini mirip dengan taktik yang sering digunakan oleh organisasi kriminal atau kelompok yang ingin menunjukkan kekuasaan mereka.

Selain itu, efek psikologis dari menemukan sesuatu yang mati di tempat yang gak seharusnya bikin orang merasa gelisah dan waspada terus-menerus. Setiap hari mereka bakal terus mikir tentang ancaman yang mungkin datang, dan inilah yang bikin metode ini begitu efektif.

Perspektif lainnya yakni, simbolisme kematian yang melekat pada bangkai hewan bisa bikin korban semakin ketakutan. Kematian adalah sesuatu yang menakutkan bagi banyak orang, dan melihat bangkai hewan secara langsung bisa memicu rasa takut yang lebih dalam.

Apalagi kalau hewan yang digunakan adalah kucing atau anjing, yang biasanya dianggap sebagai hewan peliharaan kesayangan. Hal ini makin memperparah dampak psikologis karena bisa membangkitkan emosi negatif yang lebih besar.

2. Meninggalkan trauma jangka panjang

ilustrasi trauma (pexels.com/MART PRODUCTION)

Dibandingkan dengan ancaman verbal atau pesan tertulis, meninggalkan bangkai hewan bisa memberikan efek jangka panjang yang lebih besar. Korban gak cuma merasa takut pada saat menemukannya, tapi rasa trauma bisa bertahan lama bahkan setelah bangkai tersebut dibersihkan.

Pikiran bahwa seseorang sengaja melakukan hal tersebut untuk menakut-nakuti bisa bikin korban selalu merasa gak aman. Mereka mungkin akan terus-terusan merasa diawasi, gak nyaman berada di rumah sendiri, atau bahkan mengalami kesulitan tidur.

Ketakutan ini bisa makin parah kalau kejadian tersebut berulang kali terjadi. Bayangin aja kalau setiap beberapa minggu seseorang menemukan bangkai hewan di tempat yang berbeda.

Ini bukan sekadar teror biasa, tapi sudah masuk ke tahap intimidasi psikologis yang serius. Bahkan dalam beberapa kasus, korban bisa sampai mengalami stres berat atau gangguan kecemasan karena merasa dirinya jadi target ancaman yang nyata.

3. Sulit dilacak dan menyisakan bukti minim

ilustrasi bangkai hewan (unsplash.com/aaron vansieleghem)

Salah satu alasan kenapa metode ini sering digunakan adalah karena sulitnya melacak pelaku. Bangkai hewan bisa ditemukan di tempat terbuka, tapi jarang meninggalkan jejak yang bisa langsung mengarah ke siapa yang melakukannya.

Gak seperti pesan ancaman yang mungkin ditulis tangan atau dikirim dari nomor tertentu, bangkai hewan gak meninggalkan petunjuk konkret. Pelaku bisa dengan mudah membuang bangkai di lokasi tertentu tanpa ada yang melihat atau menyadari aksinya.

Selain itu, hukum di banyak negara juga gak selalu menganggap ini sebagai ancaman kriminal yang serius. Kalau seseorang menemukan bangkai hewan, belum tentu polisi bisa langsung menganggapnya sebagai kasus kriminal kecuali ada bukti lain yang mendukung. Hal ini bikin metode ini jadi lebih sering digunakan karena ada celah hukum yang membuat pelaku sulit ditangkap.

4. Menimbulkan rasa jijik dan ketidaknyamanan ekstrem

ilustrasi bangkai hewan (commons.wikimedia.org/Donald Trung Quoc Don)

Teror bukan cuma soal ketakutan, tapi juga soal reaksi emosional yang ditimbulkan. Bangkai hewan punya bau yang menyengat, bentuk yang menjijikkan, dan bisa menimbulkan rasa takut yang lebih besar dibanding ancaman biasa.

Banyak orang yang punya sensitivitas tinggi terhadap bau busuk atau visual yang mengganggu, dan menemukan bangkai hewan di tempat yang gak seharusnya bisa bikin mereka panik.

Efeknya juga bisa berlipat ganda kalau korban merasa jijik terhadap darah atau daging membusuk. Hal ini bisa bikin mereka mual, pusing, atau bahkan trauma secara fisik. Ditambah lagi, kalau bangkai hewan tersebut diletakkan di dalam rumah atau kendaraan, bau yang dihasilkan bisa bertahan lama dan bikin tempat tersebut gak nyaman untuk ditinggali.

5. Bisa dikaitkan dengan praktik mistis atau ilmu hitam

ilustrasi praktik mistis (unsplash.com/freestocks)

Di beberapa budaya, bangkai hewan sering dikaitkan dengan ilmu hitam atau praktik mistis tertentu. Ini bikin metode ini lebih menakutkan bagi mereka yang percaya pada hal-hal supranatural.

Ada kepercayaan bahwa meletakkan bangkai hewan di rumah seseorang bisa membawa sial atau kutukan. Hal ini menambah ketakutan psikologis yang dialami oleh korban, karena mereka gak cuma merasa diancam secara fisik, tapi juga merasa ada sesuatu yang lebih besar dan gak bisa dijelaskan sedang mengintai mereka.

Selain itu, beberapa orang menggunakan metode ini bukan hanya untuk menakut-nakuti secara fisik, tapi juga untuk menanamkan ketakutan yang lebih mendalam di alam bawah sadar korban. Bahkan kalau seseorang gak percaya pada hal mistis sekalipun, tetap aja ada rasa gak nyaman yang muncul ketika melihat sesuatu yang biasanya hanya muncul dalam cerita horor.

Menggunakan bangkai hewan sebagai alat untuk meneror seseorang adalah metode yang menggabungkan berbagai elemen ketakutan yakni ancaman fisik, trauma psikologis, dan rasa jijik yang ekstrem. Efeknya gak cuma dirasakan dalam satu waktu, tapi bisa bertahan lama dalam pikiran korban. Itu sebabnya metode ini tetap digunakan dalam berbagai situasi, meskipun dampaknya bisa sangat merusak bagi korban yang mengalaminya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Annisa Nur Fitriani
EditorAnnisa Nur Fitriani
Follow Us